Kontroversi Ponpes Al Zaytun

KLAIM Ponpes Al-Zaytun Pimpinan Panji Gumilang Dapat Sumber Dana dari Pemerintah, MUI Tanya: Berapa?

Sumber-sumber dana Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang menjadi perhatian Tim Peneliti Majelis Ulama Indonesia (MUI).  

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/tribun jabar
Ketua Tim Peneliti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk kasus Ponpes Al-Zaytun, Firdaus Syam saat membeber temuannya. Foto kanan: Panji Gumilang. 

SURYA.CO.ID - Sumber-sumber dana Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang menjadi perhatian Tim Peneliti Majelis Ulama Indonesia (MUI).  

Sumber dana yang diteliti tim MUI ini terkait biaya-biaya operasional pesantren yang berdiri di Indramayu, Jawa Barat itu.

Menurut, Ketua Tim Peneliti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk kasus Ponpes Al-Zaytun, Firdaus Syam, pengakuan pihak ponpes mereka mendapat dana dari pemerintah.  

"Mereka bilang (dananya) dari pemerintah, berapa dari pemerintah? Dibandingkan dengan biaya perawatan dan sebagiannya kan besar," kata Firdaus.

Selain soal sumber dana, tim peneliti juga menemukan masalah status tanah yang datanya didapatkan saat melakukan penelitian dan mencari tahu dari pemerintah daerah setempat.

Baca juga: SPONSOR Ponpes Al-Zaytun Pimpinan Panji Gumilang Diungkap Amien Rais, Hari Ini Mahfud MD Putuskan

"Kita dapat informasi dari para informan dan itu bagian dari kita untuk ditindaklanjuti, antara lain dengan data terkait masalah status tanah. Kemudian juga berkaitan dengan konsep sedekah," ujar Firdaus saat ditemui di kediamannya, Jakarta Selatan, Rabu (28/6/2023).

Firdaus juga mengatakan, masalah lain yang ditemukan terkait Al Zaytun seperti tindak kekerasan yang terjadi di pesantren tersebut.

Sedangkan terkait masalah keagamaan, Firdaus mengatakan, MUI telah mengantongi data-data yang menjurus pada penistaan agama.

"Temuan yang berkaitan dengan narasi-narasi yang diucapkan Panji Gumilang (pimpinan Al Zaytun) dan itu problem. Karena itu jadi masalah, maka perlu kita minta penjelasan soal tanah suci, khotib perempuan dan lain-lain," ujarnya.

Terkait hal ini, Firdaus Syam mengatakan MUI segera umumkan fatwa terkait kontroversi pimpinan pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang.

"Saya kira secepatnya akan diumumkan itu, fatwa yang berhubungan dengan pelanggaran apa yang dilakukan Panji Gumilang," ujar Firdaus.

Firdaus mengatakan, hasil penelitian tersebut akan diserahkan kepada Komisi Fatwa MUI untuk disusun menjadi fatwa yang kemungkinan terkait dengan penodaan agama.

"Itu nanti Komisi Fatwa yang akan memutuskan. Apakah termasuk klasifikasi penodaan, penyesatan, atau penyimpangan, atau masuk dalam wilayah mempermainkan agama dan ajaran agama," kata Firdaus.

Adapun terkait temuan tim peneliti MUI, Firdaus mengatakan sudah mengantongi beberapa data terkait kontroversi pemahaman keagamaan.

"(Juga) dugaan kuat ada tindakan kekerasan juga, berkaitan dengan hubungan laki-laki dan perempuan. Juga bagaimana penggalangan dana, sumber-simber keuangan," imbuh dia.

Sebagai informasi, pesantren Al-Zaytun menjadi sorotan publik belakangan lantaran memiliki cara ibadah yang tidak biasa.

Sorotan pertama yang muncul di sosial media adalah ketika shaf shalat Idul Fitri 1444 Hijriah yang bercampung antara laki-laki dan perempuan.

Bahkan, ada satu orang perempuan sendiri berada di depan kerumunan shaf laki-laki.

Kontroversi itu kemudian berlanjut dengan beragam pernyataan pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Ia disorot lantaran menyebut seorang wanita boleh menjadi khatib (pengkhutbah) dalam ibadah shalat Jumat.

Selain itu, Panji juga menyebut kitab suci umat Islam, Alquran sebagai kalam Nabi, bukan kalam Tuhan.

Isu lain kemudian muncul, Panji diduga melakukan beragam tindak pidana, mulai dari tindak asusila, perkosaan hingga tindak pidana pencucian uang.

Kontroversi tersebut kemudian berlanjut dengan saling lapor antara Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan dengan perkumpulan yang menyebut sebagai orangtua wali santri Al Zaytun ke Bareskrim Mabes Polri.

Amien Rais Ungkap Sponsor Al-Zaytun

Amien Rais mengungkap sponsor Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang sama dengan masjid At Tin.
Amien Rais mengungkap sponsor Ponpes Al-Zaytun pimpinan Panji Gumilang sama dengan masjid At Tin. (kolase tribun jabar)

Sebelumnya, mantan Ketua MPR Amien Rais mengungkap sponsor di balik Ponpes Al-Zaytun yang kini menjadi sorotan karena diduga ajarannya menyimpang dari syariat Islam.

Amien Rais menyebut sponsor Ponpes Al-Zaytun sama dengan Masjid At-Tin. 

"Jadi kalau saya, sederhana melihatnya, ini memang produksi dari orde baru ya. Caranya melihat mudah sekali, wattini wa zaitun," ujar Amien Rais, setelah menjadi khotib Salat Idul Adha, di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (28/6/2023).

"Saya kira, sama sponsornya. Tidak usah mendetail," kata Amien, yang juga merupakan mantan Ketua MPR.

Baca juga: SIAPA Bekingi Ponpes Al-Zaytun Pimpinan Panji Gumilang? Jokowi Bantah Moeldoko dan Istana Terlibat

Saat menjabat sebagai ketua MPR, Amien mengaku, Panji Gumilang sempat mengundangnya untuk datang ke Al-Zaytun.

"Dia mengundang saya, secara betul-betul meminta datanglah pak Amin, pak Amin sudah ketinggalan karena tokoh-tokoh teman pak Amin sudah pada berdatangan. Waktu itu saya punya intuisi, sepertinya kurang sreg," ujar Amien.

Amien Rais mengatakan, sekarang untuk menyingkat kata, kiranya cepat saja kasus itu diselesaikan, ditutup. 

"Kemudian, saya kira asetnya gak usah diambil alih, ya," kata dia.

Tapi, menurut Amien, dibuat pesantren yang menurut ulama ulama, MUI, ulama-ulama NU Muhammadiyah, Persis, wasliah, dan lain sebagainya, yang pasti lebih tau agama daripada Panji Gumilang.

"Itu (ulama- ulama) diminta bersama-sama, untuk meneruskan pesantren yang lurus, yang istiqamah, yang tidak menyeleweng," ujarnya.

Sebelunya, Pendiri Yayasan Pesantren Indonesia, Imam Suprianto bahkan blak-blakan menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai sosok yang berada di belakang Ponpes Al Zaytun.

"Pak Moeldoko, yang saya sendiri prihatin masih kemarin membangga-banggakan dan sebagainya. Ini Pak Moeldoko bagaimana?" ucap Imam di acara Catatan Demokrasi yang disiarkan TVOne pada Kamis (22/6/2023)..

Dia menyebut saat ini Moeldoko punya kedekatan dengan pimpinan Al-Zaytun, Panji Gumilang.

"Sekarang yang sangat dekat sekali dan punya posisi sangat menentukan di pemerintahan itu Kepala Staf Kepresidenan, Pak Moeldoko. Saya sangat menyayangkan sekali Pak Moeldoko masih membangga-banggakan kemarin itu," ungkap Imam.

Imam juga mengaku sempat mendapat informasi bahwa Moeldoko diduga memberi akses kepada Panji Gumilang untuk mendapat bantuan hukum.

"Bahkan saya dapat informasi, Pak Moeldoko ini yang membuka akses, kapan Pak Panji perlu bantuan ke Polres, ke Polda, ke Mabes Polri. Itu tinggal telepon saja," ucapnya.

"Saya sudah sering bilang bahwa yang namanya SYR Agung Sedayu yang notabene adalah adik kandung Panji Gumilang itu adalah agen interpol dari BIN," kata Imam.

Sosok ini disebut-sebut yang mendapat koneksi ke Moeldoko untuk kemudian Al-Zaytun bisa mendapat akses perlindungan dari aparat keamanan.

Imam menegaskan, hal itu dibuktikan pada saat masyarakat melakukan demo di pondok pesantren Al-Zaytun.

Polisi yang menjaga demo tersebut kurang lebih sekitar 1.500 personel.

Menurutnya, tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk menyiagakan personel kepolisian yang berjumlah ribuan tersebut.

"Kemarin pas saat demo, masyarakat awalnya kan mau kerahkan 3.000, namun hanya ratusan dulu karena ingin lihat reaksinya Al-Zaytun. Ternyata 1.500 polisi siap siaga coba. Berapa miliar dia harus bayar itu?" ujarnya.

"Jadi begitulah permainan dengan kekuatan seperti itu dia berani sekarang mau ngomong apapun dia yakin tidak ditangkap," katanya melanjutkan.

Imam menjelaskan dengan kekuatan seperti itu, Panji Gumilang berani ngomong apapun karena dia yakin dia tidak akan ditangkap.

Munculnya nama Meoldoko di balik polemik Ponpes Al-Zaytun sudah didengar Presiden Jokowi. 

Presiden Jokowi awalnya menjawab pertanyaan yang menuding bahwa ada pihak dari Istana atau pemerintah yang membekingi atau melindungi Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu.

Dia pun membantah tudingan tersebut

"Saya dong Istana? Ndaklah," kata Jokowi di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (26/6/2023).

Saat disebutkan nama KSP Moeldoko yang menjadi pelindung Ponpes Al Zaytun, Jokowi juga membantah.

"Ndak, ndak, ndak," kata Jokowi.

Jokowi lebih lanjut mengatakan kepada publik untuk bersabar menunggu kajian dari para menteri terkait.

"Ya sabarlah itu Pak Menkopolhukam (Mahfud MD), Pak Menteri Agama (Menang), sudah saya perintahkan untuk mendalami,"

Dia menyebut para menteri tersebut masih bekerja soal penyelesaian polemik Ponpes Al Zaytun.

 "Nanti kalau hasilnya sudah ada, saya sampaikan," kata Jokowi.

Sementara Moeldoko belum berkomentar terkait dirinya yang disebut sebagai beking Al Zaytun.

Namun, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal itu pernah menanggapi soal Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang kini kian menjadi sorotan sebelumna..

Moeldoko tak menanggapi secara detail dan cenderung menyikapinya dengan santai.

"Apa lagi yang perlu ditanggapi, biasa saja," ujar  Moeldoko kepada awak media saat ditemui menghadiri Rakernas V Pergunu di Alun-alun Leuwimunding, Kabupaten Majalengka , Sabtu (17/6/2023) seperti dilansir TribunJabar.id di artikel berjudul  Moeldoko Bicara Soal Ponpes Al Zaytun yang Pernah Disanjungnya Saat ke Rakernas Pergunu Majalengka.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MUI Segera Keluarkan Fatwa Atas Kontroversi Panji Gumilang Al Zaytun"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved