Berita Surabaya

Ahli Stem Cell Jerman Kolaborasi dengan National Hospital, Kenalkan Manfaat Terapi Stem Cell

National Hospital (NH) Surabaya menjalin kerjasama dengan seorang ahli stem cell asal Jerman untuk memberikan edukasi

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/zainal arif
Ahli stem cell Jerman, dr Daniel Lim saat menyampaikan pemahaman menyeluruh tentang stem cell, termasuk regulasinya di National Hospital Surabaya, Rabu (24/5/2023) malam. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - National Hospital (NH) Surabaya menjalin kerjasama dengan seorang ahli stem cell asal Jerman untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai terapi tersebut, Selasa (23/5/2023) malam.

Dalam beberapa waktu terakhir, terapi stem cell telah menjadi topik hangat, karena diyakini dapat mengembalikan keadaan tubuh manusia menjadi seperti saat masih remaja.

Ahli stem cell asal Jerman, dr. Daniel Lim yang hadir sebagai pembicara dalam acara "Organo Stem Cell, Rejuvenation Therapy" menyampaikan pemahaman menyeluruh tentang stem cell, termasuk regulasinya.

Di Indonesia dan Asia pada umumnya, regulasi terkait stem cell ini masih mengalami kendala.

Andi Solaeman, yang merupakan perwakilan Terapi Stem Cell Jerman di Indonesia, mewakili dr. Daniel, mengungkapkan bahwa edukasi kepada masyarakat mengenai stem cell ini bertujuan agar mereka memahami bagaimana terapi ini bekerja dan apa manfaatnya.

Secara prinsip, stem cell terdapat dalam tubuh manusia sejak lahir. Pada saat anak-anak kecil bahkan bayi baru lahir, terdapat banyak sekali stem cell.

Sebagai contoh, saat anak-anak mengalami luka, penyembuhan dapat berlangsung dengan cepat karena stem cell mampu memperkuat daya tahan tubuh.

"Kadang-kadang, dengan hanya mengoleskan ludah pada luka anak-anak, luka tersebut sembuh dengan cepat. Itu karena mereka memiliki banyak stem cell," jelas Andi.

Namun, seiring berjalannya waktu, tubuh manusia tumbuh dan menua, sehingga jumlah stem cell dalam tubuh juga mengalami penurunan yang signifikan. Akibatnya, proses penyembuhan luka dapat memakan waktu yang lama.

"Oleh karena itu, terapi stem cell ini bertujuan untuk menambah jumlah stem cell dalam tubuh yang telah berkurang," tegas Andi.

Dalam satu kali terapi stem cell melalui suntikan, sebanyak 200 juta stem cell akan ditambahkan ke dalam tubuh. Stem cell yang digunakan berasal dari anak domba.

"Setelah melalui banyak penelitian, stem cell anak domba terbukti cocok untuk digunakan. Bahkan di Jerman, sudah ada peternakan khusus untuk mengambil stem cell dari anak domba," ungkapnya.

Terapi ini telah banyak digemari di Eropa. Meskipun bukan untuk pengobatan, terapi ini menjadi alternatif baru untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.

"Terapi ini dapat dilakukan oleh siapa saja. Tidak perlu menunggu sampai usia menua. Jika seseorang menderita alergi, misalnya, terapi ini dapat dilakukan. Bahkan bagi lansia pun, terapi ini sangat mungkin dilakukan," ujar Andi.

Untuk menjalani terapi stem cell ini, diperlukan dana sebesar USD 20 ribu atau sekitar Rp 300 juta.

Biaya tersebut mencakup suntikan stem cell dan perawatan selama lima hari di rumah sakit untuk pengawasan sebelum dan setelah terapi.

National Hospital siap memfasilitasi serta menjembatani masyarakat yang berminat untuk menjalani terapi ini.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved