Persebaya Surabaya

Cerita Rahul, Bonek Disabilitas yang Nonton Laga Kandang Perdana Persebaya Surabaya

Inilah kisah Rahul, bonek disabilitas yang menonton laga kandang perdana Persebaya secara langsung pada Sabtu (8/7/2023)

SURYA/TONY HERMAWAN
Para disabilitas menonton laga Persebaya vs Barito di Stadion Gelora Bung Tomo. 

SURYA.CO.ID | Surabaya - Rahul, seorang bonek disabiltas, terlihat menggebu saat menceritakan laga kandang perdana Persebaya yang digelar pada Sabtu (8/7/2023), melawan skuad Barito.

Suara Rahul kian ceria usai menyantap nasi sayur lodeh plus pepes ikan pepes tongkol, lengkap dengan dadar jagung, kerupuk, dan sambal trasi.

Rahul mengatakan, itu kali pertama dirinya membalas 'Salam Satu Nyali' dengan jawaban 'Wani' langsung dari dalam Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Pemuda asal Tambak Laban Buntu, Kecamatan Simokerto ini kemudian tak canggung memamerkan tiket dari laga yang baru pertama kali ditonton secara langsung.

Istimewanya, di tiket itu ada tulisan superfans.

"Aku masuk dari gate-19 lalu nonton dari lantai 1," kata pemuda menginjak usia 20 tahun itu.

Baca juga: Komentar Kocak Ernando Ari, Kiper Persebaya Surabaya Berniat Kirim Jersey ke Bagas Kaffa Karena Ini

Rahul saat itu masuk Stadion GBT menggunakan kursi roda. Sedangkan, dari rumah ke homebase Persebaya dia naik mobil patroli milik Polsek Simokerto. Dari rumah masuk ke mobil dia dibopong.

Deskripsi ini menggambarkan bagaimana kondisi Rahul. Kaki dan tangannya tak bisa digerakkan seperti orang normal.

"Dari kecil ya suka Persebaya tapi baru pertama itu lihat. Dari dulu kepingin sekali nonton langsung, tapi gimana badan buat gerak susah," sambung Rahul.

Rahul saat itu nonton Persebaya ditemani lima orang sesama penyandang disabilitas.

Mereka adalah Junaidi, Siswanto, Rudi, Irgi, dan satu Bonita bernama Rofilul. Gaya mereka saat itu tak ada bedanya dengan suporter-suporter lain.

Satu contoh Rudi, penampilannya waktu itu sangat kasual. Dia mengenakan topi kupluk dan jaket merchandise Persebaya.

Lalu, saat mengamati jalannya pertandingan, katanya, kerap mengeluarkan kata-kata umpatan khas arek-arek Suroboyo kalau pemain lini depan Bajol Ijo gagal memanfaatkan peluang.

"Uweman nemen (sangat disayangkan), masa, laga kandang pertama hasilnya imbang 1-1. Persebaya mainnya harus lebih ngosek lagi biar tahun ini bisa juara," kritik warga asal Tambak Madu ini.

Masyarakat Surabaya memang bisa dikatakan adalah penikmat sepak bola yang ulung. Warga-warganya sangat sulit dipisahkan dengan Persebaya. Bahkan, diklaim klub bola yang memiliki fandom terbesar di dunia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved