Hasil Kurikulum Merdeka, Siswa SMP di Situbondo Berkreasi Lewat Seni dan Belajar Demokrasi di Desa

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Penerapan kurikulum Merdeka Belajar yang diusung Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek) secara bertahap mulai dijajal di lembaga pendidikan di daerah-daerah. Implementasi kurikulum itu mulai diperkenalkan, lewat gebyar kreasi dan budaya di SMPN 3 Panji, Kabupaten Situbondo, Kamis (25/05/2023).

Acara yang melibatkan seluruh anak didik itu dihadiri Bupati Situbondo, Karna Suswandi dengan menampilkan berbagai tari, seperti Tari Landung dan Tari Ojung. Selain itu penerapan kurikulum itu ditunjukkan dengan memamerkan kerajinan dan olahan makanan hasil kreasi para siswa-siswi SMPN 3 Panji.

Kepala SMPN 3 Panji, Guretno mengatakan, lewat gebyar kreasi dan budaya ini, pihaknya ingin mengapresiasi anak didiknya yang sudah mencoba Kurilum Merdeka. "Sekolah kami ditetapkan sebagai sekolah penggerak atas dasar keputusan Dirjen Nomor 0301 Tahun 2022 per 14 Januari," ujar Guretno.

Dengan ditetapkan sebagai sekolah penggerak, maka pihaknya wajib menerapkan Kurikum Merdeka. "Salah satu roh kurikulum itu, adalah tentang pembelajaran proyek. Sehingga ada kegiatan proyek penguatan pembelajaran Pancasila," katanya.

Tujuan pengambilan tema Pembelajaran Pancasila, lanjutnya, karena pihaknya menginginkan kedisiplinan anak didiknya yang mandiri, kreatif dan berjiwa wirausaha. "Itu sesuai dengan harapan saya agar anak bisa terlindungi, misalnya buliying yang terjadi pada anak didik kami. Baik itu di sekolah dan di kelas, yang utama hormat pada oran tua," harapnya.

Selain itu, sambung Guretno, tema yang kedua adalah berdemokrasi, sehingga diharapkan anak didik bisa berdemokrasi yang baik. "Demokrasi anak-anak itu dari mana, ya belajar secara kontekstual. Jadi mereka belajar di lapangan dengan melakukan MoU dengan kepala desa di Kecamatan Kapongan," jelasnya.

Untuk memudahkan program itu, pihak sekolah membuat kelompok siswa yang nantinya belajar langsung di desa yang ditentukan. "Nanti siswa belajar di masyarakat, bagaimana cara berdemokrasi yang baik. Bukti praktiknya nanti adalah melalui pemilihan ketua OSIS di sekolah," ia menguraikan.

Dikatakan, sejauh ini di Situbondo ada 39 sekolah penggerak, salah satunya sekolah penggerak SMPN 3 Panji tersebut. Dan dari 39 sekolah penggerak itu, masing-masing ada enam TK, 21 SD dan enam SMP dan dua SMA serta satu SLB," bebernya.

Melalui gebyar kreasi dan budaya ini, pihak sekolah ingin menggerakkan siswanya agar berani mempresentasikan inovasinya sehingga nilai kharakternya muncul. "Kami menerapkan Kurikulum Merdeka sejak.tahun pembelajaran 2022- 2023, karena ada SK Dirjen per 14 Januari 2022," kata Guretno.

Sementara Bupati Situbondo, Karna Suwandi mengapreasiasi kreasi siswa SMP 3 Panji, karena kegiatan ini sangat bagus untuk membentuk kharakter siswa yang mandiri dan berbudaya, sesuai tujuan Kabupaten Situbondo. "Ini adalah hal positif, sebagai bentuk apresiasi kepada siswa yang telah berkarya," ujar Bung Karna, pangilan Bupati Situbondo ini.

Bung Karna berharap agar para siswa yang sudah lulus sekolah tahun ini bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. "Kepemimpinan masa depan tergantung anak didik kita, saya imbau kepada seluruh wali murid agar anak-anaknya didorong melanjutkan pendidikan lebih tinggi," pungkasnya. *****