Sosok Mahasiswi S2 Kedokteran yang Ditangkap karena Kasus Narkoba, Ternyata Anak Pejabat di Cianjur

Sosok Mahasiswi S2 Kedokteran yang Ditangkap karena Kasus Narkoba, Ternyata Anak Pejabat di Cianjur

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
CANVA
ILUSTRASI mahasiswi S2 Kedokteran di Bandung ditangkap karena narkoba 

Dari cerita yang pernah Sela dengar dari korban, Anindita menjadi satu-satunya anggota perempuan yang tergabung dalam organisasi mahasiswa pecinta alam jurusan teknik mesin, Kompas Undip.

"(Kabarnya satu-satunya perempuan di organisasi Kompas) setau saya dia pernah cerita memang kayak gitu," tutur dia.  

Biasanya, korban tidak bercerita saat akan melakukan pendakian.

Anindita biasanya meng-update kegiatan pendakian di media sosial pribadi.

"Dia tuh biasanya kalau naik gunung enggak pernah cerita. Cuma kalau liat story, saya ngelihat, oh dia sudah di situ.

Tapi, kemarin itu dia tiba-tiba pamitan. Ngechat, doain ya, mau naik gunung," pungkas dia.

Sebagai informasi, jenazah almarhumah tiba pada Senin (26/6/2023) pukul 02.00.

Kemudian, pukul 09.30 WIB jenazah dishalatkan di Musala Daarusslaam di sebelah kiri rumahnya.

Puluhan jemaah turut menshalatkan putri Subrata itu.

Lalu sekitar 10.00 WIB, jenazah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang.

Korban Sempat Tak Enak Badan

Sementara itu, dikutip Surya.co.id dari TribunSolo.com, sebelum meninggal dunia, Anindita sempat mengeluhkan tidak enak badan usai bermalam di pos 4.

Hal tersebut diungkap oleh Kapolsel Jenawi, AKP Sudirman saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (26/6/2023) pagi.

Menurutnya, rombongan pendaki yang terdiri dari 17 orang tersebut mulai mendaki pada Sabtu (24/6/2023) pukul 07.00 WIB.

Saat berangkat, korban masih dalam kondisi sehat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved