Bacaan Tahlil Lengkap dan Doa Bagi Orang Meninggal

Berikut Bacaan Tahlil lengkap dan doa tahlil disusun menurut Kitab Majmu' Syarif.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Canva
Ilustrasi - pembacaan tahlil dan doa tahlil bagi orang meninggal dilakukan pada hari ke- 1 sampai ke-7, hari ke-40, ke-100 dan ke ke-1000 harinya 

SURYA.CO.ID - Bacaan Tahlil sebenarnya adalah Kalimat La Ilaha Illallah.

Bagi masyarakat Indonesia utamanya di Pulau Jawa, selain kalimat tersebut, Bacaan Tahlil juga dipahami sebagai kumpulan bacaan tertentu untuk mengirimkan doa pada Muslim yang meninggal dunia.

Pembacaan Tahlil atau Tahlilan dilakukan setiap ada umat Muslim neninggal, utamanya pada hari pertama sampai hari ketujuh meninggalnya, ke 40 harinya, 100 harinya dan 1000 harinya.

Kumpulan Bacaan Tahlil tersebut terdiri dari Al Fatihah, Al Ikhas, Al Falaq, An Nas, awal dan akhir Al Baqarah, Ayat Kursi, Istighfar, Tahlil, Tasbih, Sholawat dan doa arwah atau doa tahlil.

Masing-masing bacaan tersebut memiliki keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam hadist.

Berikut Bacaan Tahlil lengkap dan doanya, disusun menurut Kitab Majmu' Syarif.

1. Pengantar Al-Fatihah

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Ila hadrotin nabiyi Shollallahu 'alaihi wasallam wa alihi wa shohbihi syaiun lillahi lahul fatihah..

Artinya, “Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

2. Al Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil'aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maalikiyaumiddin. Iyyaakana'budu wa iyyaakanasta'iin. Ihdinash shiroothol mustaqiim. Shiroothol ladziina an'amta' alaihim ghoiril maghdhuubi'alaihim waladhaalliin.

Artinya, “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kauanugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kaukabulkan permohonan kami.”

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved