Berita Viral
AWAL MULA Bisnis Sertu Agus hingga Sukses Bangun Rumah Mewah Dekat TPU, Sempat Tak Ada yang Melirik
Inilah kisah awal mula bisnis Sertu Agus RA hingga sukses bangun rumah mewah dekat TPU. Produknya Sempat Tak Ada yang Melirik.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Terungkap awal mula bisnis Sertu Agus RA hingga sukses bangun rumah mewah dekat TPU.
Bisnis prajurit TNI Kodim 0615/ Kuningan ternyata tak berawal mulus, tapi sempat ditolak di pasar domestik.
Tapi hal itu tak membuat Sertu Agus RA menyerah. Ia pun memasarkannya ke negara tetangga dan mendapat respon luar biasa.
Melansir dari Dispenad, Sertu Agus Rahwan Awaludin anggota Kodim 0615/Kuningan, Kodam III/Siliwangi berhasil menciptakan alat khitan laser dan telah go internasional. Demikian disampaikan Dandim 0615/Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan melalui saluran telepon seluler, Rabu (28/6/2023).
Usaha yang dijalani Sertu Agus diawali pada tahun 2010 saat membantu seorang dokter dalam proses untuk melakukan khitan/sunat tetapi saat itu alat yang akan digunakan mendapatkan gangguan atau kerusakan.
“Untuk mengatasi kesulitan itu, Sertu Agus mencoba ikut membongkar untuk memperbaiki alat khitan buatan luar negeri tersebut.
Alhamdulillah hingga hari ini alat tersebut dapat dipergunakan lagi,” ucap Dandim.
Baca juga: BIODATA Sertu Agus, Prajurit TNI Punya Rumah Mewah Dekat TPU Kuningan Viral, Ini Kerja Sampingannya
Emang, sambung Dandim, bahwa Sertu Agus memiliki keahlian dari sebelumnya dan orangnya kreatif dan berdedikasi tinggi.
Sehingga dengan bermodal dari pengalaman memperbaiki alat Khitan milik dokter, ia mencoba memodifikasi dan menciptakan alat khitan laser yang lebih canggih dibandingkan alat sebelumnya.
Dalam proses perjalanan usahanya, Sertu Agus pun tak lepas dari pendampingan Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan.
“Pada awal pemasaran, pasar domestik tidak ada yang melirik.
Sehingga Sertu Agus memasarkannya ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia dan lainnya,” jelas Dandim.
“Alhamdulillah alat khitan hasil karya Sertu Agus hingga sekarang telah diterima oleh 62 negara di Eropa dan Australia.
Tidak sedikit dokter di luar negeri yang mengakui dan mengapresiasi kualitas alat khitan yang mempunyai branding “Cautter Khitan Sonix” tersebut.
Cautter Khitan Sonix yang merupakan produk lokal asli Kuningan mampu mencuri perhatian beberapa pejabat negara maupun daerah.
Mulai dari Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI, Bupati Kuningan, Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan.
Dandim 0615/Kuningan sangat mengapresiasi atas upaya dan inovasi yang dilakukan oleh prajuritnya.
Siapa sebenarnya Sertu Agus RA?
Sertu Agus RA diketahui masih berusia 47 tahun.
Kepala Desa Cipasung tempat Sertu Agus tinggal, Dani Hamdani mengaku sangat mengenal betul sosok prajurit tersebut.
"Sebelumnya heboh seperti sekarang, saya kenal baik dengan Pak Agus. Terlebih dengan bangunan rumah mewah yang dibangun di sekitar TPU wilayah desa kami," kata Dani saat mengawali perbincangan dengan TribunCirebon.com, Rabu (28/6/2023).
Sertu Agus bagi masyarakat Desa Cipasung, sudah tidak asing dan sangat bersahaja dengan lapisan masyarakat sekitar.
Hal itu banyak dibuktikan dengan kebaikan sosial pada lingkungan sekitar.
"Kalau Pak Agus, bagi warga kami sudah tidak asing. Meski sebelumnya, beliau warga desa tetangga (Desa Paninggaran). Namun kebaikan sosial lingkungan itu banyak dirasakan warga kami," ujarnya..
Banyaknya kebaikan sosial, Dani Hamdani mengungkap sosok Sertu Agus RA itu sering bantu kegiatan masyarakat, seperti saat terjadi peringatan hari besar nasional maupun hari besar Islam.
"Ya, untuk kebaikan Pak Agus. Nih, kalau ada acara lingkungan atau masyarakat, beliau suka bantu. Contoh, kalau di pesta rakyat Agustusan, itu Pak Agus banyak bantu kegiatannya," ujarnya.
Tidak hanya bersifat kebutuhan dalam pesta rakyat tadi, Dani mengungkap Sertu Agus dikenal sebagai dermawan yang dalam waktu tertentu memberikan santunan anak yatim-piatu dan warga kurang mampu.
"Pak Agus mah orang baik, jangan untuk hiburan atau pesta rakyat. Nih, beliau terlepas sebagai tentara, beliau sering berikan santunan atau bantuan buat anak yatim-piatu di desa kami," ujar Dani yang sering diskusi setiap malam di rumah Sertu Agus RA.
Sementara itu, Agus saat ditemui TribunCirebon (grup surya.co.id) mengaku kepemilikan harta hingga rumah mewah itu bukan untuk dibanggakan.
"Saya mobil, motor dan bikin rumah mewah, semua untuk mengingatkan bahwa kita akan mati. Apalagi rumah saya di bangun di depan TPU, jadi setiap keluar rumah atau melihat dari jendela rumah itu bentuk kuburan begitu ya," ungkap Agus saat berbincang dengan TribunCirebon.com, Jumat (23/6/2023).
Pembangunan rumah yang memasuki separo dari penyelesaian, menurut Agus dipakai untuk meningkatkan kualitas ibadah secara sosial dan penghambaan terhadap sang Khaliq.
"Ya, dengan semua kita miliki seperti ini. Pastinya kita akan mati dan terkubur di lahan sekitar 2x1 meter persegi sana. Jadi, semua untuk mengingatkan kita lebih baik dan apalagi saya sebagai muslim ya," ujarnya.
Mengenai rencana kedepan, Agus berkomitmen untuk lebih baik dan bisa memberikan manfaat bagi lingkungan masyarakat.
"Ya, setiap orang yang datang ke rumah saya, itu saya arahkan untuk usaha. Seperti ada mitra saya yang sekarang menjadi reseller dan memiliki omset diatas puluhan juta, bahkan yang terbaru dan saya terima laporan itu sudah menjual alat buat saya lebih dari 10 unit," ujarnya.
Agus mengaku usaha pembuatan dan penjualan alat khitan model laser itu sudah memasuki usai 10 tahun.
Dikatakan Agus, alat-alatnya itu tidak dijual di pasar domestik, namun ke luar negeri.
"Duh, kalau mengingat usaha awal penjualan itu pasar domestik tidak melirik. Sehingga saya main di luar negeri melalui ekspor," kata Agus.
Agus mengklaim negara Eropa dan Australia menjadi pasar prioritas.
Kemudian, tidak sedikit dokter di luar negeri itu pasti mempercayai kualitas alat khitan model laser lokal kepadanya.
"Untuk pasar penjualan produk kami, awalnya itu negara Jerman dan menyusul banyak Negara lain ikut menggunakan alat khitan buatan kami. Dalam perjalanan, jumlah produksi secara berkala mengakali kenaikan pembuatan alat khitan ini," ujarnya.
Dalam perjalanan bisnis alat khitan laser, Agus mengungkap, belum lama produk rumahan dengan branding Cautter Khitan Sonix ini mendapat perhatian hingga pejabat Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI berkunjung ke rumah produksinya di desa setempat.
"Iya, barang dagangan saya Cautter Khitan Sonix, akhir - akhir di kunjungi para pejabat. Mulai dari kementerian perdagangan dan perindustrian, kepala dinas bahkan bupati pun berkunjung ke kami," ujarnya.
Dalam kunjungan yang dilakukan atas nama pemerintah, Agus mengaku tidak berkenan dengan penawaran yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan usahanya.
Sebab selama usaha di jalani ini sudah berjalan dan memiliki pasar dengan melibatkan warga atau reseller.
"Untuk bantuan hingga penyertaan modal, kami mohon maaf melakukan penolakan. Sebab, bisnis ini sudah berjalan dan sekarang itu omzet lebih banyak, serta alhamdulilah bisa berbagi pendapatan dengan tim pemasaran atua reseller," ujarnya.
Disinggung tentang rumah mewahnya, dikatakan Agus, desain kubah dan bangunan mirip menara pagoda, itu mengingatkan pada perjuangan Islam sebelum kemerdekaan.
"Ya, dengan dibangunkan kubah di sana dan terus ada bangunan kaya seperti menara pagoda, itu sebenarnya mengingatkan sejarah kita sebagai muslim.
Nah, coba lihat masjid - masjid diluar Kuningan, bangunan atasnya itu tidak mesti berbentuk kubah, tapi seperti menara pagoda juga ada," ujarnya.
Desain itu pun dibuatnya sendiri.
"Untuk gambar bangunan seperti ini, saya bikin sendiri. Ini pembangunan baru 50 persen, jadi saya selesaikan juga tidak butuh - buru," ungkap Agus yang masih lajang.
Bicara biaya dalam pembangunan rumah mewah bak istana, Agus mengemukakan, untuk biaya pembangunan sejak tiga tahun terakhir itu sekitarnya 1 miliar.
Rumah ini memiliki kamar 12 ruang dan dilengkap Musala pribadi.
"Jadi begini, bangunan rumah saya ini berada diatas lahan sekitar seribuan meter persegi. Ada tiga lantai, 12 kamar, musola dan tempat pengemasan barang jualan (Laser allat khitan dan celana khusus anak khitanan)," katanya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.