Kasus KDRT Selebgram di Tulungagung

Sosok Meylisa Zaara, Penggagas Komunitas Hijaber Tulungagung yang Sukses Buka Usaha Busana Muslimah

Di balik masalah menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), sosok selebgram Meylisa Zaara dikenal sukses membuka usaha busana muslimah.

|
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Meylisa Zaara, penggagas komunitas hijabers Tulungagung yang membuka usaha busana muslimah. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Nama Meylisa Zaara tengah menjadi perbincangan warganet Kabupaten Tulungagung, karena menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kekerasan fisik yang dialami Meylisa terjadi, karena perempuan dengan nama asli Meilisa Marditawati ini memergoki chat mesra suami dengan pria.

Di balik masalah tersebut, sosok selebgram ini sukses membuka usaha busana muslimah.

Perempuan kelahiran 27 Mei 1992 ini berkisah, pada tahun 2012 lalu, dirinya mendirikan komunitas hijabers Tulungagung.

Baca juga: Pergoki Suami Chat Mesra dengan Pria, Meylisa Selebgram Tulungagung Malah Mengalami Kekerasan Fisik

Meylisa yang sedang kuliah di jurusan Hukum Ekonomi di STAIN Tulungagung (sekarang UIN) merasa tergerak untuk menggalakkan berhijab.

“Karena saat itu saya melihat, meski kuliah di kampus Islam, namun banyak mahasiswi yang tidak suka berhijab. Di kampus mereka berhijab, tapi di luar kampus mereka tidak mau berhijab,” ujar Meylisa, Sabtu (8/7/2023).

Komunitas hijabers Tulungagung cukup berkembang dan Meylisa ditunjuk sebagai ketuanya.

Dari sekedar gerakan untuk berhijab, Meylisa pun punya pemikiran untuk membuka usaha berjualan jilbab.

Usaha ini dirintis dengan sasaran utama adalah anggota komunitas hijabers Tulungagung.

“Sampai di tahun 2016 kesampaian juga membuat toko di Beji. Sampai sekarang tokonya masih di sana,” ucap Meylisa.

Usaha toko jilbab dengan nama Mazaara semakin berkembang. Meylisa semakin mengembangkan penjualan secara daring (online).

Ia sadar pasar secara daring sangat terbuka dan lebih besar peluangnya dari pada mengandalkan toko.

“Seiring dengan itu, saya mulai memanfaatkan media sosial, terutama Instagram. Dari situ followers mulai naik,” kenangnya.

Nama Meylisa semakin berkibar setelah merambah media sosial. Hingga tahun 2017, ia mulai mendapat endorse dari produk luar negeri.

Meylisa juga sering diminta untuk menjadi model busana muslim keluaran terbaru.

Secara luring (offline), Meylisa juga kerap diundang ibu-ibu arisan untuk memberikan tutorial berhijab. Ia juga kerap memberikan kursus singkat berhijab di komunitas-komunitas.

“Dari mereka inilah akhirnya followers saya semakin bertambah. Selain juga pelanggan sebelumnya,” sambungnya.

Kini, Meylisa kerap memeragakan pakaian terbaru dan diunggah di Instagram miliknya.

Untuk akun Meylisa Zaara saat ini ada 78.500 followers dan akun Mazaara mempunyai 152.000 followers.

Lalu ada Tiktok mazaara27 dengan follower mencapai 283.400 orang.

Puncak kejayaan penjualan terjadi di masa pandemi Covid-19 lalu.

Saat itu, ada larangan bepergian sehingga pesanan secara online meningkat pesat.

“Pandemi justru kami panen, karena penjualan saat itu sepenuhnya online. Pasarnya sangat luas dari berbagai daerah,” tutur Meylisa.

Kini Meylisa menjadi salah satu pesohor Tulungagung yang sedang menjadi pusat perhatian. Bukan karena kasus yang sedang membelitnya, namun karena sukses usahanya.

Dari sebuah komunitas, berubah menjadi sebuah usaha dengan omzet puluhan juta rupiah.

“Dulu masih merintis hanya ratusan ribu saja. Kalau sekarang sudah sangat besar,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved