Berita Lamongan

24 Mantan Napiter Terharu saat Ikut Upacara HUT Bhayangkara ke-77 Bersama Polres Lamongan

Upacara HUT Bhayangkara ke-77 yang digelar Polres Lamongan berlangsung meriah, Sabtu (1/7/2023).

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
hanif manshuri/surya.co.id
Tari Boran turut meramaikan HUT Bhayangkara ke-77 di Alun-Alun Lamongan, Sabtu (1/7/2023). Mantan napiter Umar Patek bersama Ali Fauzi dan Nosti Ode Samili juga tampak mengikuti perayaan ini dengan khidmat. 

SURYA.co.id l LAMONGAN - Upacara HUT Bhayangkara ke-77 yang digelar Polres Lamongan berlangsung meriah, Sabtu (1/7/2023).

Seusai upacara, diisi dengan tari boran, dan tari boran ini tidak hanya dimainkan oleh penari kaum hawa.

Namun, ada keterlibatan anggota Polisi laki- laki dan anggota TNI AD.

Tentu anggota TNI-Polri ini mempunyai peran berbeda yang menambah semarak tari boran yang tampil dihadapan undangan dan peserta upacara.

Ada juga penampilan polisi cilik yang meraih juara 1 pada lomba di Polda Jatim.

Ditambah grup marching band anak-anak diakhir acara tambahan tersebut. 

Lebih dari itu, pada upacara HUT Bhayangkara ke-77 ini ada yang berbeda, sebab sebanyak 26 mantan napi teroris (napiter) juga dilibatkan dalam upacara ini.

Sebanyak 24 mantan napiter ikut dalam barisan sebagai peserta upacara.

Sementara dua di antaranya, yakni Umar Patek yang kala itu jadi buronan Amerika kelas wahid dan seorang mantan Polwan Nosti Ode Samili (27) yang baru keluar dari Lapas dengan pembebasan bersyarat menjadi tamu undangan.

Keduanya, Umar Patek dan Nosti Ode Samili duduk di kursi undangan paling belakang bersama Direktur Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi, mantan teroris.

Saat menyanyikan mars Bhayangkara, keduanya juga ikut berdiri sama seperti undangan yang lainnya.

Nosti mengaku bangga dengan pelayanan saat ia tiba di alun-alun.

Saat ditanya perasaannya bisa ikut di upacara HUT Bhayangkara ke-77, Nosti mengaku ingat masa lalu saat masih sebagai Polwan, pernah sama seperti peserta upacara yang ada.

"Cuma ingat masa lalu aja, pernah di lapangan seperti yang sekarang," katanya.

Soal rencana kehidupannya ke depan bersama sang suami, Galang yang juga mantan napiter, Nosti mengatakan, ingin membangun keluarga bersama suami untuk menjalaninya dengan normal.

"Apalagi baru saja kan (nikahnya)," aku Nosti yang datang bersama suaminya, Galang.

Jika Nosti dari Halmahera Utara kini menetap di Lamongan di lingkungan Yayasan Lingkar Perdamaian, lain lagi dengan Umar Patek yang bertempat tinggal di Pemalang.

Ditemui Surya.co.id sebelum upacara, Umar yang pernah terlibat kasus Bom Bali 1 bersama Mukhlas, Ali Imron dan Ghufron mengatakan, bahwa jika dirinya tidak kembali NKRI, maka tidak mungkin jauh-jauh dari Pemalang datang ke Lamongan untuk ikut dalam upacara HUT Bhayangkara ke-77.

Ia kini punya tugas untuk membantu pemerintah mengajak saudara-saudaranya yang masih berfikir radikal memusuhi pemerintah, aparat keamanan serta membunuh orang-orang yang dinilainya menjadi musuh, untuk kembali sadar dan bersama merawat negara. 

"Saya akan membantu pemerintah, tugas-tugas Polisi, TNI untuk meredup mereka agar tidak ada lagi aksi-aksi terorisme," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur YLP, Ali Fauzi menanggapi adanya ketidakpercayaan sebagian yang orang termasuk warga Australia tentang kembalinya Umar Patek Cs ke pangkuan ibu pertiwi, NKRI, menurutnya fakta di lapangan yang akan membuktikan.

"Saya setiap hari bertemu mereka, tau pola pikir mereka. Deradikalisasi berproses dan butuh waktu. Saya yakin mereka yang hari ini ikut di HUT Bhayangkara adalah yang terbaik," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved