Advetorial
HJKS ke 730, JEC-Java Surabaya Gelar Operasi Katarak Gratis Bersama Yayasan Sosial Abdihusada Utama
Menyemarakkan HJKS ke-30, klinik mata JEC-Java @Surabaya bekerjasama dengan Yayasan Sosial Abdihusada Utama menggelar Bakti Katarak
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Christine Ayu Nurchayanti
SURYA.CO.ID | SURABAYA - Menyemarakan Hari Jadi Kota Surabaya ke 730, klinik mata JEC-Java @Surabaya bekerjasama dengan Yayasan Sosial Abdihusada Utama menggelar Bakti Katarak.
Acara digelar dengan memberikan operasi katarak gratis kepada masyarakat Surabaya, Sabtu (27/6/2023).
Acara tersebut turut dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Eri mengatakan inisitif yang dilakukan oleh JEC-Java @Surabaya bekerjasama dengan Yayasan Sosial Abdihusada Utama dinantikan masyarakat Kota Surabaya karena operasi tersebut tanpa biaya apapun yang membebankan pasien.
“Kenapa di Surabaya semua gratis? Karena ada bantuan dari para stageholder dan kehebatan kanan-kiri saya selalu berbagi.
Ternyata orang hebat, memiliki kekuatan luar biasa itu mengajarkan berbagi dan membantu operasi katarak gratis.
Baca juga: Di Momen HJKS ke-730, Wali Kota Eri Cahyadi Komitmen Tuntaskan Masalah Genangan Air di Surabaya
Ini bukan pertama yang dilakukan klinik JEC-Java Surabaya semoga terus berkembang,” ungkap Eri Cahyadi di Klinik JEC-Java Surabaya, Sabtu (27/5/2023).
Eri mengapresiasi kegiatan Bakti Katarak JEC dan berharap inisiatif ini bisa menginspirasi banyak pihak untuk melakukan hal serupa.
Sehingga semakin banyak masyarakat utamanya di Surabaya, yang terbantu dan pulih dalam penglihatan.
Dalam kehadirannya, Eri juga menyampaikan bahwa klinik JEC-Java Surabaya telah didukung fasilitas canggih, lengkap dan diimpor dari luar negeri.
Menurutnya, tenaga kesehatan di Surabaya bekerja secara maksimal dengan didukung alat kesehatan yang memadai.
“Jadi wong Suroboyo, khususnya Jawa Timur dan seluruh Indonesia jangan ke luar negeri. Di Surabaya dokternya luar biasa, alatnya luar biasa sehingga setelah pengobatan memiliki kesehatan yang luar biasa,” katanya.
Sementara Direktur Klinik Mata JEC- Java @Surabaya Novri Susanti, SE, AK, MF mengungkapkan kegiatan Bakti Katarak ini diberikan kepada 100 pasien.
Kepada para penerima Bakti Katarak, JEC-JAVA @Surabaya memberikan skrining dan pemeriksaan pra operasi (seperti pengecekan gula darah dan tekanan darah) serta prosedur pascaoperasi yang menyeluruh hingga mereka dinyatakan sembuh sepenuhnya.
“Satu minggu lalu kami lakukan screening kepada 150 pasien. Karena ini kami khususkan untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke 730 maka kami khususkan warga dari Surabaya dan tidak ada penyulit seperti diabet dan tekanan darah tinggi maka hari ini ada 100 pasien,” papar Novri.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat angka kebutaan di wilayah Jatim melebihi 4 persen, di atas rata-rata nasional. Bahkan, 81 persen diantaranya disebabkan oleh katarak.
“81 persen dari empat persen itu penyebabnya adalah katarak. Maka kami dalam pelayanan mata ingin berpartisipasi aktif bersama pemerintah dalam memberantas buta katarak,” katanya.
Sebagai ibu kota dari provinsi yang memiliki prevalensi kebutaan tertinggi di Indonesia, setiap upaya rehabilitasi mata dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup akibat gangguan penglihatan. Salah satunya disebabkan katarak.
Baca juga: Ikut Meriahkan HJKS ke-730, Alfamart Sumbang Pakaian Layak Pakai Lewat Program Garage Sale
Selain dampak kesehatan, gangguan penglihatan - termasuk katarak, berpengaruh besar pada ekonomi.
World Health Organization mendapati bahwa gangguan penglihatan menimbulkan beban keuangan global dengan kerugian produktivitas setara USD 411 miliar per tahun, karena penderitanya cenderung memiliki tingkat partisipasi kerja yang rendah.
Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan, diperkirakan, penurunan kualitas hidup akibat gangguan penglihatan (salah satunya katarak), memberikan dampak ekonomi sebesar Rp 84,7 triliun.
Bahkan, angka ini terus meningkat setiap tahunnya (dalam 5 tahun akan menjadi Rp 611,2 triliun) bila tidak ada intervensi untuk penurunan prevalensi kebutaan melalui operasi katarak.
Operasi katarak pada satu mata akan meningkatkan produktivitas dua kali, dan operasi katarak pada kedua mata akan meningkatkan produktivitas hampir lima kali.
Novri menyebut penyakit ini bisa dialami oleh semua kalangan. Tindakan operasi katarak tidak hanya didominasi oleh pasien berusia 50 tahun ke atas, namun juga sejumlah peserta berusia muda.
“Pengalaman pasien kami di sini, usia muda berkisar 25 persen secara statistik. Anak kecil yang baru lahir dia ada kelainan di dalam kandungan dan katarak usia anak kecil itu juga ada. Secara umum biasanya terjadi karena degeneratif, tapi ada juga permasalahan di kandungan saat lahir, trauma dan macam-macam sebagainya,” paparnya.
Novri menjelaskan, JEC-JAVA @Surabaya memiliki 15 dokter spesialis mata dengan sub spesialisisasi di bidangnya. Mulai Katarak, Laser Vision Correction Center (ReLEx SMILE & LASIK), Vitreo-Retina, Glaukoma, Layanan Mata Anak, Okuloplasty & Rekontruksi, Layanan Trauma Mata dan juga Ortho-K.
Sehingga ia meyakini memberikan pelayanan terbaik kepada para pasien. Ditambah lagi, teknologi diagnostik mata yang mutakhir.
Didukung oleh teknologi diagnostik mata yang lengkap dan mutakhir, JEC-JAVA @ Surabaya menggunakan teknologi Phacoemulsifikasi dengan keunggulan-keungulannya seperti proses lebih cepat, meminimalisir komplikasi, rasa sakit dan keluhan setelah operasi.
“Karena kami memakai alat paling canggih jadi proses operasi hanya 5-10 menit, tidak lama. Teknologinya sudah tidak pakai jahitan besar. Kita tidak hanya mengoptimalisasi penglihatan tapi juga kualitas hidup,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari jaringan JEC Eye Hospitals and Clinics, aksi sosial JEC-Java @ Surabaya ini merupakan keberlanjutan dari inisiatif Bakti Katarak JEC yang telah dilangsungkan selama hampir empat dekade terakhir.
Baca juga: HJKS Berkonsep Nostalgia, Ada Night at The Museum di Museum 10 November dan Tugu Pahlawan
Sejak berdiri pada 1984, JEC telah memberikan tindakan operasi katarak gratis kepada sekitar 3.000 orang dari kalangan yang membutuhkan.
Inisiatif ini juga merupakan upaya JEC mendukung pemerintah yang menargetkan penurunan gangguan penglihatan sebesar 25 persen pada 2030.
Klinik JEC-Java @Surabaya hadir sebagai bagian dari ekosistem eye care leader di Indonesia yang terpercaya, sehingga masyarakat Surabaya dan Jawa Timur tidak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan layanan kesehatan mata yang unggul.
“Kebutaan akibat katarak merupakan kondisi yang bisa direhabilitasi. Sayangnya, tidak banyak orang yang memiliki akses untuk mendapatkan tindakan yang memadai. Ini yang mendorong kami untuk menyelenggarakan Bakti Katarak secara rutin 2 sampai 4 kali setahun sebagai wujud nyata kepedulian JEC agar masyarakat bisa mendapatkan kembali penglihatannya dan menjalani hidup yang produktif,” ungkap Kepala Klinik Utama Mata JEC-JAVA @Surabaya dr. Susy Fatmariyanti, SpM(K).
Senada dengan misi tersebut, Ketua Umum Yayasan Abdihusada Utama Wahjudi Gatot mengatakan operasi katarak gratis ini menyasar warga kurang mampu.
Sebagai yayasan sosial non profit, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga prasejahtera termasuk kepada 100 pasien operasi katarak gratis dalam program ini.
“Kami mencakup untuk Jawa Timur itupun kalau cari pasien bekerjasama dengan daerah-daerah. Hampir dua tahun ini 1.500 an pasien yang kami lakukan (operasi). Pokoknya target setahun 400-500 jumlah pasien operasi katarak,” katanya.
Pihaknya menyambut baik inisiatif dari berbagai instansi dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.
“Badan sosial itu memang harus berbuat baik untuk orang banyak. Semoga banyak respon bahagia dari masyarakat setelah bisa dioperasi dan memiliki harapan hidup lebih tinggi,” tutupnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.