Berita Surabaya

Bagikan Penerima PIP Puti Guntur Soekarno, PDIP Surabaya: Perkuat Akses Pendidikan Wong Cilik

PDI Perjuangan Kota Surabaya mendistribusikan penerima beasiswa Program Indonesia Pintar, yang digolkan dari jaring aspirasi Puti Guntur Soekarno

Foto Istimewa
PDI Perjuangan Kota Surabaya mendistribusikan penerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - PDI Perjuangan Kota Surabaya mendistribusikan penerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), yang digolkan dari jaring aspirasi Puti Guntur Soekarno, anggota Komisi 10 DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.

Puti Guntur, politisi PDI Perjuangan, dari Dapil Surabaya - Sidoarjo. Cucu Bung Karno gigih memperjuangkan akses pendidikan, terutama bagi warga tidak mampu. Pembagian beasiswa PIP diikuti para orangtua penerima manfaat.

“PIP adalah program pemerintahan Presiden Jokowi, yang dikelola Kementerian Pendidikan Nasional. Dijaring Ibu Puti Guntur Soekarno melalui kader-kader PDI Perjuangan untuk memperkuat akses pendidikan bagi pelajar-pelajar dari keluarga tidak mampu,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.

“Program pembangunan Presiden Jokowi telah dirasakan warga masyarakat, seperti pemberian PIP. Maka, PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk menjaga keberlanjutan program-program pemerintahan Presiden Jokowi di masa depan,” kata Adi.

Pembagian PIP dimulai dari Kecamatan Tambaksari, Sabtu (8/7/2023) malam.

Dihadiri Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Baktiono, yang juga Ketua Komisi C bidang pembangunan DPRD Kota Surabaya. Juga Ketua PAC PDIP Kecamatan Tambaksari Arif Wirawan dan para kader banteng.

Kemudian Minggu (9/7/2023), berlanjut ke Kecamatan Mulyorejo dan Asemrowo, lalu Krembangan dan Sukomanunggal.

Dihadiri Wakil Wali Kota Surabaya Armuji dan Tenaga Ahli Puti Guntur Soekarno, Aliyudin dan Rizal.

Hadir pengurus PDI Perjuangan lainnya, yakni Hadrean Renanda, Anas Karno, Achmad Hidayat, Hamid dan Agus Basuki, Heri Budi Santoso, Hariaji dan Triyarso.

“PDI Perjuangan sangat concern untuk memperkuat akses pendidikan bagi masyarakat, terutama kalangan wong cilik, kaum marhaen. Kader-kader banteng terus melakukan pendampingan pendidikan dan mencegah anak-anak pelajar putus sekolah. Di pihak lain, kita bersama-sama melahirkan generasi-generasi terpelajar yang akan memimpin Indonesia di semua bidang, di masa depan,” kata Adi.

Di Kota Surabaya telah diformulasikan sejumlah kebijakan pemerintahan oleh Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji yang berbasis kebutuhan warga masyarakat.

“Seperti pendidikan gratis untuk jenjang SD Negeri dan SMP Negeri, juga pemberian seragam gratis untuk pelajar tidak mampu, dari sekolah negeri maupun swasta,” kata Armuji.

“Untuk jenjang SMA dan SMK, Pemkot Surabaya telah mengintervensi pembiayaan pelajar melalui pemberian beasiswa pemuda tangguh. Tahun ini, satu bulan mendapat Rp 200 ribu per orang tiap bulan,” kata Armuji.

“Kita jaga jenjang pendidikan dari anak-anak Surabaya, supaya dapat terus berlanjut ke level yang paling tinggi. Jangan sampai ada yang putus sekolah,” kata Armuji.

Tahun ini, PDI Perjuangan Kota Surabaya berhasil menjaring 6.152 penerima manfaat PIP, kebanyakan dari keluarga tidak mampu di level SD, SMP, SMA dan SMK.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved