Kisah Bule Prancis Nikahi Gadis Polewali Mandar, Cinta Bersemi karena Kebiasaan Rajin ke Masjid

Cinta datang karena terbiasa. Itulah kalimat yang cocok menggambarkan kisah cinta bule Prancis dan gadis asal Polewali Mandar. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUN SULTRA Abd Mubarak
Muhammad, bule Prancis datang ke KUA Kecamatan Tinambung untuk konsultasi mengenai pernikahannya dengan Nurul, gadis Polewali Mandar 

SURYA.CO.ID - Cinta datang karena terbiasa. Itulah kalimat yang cocok menggambarkan kisah cinta bule Prancis dan gadis asal Polewali Mandar. 

Bule Prancis bernama Muhammad (19) jatuh cinta pada Nurul (16), gadis asal Desa Lekopadis, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

Kisah ini bermula ketika Muhammad datang ke Tinambung, Polewali Mandar, bersama ibu dan adiknya, Abdullah.

Tetapi, pernikahan Abdullah harus tertunda karena masih di bawah umur.

Selama berada di Tinambung Polman, Muhammad yang awalnya hanya mendampingi Abdullah, kemudian berkenalan dengan gadis setempat bernama Nurul.

Muhammad dan Nurul berkenalan saat bertemu di Desa Lekopadis.

Muhammad yang berbaur dengan masyarakat desa itu pun akhirnya sering bertemu dengan Nurul hingga akhirnya jatuh cinta.

Pernikahan Muhammad dan Nurul akan berlangsung pada 14 Juni 2023 mendatang, atau empat hari lagi.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tinambung, Abd Mubarak mengatakan keduanya sudah datang untuk berkonsultasi.

"Iya Muhammad ini yang kakak akan segera menikah, rencana 14 Juni 2023, bertemu dengan Nurul dan mau menikah," ujar Abd Mubarak, dikutip dari Tribun Sultra.

Ia menjelaskan rumah Nurul di Desa Lekopadis Tinambung tidak jauh dari masjid.

Sementara Muhammad yang rajin datang ke masjid, di situlah keduanya bertemu.

Abd Mubarak mengatakan Muhammad juga sudah mengurus dispensasi nikah di kantor Pengadilan Agama Polewali.

"Dia sudah ambil dispensasi nikah dan sudah diterima oleh Pengadilan Agama, jadi sudah bisa," lanjutnya.

Dijelaskan Muhammad akan membuka usaha setelah menikah dan menetap di Tinambung.

Setelah menikah, Muhammad dan Nurul rencananya akan ke Prancis selama kurang lebih empat bulan.

Keduanya akan kembali ke Tinambung untuk menetap dan membuka usaha.

"Rencananya seperti itu ke Prancis dulu selama kurang lebih empat bulan setelah menikah dan kembali ke Tinambung," ungkapnya.

Kisah cinta Abdullah sempat viral

Di bagian lain, kisah cinta adik Muhammad sempat viral di media sosial.

Erna, kakak kandung Rayatia mengungkapkan, ibu Abdullah siap menunggu hingga Rayatia menyelesaikan sekolahnya untuk dijodohkan dengan Abdullah.

"Adekku ini Rayatia, dichat bilang mau kah anda berjodoh dengan anak saya Abdullah, lalu dijelaskan sekarang ini masih sekolah," ungkap Erna dikutip dari Tribun Sulbar.

Dikatakan, ibu Abdullah akhirnya berniat untuk datang ke Tinambung menjalin silaturahmi.

Pada tanggal 28 Maret 2023, tiga warga asing itu pun tiba di Makassar, dan melanjutkan perjalanan ke Tinambung.

Warga Desa Lekopadis dan keluarga Raya pun kaget, ketika mereka datang.

 Ia disambut oleh warga, dan sempat viral di sosial media Instagram beberapa hari terakhir.

"Tiga orang ini bermalam di rumah, kalau kita cerita, harus di translate pake bahasa Prancis," ujar Erna.

Tak cuma datang, Abdullah ternyata langsung melamar Ratia. 

Kedua remaja didampingi keluarganya bahkan mendatangi KUA Tinambung pada Senin (4/4/2023) untuk konsultasi sekaligus permohonan nikah.

Sayangnya, permohonan nikah mereka ditolak.

Kepala KUA Tinambung, Abdul Mubarak mengatakan ada beberapa pertimbangan permohonan nikah ditolak.

Pertama, remaja Prancis tersebut harus melengkapi dokumen kelengkapan nikah dari konsulat di Makassar.

"Harus ada izin nikahnya dari Prancis, juga karena kedua mempelai belum cukup umur, aturannya minimal 19 tahun," ujar Abdul Mubarak kepada wartawan, Rabu (5/3/2023).

Dijelaskan setelah berkas yang dimaksud lengkap, kedua remaja tersebut dipersilahkan kembali ke KUA.

Lalu KUA akan memberikan surat penolakan (model n7), yang akan di bawa ke Pengadilan Agama Polewali.

Kedua remaja tersebut harus mengajukan dispensasi nikah dari Pengadilan Agama Polewali.

"Mereka berdua akan menjalani sidang di Pengadilan, kalau dikasi dispensasi baru, kita terima," lanjutnya.

Belum lagi, kata Mubarak remaja Prancis tersebut harus mengurus visa di Imigrasi Polman.

Perpanjangan izin, lantaran akan tinggal di Tinambung selama dua bulan mendatang.

Orangtua Rayatia, Ratna yang dihubungi Kompas.com Rabu sore tadi (5/4/2023) mengaku, kedua belah pihak sepakat menikahkan Rayatia dengan Abdullah.

Hanya saja, Abdullah masih harus memenuhi sederet ketentuan administratif dan dokumen keimigrasian untuk bisa meminang gadis pujaannya.

“Tidak ada masalah. Kedua keluarga sama-sama sepakat untuk melangsungkan pernikahan setelah semua ketentuan terpenuhi,” jelas Ratna.

Rencananya Kamis (6/4/2023) ini, Abdullah bersama ibunya Aida (41) yang tiba di Polewali Mandar sejak pekan Kamis pekan lalu akan mengurus berbagai ketentuan administratif di kantor keimigrasian Polewali Mandar, Sulawesi barat.

“Pihak laki-laki telah mengajukan dispensasi ke pengadilan Agama, soal permohonanya diterima PA atau tidak nanti kita lihat keputusan PA,” jelas Abdul Mubarak.

Lalu, siapa sebenarnya Abdullah? 

Hingga berita diunggah, belum diketahui pasti latar belakang Abdullah dan keluarganya, termasuk pekerjaan dan tempat tinggalnya. 

Kakak kandung Rayatia, hanya mengungkapkan perkenalan Rayatia dengan Abdullah berawal dari media sosial Facebook.

Tiga bulan lalu atau sekitar bulan Desember 2022, Rayatia berkenalan dengan ibu Aida dan Abdullah. Komunikasi mereka berlanjut dengan saling bertukar nomor WhatsApp.

"Ibunya Abdullah ini selalu chat Rayatia, jadi dia suka, dan mau kalau anaknya Abdullah berjodoh sama Raya," kata Erna, dikutip dari TribunSulbar.com.

Erna melanjutkan ceritanya, niat tersebut dibuktikan dengan keluarga Aida yang rela jauh-jauh datang ke Indonesia.

Aida dan kedua anaknya tiba di Kota Makassar pada 28 Maret 2023 dan baru tiba di rumah Rayatia pada Jumat (31/3/2023).

Selama tinggal di POlewali Mandar, mereka sudah berbaur dengan masyarakat dan mengenal kebiasaan warga desa Lekopadis.

Ibu kandung Rayatia, Ratna mengatakan ketiga warga Prancis itu sangat suka makanan khas suku Mandar.

Seperti Bau Peapi Mandar dan ikan pepes, yang disajikan keluarga Rayatia.

"Tadi malam juga saya buatkan Bau Peapi, dia sangat suka, sama ikan pepes, lalu makan buah," uajar Ratna kepada wartawan, Selasa (4/4/2023).

Ia mengatakan, kedua pemuda tersebut sangat ramah dan taat beribadah berbaur bersama warga.

Sementara ibunya, kata Ratna juga penyayang dan berbaur bersama ibu rumah tangga lainnya.

 Ketiga warga Prancis itu, hanya bisa menggunakan bahasa Turki, sehingga harus pake bantuan translate.

"Rajin juga mengaji, pergi sholat berjamaah dan berbaur bersama warga sekitar rumah," lanjut Ratna.

Abdullah dan Rayatia akan menikah pada Mei 2023 mendatang, mereka sudah datang dari KUA Tinambung, Senin (3/4/2023).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved