Berita Viral

Biodata Aryanto Misel Penemu Nikuba yang Ngaku Tak Butuh Pemerintah dan Bakal Jual Temuannya Rp 15 M

Inilah biodata Aryanto Misel, penemu Nikuba yang mengatakan tidak butuh pemerintah bakal menjualnya temuannya ke industri otmotif di Milan.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
idxchannel
Biodata Aryanto Misel, penemu inovasi bahan bakar air Niku Banyu (Nikuba) 

SURYA.CO.ID - Inilah biodata Aryanto Misel, penemu inovasi bahan bakar air bertajuk Nikuba (Niku Banyu).

Baru-baru ini, Aryanto Misel mengatakan bahwa dirinya akan menjual Nikuba dengan harga Rp 15 miliar.

Rencananya, Aryanto Misel akan menjual Nikuba ke perusahaan otomotif di Italia.

Dirinya juga mengatakan bahwa ia tidak membutuhkan pemerintah maupun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Aryanto menuturkan bahwa ia telah 'dibantai' pemerintah dan BRIN.

Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, dalam video yang beredar di media sosial, Aryanto membeberkan alasannya mengapa ia tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN terkait Nikuba yang sudah dilirik negara lain.

Melalui rekaman wawancara yang diunggah ulang akun Twitter, Aryanto awalnya mengatakan bahwa ia merasa tidak sayang bila teknologi untuk mengembangkan Nikuba jatuh ke tangan negara lain.

Sebabnya, ia membutuhkan dana untuk melanjutkan riset dan tidak mau didanai oleh pihak manapun.

Setelah itu, ketika ditanya soal langkah yang bisa dilakukan pemerintah dan BRIN atas Nikuba, Aryanto berujar bahwa ia tidak membutuhkan kedua pihak ini.

Ia beralasan dirinya sudah "dibantai" oleh pemerintah dan BRIN dan berencana menjual Nikuba Rp 15 miliar ke industri otomotif di Milan.

"Wah, saya nggak butuh mereka, Pak.

Nggak butuh saya sudah "dibantai" habis. Nggak mau," ujar Aryanto.

"Itu (Nikuba) mau saya tawarkan Rp 15 miliar," tambahnya.

Lantas, siapakah Aryanto Misel?

Biodata Aryanto Misel

Aryanto Misel merupakan seorang insiyur otomotif.

Ia lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 30 Agustus 1955.

Dilansir dari Wikipedia, Aryanto  memperoleh ilmu invensi atau reka cipta sejak duduk di bangku sekolah menangah pertama (SMP).

Aryanto sendiri tidak lulus dari bangku sekolah menengah atas (SMA) namun ia gemar mempelajari ilmu kimia dan fisika.

Biodata Aryanto Misel, penemu inovasi bahan bakar air bertajuk Nikuba
Biodata Aryanto Misel, penemu inovasi bahan bakar air bertajuk Nikuba (Ist via TribunJabar.id, Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi)

Kegemarannya tersebutlah yang menghantarkannya menemukan alat Nikuba.

Dalam penemuannya tersebut, sebetulnya ia dibantu oleh seorang mekanik di kediaman Aryanto yang terletak di Lemahabang Wetan, Kabupaten Cirebon.

Ia menggunakan rumahnya sebagai bengkel produksi Nikuba.

Sejauh ini, alat penemuan Aryanto telah terpasang di sebanyak 30 unit motor Dinas milik Kodam III Siliwangi.

Agar alat tersebut memiliki hak paten, Artanto melakukan proses legalisasi dan proses uji laboratorium sehingga dapat digunakan masyarakat.

Karya Aryanto tersebut telah mengantongi hak paten dengan nomor DID2022054964 kode kelas 9.

Apa itu Nikuba?

Dilansir Surya.co.id dari TribunJabar.id, Nikuba adalah nama yang merupakan akronim dari 'Niku Banyu' atau 'Ini Air'.

Nikuba kemudian dinamakan untuk sebuah alat inovasi baru yang dikatakan dapat mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan.

Sebelum viral dan mendunia seperti sekarang, Nikuba telah banyak terpasang pada motor babinsa Kodam III/Slw dengan tujuan memperoleh data-data untuk penyempurnaan terhadp inovasi tersebut.

