Anak Petinggi GP Ansor Dianiaya

AKHIRNYA Shane Akui Main Gitar Saat Ditahan di Polsek Pesanggrahan Bareng Mario Dandy: Saya Pusing

Terdakwa kasus penganiayaan David Ozora, Shane Lukas, akhirnya mengakui sempat main gitar saat ditahan di Polsek Pesanggrahan. Ini pengakuannya.

kolase Tribunnews
Kolase foto Shane Lukas dan Mario Dandy, terdakwa kasus penganiayaan David Ozora. Akhirnya Shane Akui Main Gitar Saat Ditahan di Polsek Pesanggrahan Bareng Mario Dandy. 

SURYA.co.id - Salah satu terdakwa kasus penganiayaan David Ozora, Shane Lukas, akhirnya mengakui sempat main gitar saat ditahan di Polsek Pesanggrahan.

Sebelumnya, saksi Natalia Puspita Sari mengaku melihat Shane Lukas bermain gitar.

Kemudian Mario Dandy bersama AGH tampak tertawa.

Pernyataan Natalia ini pernah diviralkan ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, melalui akun twitter nya dan ramai jadi sorotan.

Hingga akhirnya Shane Lukas mengakui bahwa dirinya bermain gitar di Polsek Pesanggrahan pada 21 Februari 2023 malam.

Saat itu, dirinya bersama terdakwa lain, yakni Mario Dandy dan AGH.

"Benar, Yang Mulia (bermain gitar). Cuma ada yang perlu dijelaskan sedikit," ujar Shane Lukas saat diberi kesempatan oleh Majelis Hakim untuk menanggapi keterangan Natalia Puspita Sari, orang tua teman David Ozora di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023) malam.

Seperti dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Pusing dan Bingung Jadi Alasan Shane Lukas Main Gitar Bareng Mario dan AGH di Polsek Pesanggrahan'.

Majelis Hakim pun menagih penjelasan itu dari Shane Lukas.

Namun dengan sedikit terbata-bata, Shane menjawab bahwa dirinya dalam kondisi pusing dan bingung pada saat itu.

Oelh sebab itu, dirinya memutuskan untuk bermain gitar.

"Mengenai main gitar itu, Yang Mulia. Pada saat itu saya sudah pusing, Yang Mulia. Saya bingung," katanya.

Mendengar penjelasan Shane Lukas itu, Majelis Hakim meminta agar klarifikasi dilanjutkan saat pemeriksaan terdakwa.

"Ya nanti saudara bisa sampaikan pada saat gilirannya," kata hakim di persidangan yang sama.

Sebelumnya, aksi kasus penganiayaan D, N, mengatakan bahwa dirinya melihat Mario, Shane, dan AG masih asyik bermain gitar setelah diamankan di Polsek Pesanggrahan usai menganiaya D.

Kepada pengacaranya, Muannas Alaidid, N mengatakan bahwa para pelaku tidak menunjukkan rasa sedih dan menyesal.

"Terbukti setelah para pelaku dibawa ke Polsek (Pesanggrahan), menurut saksi kita, mereka kedapatan bermain gitar," ungkap Muannas saat dikonfirmasi awak media, Rabu (8/3/2023).

Namun, pernyataan Muannas langsung dibantah oleh Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro.

Tedjo menyatakan bahwa kesaksian N yang menyebut Mario cs sempat bermain gitar di Polsek Pesanggrahan adalah tidak benar.

"Enggak ada main gitar. Saya kan stand by terus di lantai dua kantor, di ruangan penyidik, saat pemeriksaan (Mario cs)," kata Tedjo saat dikonfirmasi, Rabu (8/3/2023).

Kendati demikian, Tedjo tak menampik bahwa salah satu dari mereka bertiga sempat memegang gitar.

Adalah Shane yang kedapatan mengelus dan memegang sebuah gitar milik seorang pengamen.

"Shane memang sempat memegang gitar. Dia pegang punya pengamen yang kebetulan sedang kami periksa juga," ungkap Tedjo.

"Tapi memang tidak sempat dimainkan. Saya langsung tegur dia saat itu dan meminta anggota saya untuk mengamankan barang tersebut," imbuh Tedjo.

Tedjo juga menjamin bahwa Mario dan sang pacar, AG, tidak ikut-ikutan memegang gitar layaknya Shane.

"Mario dan AG saat itu diam saja. Mario juga tampak stres karena sempat kita masukan ke ruangan tahanan waktu itu," ujar Tedjo.

"Jadi enggak ada lah, masa mohon maaf lah segila-gilanya orang masa lagi kasus seperti itu dia mau bernyanyi dan berdendang, ya enggak mungkin lah," tegas dia.

Selang beberapa waktu kemudian, ayah D, yakni Jonathan Latumahina kembali mengungkit soal Mario dan kawan-kawan sempat bermain gitar di Polsek Pesanggrahan.

Hal itu disampaikannya melalui sebuah utas di akun Twitter pribadinya, yakni @seeksixsuck, Rabu (3/5/2023).

"Jadi tu anak dajal bertiga main gitar di polsek pesanggrahan, santai banget kaya gak ada apa-apa," tulis Jonathan.

"Mario, AG, shane merasa Polsek Pesanggrahan cuma tempat nongkrong sesaat sebelum papanya keluarin mereka.

Bisa main gitar, nyanyi-nyanyi dan dilihat banyak saksi, termasuk Ibu N (yang nolong david) saat diperiksa di polsek sesaat setelah agnes datang. Polisi silakan sanggah," sambungnya.

Senyum Cengegesan Mario Dandy saat Sidang

Sikap Mario Dandy Satriyo (20), selama menjalani proses hukum kasus penganiayaan David Ozora (17) semakin jadi sorotan. 

Bagaimana tidak, Mario Dandy beberapa kali tertangkap tersenyum, sejak pemeriksaan di kantor kepolisian bahkan hingga di pengadilan.

Terbaru, Mario Dandy tertangkap kamera senyum dan tertawa saat mendengarkan kesaksian Natalia Puspita Sari, orang tua Renjiro Amadeus, teman David Ozora, di persidangan.

Saat itu, majelis hakim bertanya pada Natalia momen saat ia pertama kali melihat penganiayaan David Ozora.

Natalia bercerita ia sempat refleks berteriak dengan segenap tenaga ke arah dua orang yang berada di jalan itu, salah satunya diduga David Ozora.

"Dengan segenap tenaga, saya langsung berteriak 'woy'. Saya berteriak sekencang-kencangnya," ucap Natalia, dikutip dari Kompas.com.

Mendengar kesaksian itu, majelis hakim meminta Natalia mengulangi teriakannya saat itu. Namun, Natalia menolak lantaran kondisi tenggorokannya sedang tak memadai.

"Yang mulia, saya lagi serak. Maaf, Yang mulia. Mohon maaf," ucap Natalia sambil tertawa kecil.

Pada momen itu, Mario ikut tertawa kecil di balik masker hitamnya. Mario sempat menutup matanya dengan kedua tangan. Kedua pipinya sempat bergetar dan ia langsung memperbaiki posisi maskernya.

Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel berujar, sebuah studi menjelaskan ada tiga makna yang tersirat dari senyuman ataupun tawa seorang pelaku kejahatan di ruang sidang.

Pertama adalah ekspresi superioritas.

Terlebih, kata dia, persidangan pada hakekatnya merupakan arena pertarungan, tak terkecuali bagi Mario dan kuasa hukumnya.

"Dalam pertarungan, butuh perang urat saraf. Termasuk pula perasaan tidak bersalah," ungkap Reza kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2023).

Yang kedua, Reza menilai bisa jadi senyum atau tawa dari Mario itu merupakan bentuk ketidakkongruenan antara perilaku tampak dan perilaku tak tampak.

Dalam hal ini, perilaku tampak itu berupa senyuman ataupun tawa kecil. Sementara, perilaku tak tampak itu biasanya rasa gundah, sedih, takut, dan lainnya.

"Jadi, senyum bisa ditampilkan sebagai cara menetralisasi suasana hati yang sebenarnya," ucap Reza.

Terakhir, Reza mengatakan hasil studi menyebutkan ekspresi senyum di pengadilan itu bisa diartikan sebagai perasaan lega. Misalnya, lebih baik dihukum penjara daripada dihakimi massa.

Mario tersenyum lebar begitu sidang pemeriksaan saksi selesai digelar di ruang sidang utama Prof Oemar Seno Adji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023) malam.

Pengamatan Kompas.com, momen itu terjadi setelah Ketua Majelis Hakim Alimin Ribut Sojono mengatakan bahwa sidang dilanjutkan pada Kamis (15/6/2023).

Saat itu, Mario masih bertahan di dalam ruang sidang utama sambil berbincang dengan penasihat hukumnya. Setelah itu, Mario tampak tersenyum lebar selama hampir kira-kira dua detik.

Namun, setibanya di pintu keluar, kepala Mario tiba-tiba tertunduk. Ia bahkan langsung membelakangi wartawan yang menyorot wajahnya.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved