Siswi SMP Mojokerto Dibunuh

JEJAK KRIMINAL Pembunuh Siswi SMP Mojokerto, Usia 15 Tahun Sudah Jadi Residivis Curanmor 12 Lokasi

Terungkap rekam jejak kriminal AB (15), tersangka pembunuh siswi SMPN 1 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto berinisial AE alias Rara (15). 

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Musahadah
kolase surya/mohammad romadoni
Ternyata tersangka pembunuh siswi SMPN 1 Kemlagi, Mojokerto, residivis kasus jambret dan curanmor 12 lokasi. 

SURYA.CO.ID - Terungkap rekam jejak kriminal AB (15), tersangka pembunuh siswi SMPN 1 Kemlagi, Kabupaten Mojokerto berinisial AE alias Rara (15). 

Ternyata, pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi ini bukan kasus pertama yang menjerat AB.

AB dan rekannya, MA (19) juga tersangka pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi pernah dibui karena kasus  jambret dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di 12 lokasi d Jombang dan Mojokerto. 

Sebelum menghabisi AE, sebenarnya AB dan MA berniat untuk membegal korban. 

Hal ini dilatarbelakangi dendam AB terhadap AE yang notabene teman sekelas dan mantan pacarnya. 

Baca juga: KELAKUAN BEJAT Tersangka Pembunuhan Siswi SMP Mojokerto: Setubuhi Jasad Korban Saat Eksekutor Pergi

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria mengungkapkan AB dendam saat korban menagihnya untuk membayar iuran kelas senilai Rp 40 ribu. 

Saat itu korban membangunkan tersangka saat tertidur di kelasnya, pada Sabtu (13/5/2023) lalu.

"Pelaku anak (AB) bilang bahwa dia ada target perempuan yang bernama AE karena kebetulan dendam terhadap AE ditagih bayar utang di kelas sehingga yang bersangkutan untuk menghabisi," bebernya.

Selain dendam, AB juga memiliki keinginan membegal korban untuk menguasai barang berharganya.

Motif ini selaras dengan keinginan MA yang membutuhkan uang untuk servis handphone yang rusak karena tidak diberi uang oleh ibunya.

"Pengakuan pelaku sebelum kami mendapat informasi bahwa kedua pelaku ini sering terlibat kejahatan yang lain. Mereka merencanakan ini," terang Wiwit. 

Dalam skenarionya, AB dan MA akan membegal korban tanpa menggunakan senjata tajam karena mereka takut darah akan berceceran.

Setelah sepakat, AB lalu menghubungi korban melalui Whatsapp. 

Dia mengajak korban bertemu di kawasan persawahan dekat lokasi pembuangan sampah yang kondisinya sangat gelap dan sepi, pada Senin (15/5/2023) malam.

Namun, bukannya korban dibegal, tapi justru dibunuh. 

"Pelaku (AB) seorang diri melakukannya, korban dicekik hingga meninggal," jelasnya. 

MA Setubuhi Jasad Korban

Tersangka MA (19) yang turut serta membantu pembunuhan siswi SMPN Kemlagi dan menyetubuhi jasad korban.
Tersangka MA (19) yang turut serta membantu pembunuhan siswi SMPN Kemlagi dan menyetubuhi jasad korban. (kolase surya/mohammad romadoni)

Ternyata setelah tersangka utama atau eksekutor AB (15) membunuh AE, tersangka MA yang lebih dewasa justru berbuat senonoh kepada jasad korban. 

Hasil penyidikan Kepolisian menyebutkan tersangka MA (19) warga Desa Mojowatesrejo, Kecamatan Kemlagi itu dua kali menyetubuhi jasad korban, pada Senin (15/5/2023) lalu.

Persetubuhan itu dilakukan pelaku di salah satu rumah tersangka AB yang letaknya di belakang dalam kondisi sepi.

Menurut Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria, perbuatan itu dilakukan MA saat tersangka utama eksekutor AB (15) warga Desa Kemlagi sedang mencari karung dan tali untuk membuang jasad korban.

"Untuk persetubuhan hanya dilakukan MA pelaku dewasa ini sedang pelaku anak (AB) dia tidak melakukannya karena alasannya hanya jengkel tidak melakukan persetubuhan," ucap AKBP Wiwit Adisatria dalam konferensi pers, Rabu (14/6/2023).

Wiwit menjelaskan saat itu tersangka AB meninggalkan MA untuk menjaga jasad korban. Tersangka AB pergi mencari tali dan kembali menghampiri rekannya.

Mirisnya tersangka MA yang diketahui tidak lulus SMP ini malah senyum-senyum mengaku telah menyetubuhi jasad korban saat  tersangka AB menghampirinya.

"Pelaku MA ini sepi tidak ada orang lain melakukan persetubuhan dan pelaku pringas-pringis (Senyum-senyum) ditanya sama pelaku AB usai melakukan perbuatan itu (Persetubuhan). Pelaku melakukan dua kali," bebernya.

Ia mengatakan setelah melakukan perbuatan itu kedua pelaku membungkus jasad korban dan dimasukkan ke dalam karung putih.

Bungkusan karung putih berisi jasad korban itu diletakkan di sepeda motor matic Yamaha X-Ride S 3736 SO warna biru.

"Ketika pelaku ini hendak membuat jasad korban yang bersangkutan sempat ditanya tetangganya terkait bungkusan karung itu dan dijawab pelaku AB, sampah ," ungkapnya.

Kedua tersangka berkeliling mengendarai motor ke tiga lokasi untuk membuang jasad korban.

Hingga akhirnya mereka memutuskan membuang jasad korban ke aliran sungai atau parit di bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, sekitar pukul 23.00 WIB.

"Korban dibunuh pada malam itu juga saat dikabarkan menghilang pada 15 Mei dan pelaku membuang jasadnya dengan karung goni di sungai jembatan perlintasan kereta api di Desa Mojoranu," jelasnya. 

Tersangka MA mengaku saat itu ia seorang diri menjaga jasad korban yang tergeletak dalam kondisi rumah sepi.

Muncul pikiran kotor tersangka melampiaskan nafsu seks terhadap korban yang kondisinya sudah meninggal.

"Pas saya sendiri, pingin," pungkasnya.

Sosok AB Sang Eksekutor

Petugas Satreskrim Polres Mojokerto Kota menggeledah dan mengamankan barang bukti motor korban dan sarana yang digunakan pelaku AB membunuh siswi SMPN 1 Kemlagi.
Petugas Satreskrim Polres Mojokerto Kota menggeledah dan mengamankan barang bukti motor korban dan sarana yang digunakan pelaku AB membunuh siswi SMPN 1 Kemlagi. (kolase surya/mohammad romadoni)

Ternyata AB, tersangka utama pembunuhan siswi SMP 1 Kemlagi memiliki sifat temperamental. 

Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria mengatakan ia langsung menginterogasi AB yang notabene adalah pelajar kelas IX SMPN 1 Kemlagi dan eksekutor pembunuhan itu.

Pelaku kejahatan dibawah umur ini memiliki sifat temperamental yang diketahui dari orangtua pelaku.

"Informasi dari pihak sekolah maupun  orangtua yang bersangkutan pelaku ini temperamen," jelasnya di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (14/5/2023).

Sebelumnya, sosok AB diungkap wali kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28). 

Dikatakan, AB memiliki tabiat buruk dan sering keluar masuk bimbingan konseling (BP) di sekolahnya. 

"Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakalan remaja," ucap Ali ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Kemlagi, Selasa (13/6/2023).

Hal ini berbeda dengan korban, Rara yang dikenal sangat aktif di sekolahnya.

Baca juga: KRONOLOGI Siswi SMP Mojokerto Dibunuh Teman Sekelas: Motifnya Sepele, Jasad Baru Ditemukan Sebulan

Wali kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28) mengungkapkan sosok Rara  berkepribadian baik dan aktif di sekolahnya dipercaya menjadi bendahara kelas.

"Korban tidak pernah ada masalah dan anaknya aktif makanya saya kasih kepercayaan untuk menjadi bendara kelas," Kata Ali saat ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Kemlagi, Selasa (13/6/2023).

Ia mengatakan pihak sekolah mengetahui kabar duka siswi terbaiknya meninggal dibunuh dari informasi yang beredar.

Awalnya para guru dan siswa tidak percaya jenazah perempuan yang ditemukan terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu adalah Rara yang sebelumnya dikabarkan hilang, pada Senin (15/5/2023) lalu.

"Awalnya saya ya tidak percaya kita pastikan dulu saat ada konfirmasi dari Polsek Kemlagi dan Polres ternyata kejadiannya benar," jelasnya.

Guru ASN mengampuh bidang Seni Budaya di SMPN Kemlagi ini mengaku awalnya dia juga tidak percaya bahwa pelaku pembunuhan adalah AB (15) teman sekelas korban.

"Dan saya juga kaget pelakunya ini AB teman sekelas Rara," bebernya.

Menurut dia, dari informasi siswa bahwa pelaku sempat berpacaran saat  kelas VII semasa pembelajaran daring.

"Dulu pernah pacaran katanya saat kelas VII sudah lama semasa pembelajaran daring, tidak menyangka soalnya dikelas juga jarang komunikasi korban dan pelaku ini," ungkapnya.

Meski status sebagai siswa SMPN 1 Kemlagi, pelaku AB yang juga dibawah umur tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Harapan mungkin pelaku dikasih hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, kalau pelaku dibawah umur kita serahkan ke pihak berwajib, "ujarnya.

Diakui Ali, saat Rara hilang, pihak sekolah juga sudah berupaya mencari keberadaan Rara. 

"Kita menghubungi teman-temannya saat dikabarkan menghilang itu, kita serahkan ke pihak Kepolisian," tandasnya. 

Sementara itu, ayah korban, Atok Utomo (35) menyebut tersangka dikenal akrab dengan keluarganya. 

"Pelaku itu sering titip sepeda disini biasanya kalau titip sepeda saat posisi saya kerja, jadi yang lebih kenal istri saya. Sekolahnya kan dekat sini," jelasnya saat ditemui Surya.co.id di rumah duka, Selasa (13/6/2023).

Ia mengungkapkan dari informasi  teman sekelasnya diketahui korban dengan pelaku dulu sempat pacaran. Pelaku juga sempat meminta kembali menjalin hubungan dengan korban.

"Dari teman-teman sekolah gitu istilahnya mantan kalau sebutnya anak-anak sekarang itu, kemarin juga ada yang bilang pernah ditembak lagi cuma menolak karena alasan si pelaku ini sudah pacaran sama teman dekatnya Rara juga," bebernya.

Dia berharap kasus pembunuhan yang menyebabkan anak sulungnya diusut tuntas meskipun pelaku anak dibawah umur.

Sementara itu, kasus pembunuhan ini menjadi perhatian serius dari Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.

Bahkan Bupati Ikfina langsung takziah ke rumah korban di Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Selasa (13/6/2023) sore.

Selaku Pemerintah Daerah pihaknya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya korban.

"Saya bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tua kehilangan anaknya dan saya hadir disini sebagai bentuk kehadiran pemerintah daerah dalam kejadian ini. Saya menguatkan orang tua korban untuk ikhlas dan sabar dalam menghadapi ini," kata Ikfina usai takziah di rumah duka korban pembunuhan, Selasa (13/6).

Dia mengungkapkan kejadian ini yang melibatkan anak sekolah, korban maupun pelaku menjadi pembelajaran penting bagi semuanya.

Ia menegaskan sekali lagi peran orang tua mutlak diperlukan untuk mendidik anak-anaknya.

"Pasti (Menjadi Perhatian Khusus) karena kasus ini berhubungan dengan anak-anaknya dan merupakan peringatan bagi orang tua untuk l3bih baik terhadap anak-anaknya," ungkapnya.

Menurut dia, Pemda dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten akan sepenuhnya melakukan pembinaan terhadap siswa dan memperbaiki sistem pendidikan terutama di lingkungan sekolah agar lebih baik.

Ikfina akan langsung berkoordinasi dengan jajaran terkait termasuk Kepolisian yang menangani kasus tersebut.

Sebab, pelaku utama pembunuhan adalah AB (15) yang merupakan anak dibawah umur yakni teman satu kelas korban di kelas IX SMPN 1 Kemlagi

"Kita nanti pasti tentu memberikan yang terbaik bagi anak-anak, kita berkoordinasi dulu dan pasti semua sesuai dengan peraturan berlaku (Peradilan anak," pungkasnya.

Saat takziah ke rumah duka, Bupati Ikfina juga menyerahkan bantuan uang untuk keluarga korban. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved