Berita Bangkalan

TSK Baru dan Dugaan Adanya Senpi Belum Dirilis, Korban Carok di Bangkalan Bertambah Jadi 2 Orang

HS menyusul korban meninggal sebelumnya AM, warga Desa Baipajung, Kecamatan Tanah Merah pada hari kejadian, Minggu (4/6/2023)

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/ahmad faisol
Sejumlah personel Polres Bangkalan melakukan penjagaan di depan pintu masuk Ruang IGD RSUD Syamrabu Kabupaten Bangkalan pada Minggu (4/6/2023). 


SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Setelah jumlah tersangka kasus kekerasan bersenjata alias carok di Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah pada Minggu (4/6/2023) lalu menjadi dua orang. Ini setelah salah satu dari enam korban berinisial HS akhirnya meninggal dalam perawatan medis di RSUD Syamrabu Bangkalan, Jumat (9/6/2023).

Kabar bertambahnya korban meninggal akibat carok itu langsung direspon Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Bangkit Dananjaya dengan mendatangi Gedung Pemulasaraan RSUD Syamrabu Bangkalan.

“Terkait peristiwa Tanah Merah Laok, hari ini korban meninggal bertambah satu dengan inisial HS dari Desa Baipajung. Kami lakukan autopsi setelah Shalat Jumat, dan penyebabnya nanti kami akan rilis,” ungkap Bangkit.

HS menyusul korban meninggal sebelumnya berinisial AM, warga Desa Baipajung, Kecamatan Tanah Merah pada hari kejadian, Minggu (4/6/2023). “Untuk korban (kedua) yang meninggal ini mengalami luka tergolong parah pada pipi dan anggota bagian badan seperti dada, dan tangan juga terluka,” tambah Bangkit.

Seperti diketahui, tragedi berdarah itu menyeret seorang pria berinisial HF, warga Desa Tanah Merah Laok ke balik jeruji Polres Bangkalan. Penetapan tersangka (TSK) terhadap HF disampaikan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Rabu (7/6/2023).

Kala itu, Febri menyebut peristiwa berdarah dipicu senggolan sepeda motor. Sehari berselang, jumlah tersangka bertambah satu orang, Kamis (8/6/2023). Namun Satreskrim Polres Bangkalan masih enggan membeber identitas pria misterius sebagai tersangka kedua sebelum gelaran rilis.

Kematian korban kedua itu membuat penyelidikan motif carok itu semakin rumit. Karena polisi sudah berencana mencari keterangan dari HS begitu pulih dari perawatan di RSUD.

Selain itu, tugas polisi masih berat karena harus mendalami informasi liar bahwa ada seorang oknum anggota DPRD Bangkalan kecipratan dalam kasus berdarah itu. Santernya informasi dugaan keterlibatan wakil rakyat itu seketika membuat para awak media mengejar Bangkit, Kamis (8/6/2023).

Tetapi waktu itu Bangkit masih mengelak dengan alasan menunggu rilis secara resmi. “Ah itu belum (diduga oknum anggota DPRD terlibat), itu tidak termasuk (dua tersangka yang ditahan). Intinya, sementara dua orang yang telah kami tahan (sebagai tersangka),” jelas Bangkit sehari sebelumnya.

Juga ketika Satreskrim kembali menetapkan tersangka baru, Bangkit juga berdalih menunggu rilis resmi untuk mengungkap identitasnya. Pria misterius yang menjadi tersangka baru itu menyusul tersangka sebelumnya, yakni HF, warga Desa Tanah Merah Laok.

Tugas polisi juga makin menumpak karena masih ada teka-teki dugaan penggunaan senjata api (senpi) saat kejadian di Desa Tanah Merah Laok itu. Fakta baru itu membuat awak media makin penasaran, karena tentu carok tidak memakai senpi melainkan senjata tajam (sajam).

“BB (barang bukti) sajam ada, satu korban diduga luka tembak masih dalam perawatan. Informasi tentang senpi masih kami dalami. Total korban ada tujuh orang,” ungkap Bangkit.

Seperti diketahui, kasus carok bermotif senggolan sepeda motor itu mengakibatkan satu warga meninggal dunia dan 6 warga lainnya menderita luka-luka. Empat korban luka dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan dan dua korban luka lainnya dikabarkan dievakuasi ke sebuah rumah sakit di Surabaya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved