Idul Adha 2023
Idul Adha di Lamongan Bebas PMK dan LSD, Tetapi Ada Peternak Jual Hewan 'Di Bawah Umur'
kurban yang ditawarkan belum berumur sesuai ketentuan syariat, sapi seharusnya minimal umur 2, 5 tahun, dan kambing 1, 5 tahun.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Tim Kesehatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan yang diterjunkan untuk memeriksa hewan kurban sampai H+1 Idul Adha, tidak menemukan hewan kurban yang terjangkit penyakit
Sebanyak 73 tenaga kesehatan terdiri dari medik veteriner (dokter hewan) sebanyak 33 orang dan 40 Mantri Hewan atau paramedik veteriner, telah melakukan pengecekan pada hewan-hewan kurban. Para tenaga kesehatan itu disebar 54 lapak penjual hewan kurban, 18 oasar hewan dan di 113 kandang peternak.
"Kita juga melibatkan pelajar dan mahasiswa Universitas Brawijaya," kata Sekretaris Disnakeswan Lamongan, drh Rahendra saat dikonfirmasi SURYA, Rabu (28/6/2023).
Dari ratusan tempat yang dikunjungi petugas kesehatan Disnakeswan, tidak ditemukan hewan kurban yang terjangkit penyakit, baik PMK (penyakit mulut dan kuku) maupun LSD (Lumpy Skin Disease). Tidak ada yang kena penyakit alias nihil, tetapi yang bermasalah ada.
Contoh masalah itu adalah beberapa ekor sapi tidak memakai eartag yang digunakan untuk mengidentifikasi ternak domestik dan riwayatnya. "Padahal sapi itu sudah divaksin, tetapi pemiliknya tidak mau memasang eartag. Itu seharusnya dipasang di telinga," kata Rahendra.
Kasus lainnya adalah hewan kurban yang ditawarkan ada yang belum berumur sesuai ketentuan syariat, sapi seharusnya minimal umur 2, 5 tahun, dan kambing 1, 5 tahun.
Temuan lainnya, adanya hewan kurban yang dibeli dari luar Lamongan dan belum divaksin. "Kita eksekusi dan langsung divaksin kemudian dikarantina," tandasnya.
Temuan itu langsung disampaikan kepada peternak, termasuk yang menjual di lapak-lapak untuk dipisahkan dan dianjurkan dijual di luar jadwal Idul Adha. Itu dilakukan agar jangan sampai pembeli kecewa karena tidak memenuhi syariat.
Sampai sejauh ini sudah total 1.836 ekor sapi yang diperiksa di Lamongan, sedangkan populasi kambing lebih banyak lagi. Sampai H + 3 Idul Adha, para petugas akan terus memantau keluar masuk hewan kurban di Lamongan.
Sedangkan mana peternak dan penjual harus mengedepankan kejujuran untuk urusan jual beli ternak, maupun hewan kurban. "Meski Lamongan zero penyakit PMK dan LSD, pengawasan ketat tetap diberlakukan," pungkasnya. *****
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Lumpy Skin Disease (LSD)
Lamongan bebas PMK dan LSD di Idul Adha
penjualan hewan kurban di bawah umur
hewan kurban luar daerah belum divaksin
Libur Panjang Idul Adha 2023, 126.570 Pelanggan Gunakan KA Jarak Jauh Daop 8 Surabaya |
![]() |
---|
Rayakan Idul Adha, Hanura Jatim Bagikan Ratusan Paket Daging untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Masjid Al Akbar Surabaya Olah Limbah Kurban jadi Kompos |
![]() |
---|
Libur Panjang Idul Adha 2023, Ribuan Pengunjung Berwisata ke Kebun Binatang Surabaya |
![]() |
---|
Momen Idul Adha 2023, Bupati Trenggalek Ajak Masyarakat Renungi Keikhlasan Nabi Ibrahim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.