Adapun temuan ini sempat viral pada Mei 2022.

Bentuk Nikuba sendiri tampak seperti kubus yang dilengkapi baling-baling kecil di bagian belakangnya dan terdapat tabung kecil di salah satu sisinya.

Nikuba tersebut dipasang di bagian spoiler sepeda motor dan terdapat kabel serta selang kecil yang menghubungkannya ke mesin kendaraan.

Baling-baling di Nikuba tampak berputar cukup kencang dan tabungnya yang berisi air terlihat muncul gelembung-gelembung kecil ketika sepeda motor dinyalakan.

Baca juga: Aryanto Misel Bakal Jual Nikuba Rp 15 M dan Bilang Tak Butuh Pemerintah, Begini Tanggapan BRIN

Namun, secara umum deru mesin kendaraan terdengar biasa saja dan tidak ada bedanya seperti menggunakan bahan bakar minyak (BBM) pada umumnya.

Dilansir dari Tribunjabar.id, Aryanto mengatakan, cara kerja Nikuba ialah mengubah air jadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Bahkan, ia mengklaim alat ciptaannya membuat konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor lebih hemat 40 persen hingga 50 persen dibanding menggunakan BBM.

Aryanto mengatakan, terciptanya Nikuba dilatarbelakangi naiknya harga BBM.

Hal itulah yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu demi menghemat konsumsi BBM.

Diketahui, Nikuba semula hanya alat untuk menghemat BBM pada mobil.

Akan tetapi, Aryanto mendorong agar diaplikasi di sepeda motor dan 100 persen dan 100 persen tidak menggunakan BBM.

Dalam proses inovasi ini, Aryanto mengaku sering kali menemui kegagalan, akan tetapi ia terus mencobanya lagi.

Respons BRIN 

Dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko soal pernyataan Aryanto yang menyatakan dirinya tidak membutuhkan pemerintah dan BRIN.

Handoko mengatakan bahwa BRIN akan menggelar pertemuan dengan media untuk merespons pernyataan Aryanto.

"Nanti Rabu akan ada tamu media di BRIN," kata Handoko kepada Kompas.com, Senin (10/7/2023).

Saat ditanya apakah BRIN masih akan menawari Aryanto untuk bekerja sama mengembangkan BRIN, Handoko tidak memberi jawaban.

Terpisah, keterangan BRIN yang diterima Kompas.com, Senin (10/7/2023), menyampaikan bahwa pertemuan BRIN dengan media untuk merespons pernyataan Aryanto bakal dihelat Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Viral Fenomena Matahari Terbit dan Bulan Tenggelam dalam Waktu Bersamaan di Papua, Ini Kata BRIN

"Betul (ada agenda membahas pernyataan Aryanto) untuk menjawab semua ini.

Nanti kami agendakan untuk temu media. Hari Kamis," kata keterangan tersebut. 

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Handoko mengatakan, pihaknya tidak dalam posisi memberi pengakuan atas suatu temuan saat ditanya soal ketertarikan negara lain terhadap Nikuba.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa BRIN dapat memfasilitasi masyarakat yang memiliki ide inovasi.

Fasilitas tersebut diberikan BRIN kepada masyarakat melalui Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR).

"Tetapi bukan memberi pengakuan," tandas Handoko, Kamis (6/7/2023).

"Yang terpenting, BRIN mendorong inventor atau inovator untuk bisa membuktikan secara ilmiah agar bisa diterima oleh komunitas," sambungnya. 

Sebelumnya, pada Rabu (5/7/2023), Handoko juga sudah mengajak Aryanto untuk mengembangkan Nikuba secara bersama-sama.

Pasalnya, Nikuba adalah bahan bakar berbasis hidrogen yang memiliki banyak variasi dan temuan.

Ia menjelaskan, dalam ranah sains diperlukan kehati-hatian hingga temuan dapat dibuktikan secara saintifik.

"Kalau di sains, kita harus cukup berhati-hati, jadi kita akan melihat bersama-sama, kita kembangkan sampai terbukti secara saintifik bisa diterima oleh komunitas ilmiah," ujar Handoko.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved