3 FAKTA BARU Kepala Aipda Paimbonan Tertembus Peluru dalam Mobil Pribadi, Pemakaman Tanpa Upacara

Berikut ini fakta-fakta baru terkait kematian Kanit Paminal Polres Musi Rawas, Aipda Paimbonan yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Editor: Tri Mulyono
Youtube Kompas TV
Kapolres Musi Rawas, AKBP Danu Agus Purnomo memberikan keterangan. Berikut ini tiga fakta baru Aipda Paimbonan, anggota polisi di Polres Musi Waras, Sumatera Selatan, tewas tertembus peluru dalam mobil pribadinya. Pemakaman tanpa upacara resmi. 

"Karena ini bukan kasus (rumit), jadi bisa ditangani Polres Musi Rawas," kata dia.

2. Pemakaman Tanpa Upacara Kedinasan

Kepergian Aipda Paimbonan untuk selamanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.

Baca juga: Biodata Kapolda Sumsel Irjen Albertus Rachmad Wibowo, Bentuk Tim untuk Usut Kematian Aipda Paimbonan

Kematian anggota Polres Musi Rawas yang diduga secara tak wajar itu sampai kini masih menyisakan misteri.

Pasca diserahkan pihak kepolisian ke keluarga, rumah duka Aipda Paimbonan di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin terus didatangi para pelayat.

Pemakaman Aipda Paimbonan dilakukan, Jumat (16/6/2023) pukul 10.00 WIB di Lumpatan II dan dilaksanakan tanpa upacara kedinasan, lazimnya pemakaman anggota Polri umumnya.

Kades Lumpatan Agus Kurniawan mengatakan, almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak.

"Sudah tiga tahun terakhir ini almarhum bersama anak istrinya tinggal di Lubuk Linggau. Kalau di Sekayu ini rumah orangtuanya," ujarnya.

Ia menambahkan, sejauh ini belum terdengar pihak keluarga mau menuntut keadilan atas kematian korban.

Keluarga bersabar dan ikhlas menerima kematian korban.

"Biar pihak kepolisian yang mengusut kasus ini, yang jelas selama ini almarhum sosok yang tidak banyak ulah dan bahkan masuk dalam jajaran polisi yang berprestasi di Polres Mura," jelasnya.

Baca juga: Sosok Aipda Paimbonan, Polisi Musi Rawas yang Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Sementara itu, pihak keluarga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut usai pemakaman.

Terlihat orang tua Aipda Paimbonan, yakni Umardin masih menyambut beberapa pelayat yang datang ke rumah duka

Sebelumnya, Umardin sempat memuji sang anak karena kepintarannya sewaktu mengenyam bangku pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMA).

"Saya bangga masuk polisi pernah jadi ajudan, berarti menjadi polisi terbaik. Nasib kita tidak tahu ke depannya, ujarnya saat menerima penyerahan jenazah dari Polres Mura, pada Kamis (15/6/2023) malam.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved