Berita Viral

KISAH Bocah SD Penghuni Kampung Mati Tengah Hutan, Rela Jalan ke Sekolah dan Kerap Lihat Penampakan

Tinggal di sebuah kampung mati, Septi rela berjalan jauh demi bersekolah. Ia mengaku senang meski kerap melihat penampakan.

Tangkapan layar YouTube Jejak Bang Ibra
Septi, bocah kelas 3 SD yang senang tinggal di kampung mati di tengah hutan. Ia rela berjalan jauh agar sampai ke sekolah. 

Itu artinya, ia itu harus jalan kaki sepanjang 3 km setiap hari demi bisa bersekolah.

Septi biasa diantar jemput ke sekolah oleh ibu atau ayahnya pada pagi hari.

Meski harus jalan jauh, Septi pun tetap semangat dan ceria.

"Kalau sama ibu jalan kaki, kalau sama bapak kadang digendong. Karena kan (bapak) tangannya besar," kata Septi.

Kampung Mati Tempat Septi Tinggal

Bukan cuma jaraknya yang jauh dari mana-mana, keluarga Septi juga hanya tinggal seorang diri di kampung tersebut.

Semua warga di Kampung Suji itu sudah pergi meninggalkan tempat tinggal mereka, tersisa keluarga Septi.

Tinggal di rumah yang berada di tengah-tengah hutan membuat Septi akrab dengan lingkuhan sekitarnya.

Ia pun sering menghabiskan waktu untuk bermain di sungai yang berada di tengah perjalanan menuju ke rumahnya.

"Jembatannya sudah mau rusak, aku takut, tapi ya aku pilih hati-hati saja," kata Septi dengan riang.

Meski hanya tinggal bertiga saja dengan ayah dan ibunya, namun Septi mengaku nyaman.

"Tinggal di hutan seneng, aku bisa jaga hewanku. Anjing, kucing, ayam," katanya bercerita.

Rumah septi dan orangtunya pun terbilang sangat sederhana.

Terbuat dari kayu dan lantainya masih tanah, rumah Septi terlihat cukup luas.

Di sekelilingnya tampak pepohonan dan kebun bekas rumah warga yang ditinggalkan.

Baca juga: Perjuangan Luar Biasa Derlin Siswa SMA yang Viral, Bangun Pagi Buta dan Sekolah Sambil Jualan Kue

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved