Berita Lamongan

Sehari Setelah Terjun Ditelan Bengawan Solo, Warga Lamongan Ditemukan Masih Utuh

Berdasarkan keterangan dari keluarganya, korban mempunyai riwayat penyakit menahun yang tak kunjung sembuh.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Evakuasi jasad korban setelah ditemukan mengapung di permukaan air Bengawan Solo Lamongan, Selasa (23/5/2023). 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Pencarian M Faizin (40), warga Desa Pangean, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan setelah terjun ke Bengawan Solo saat menaiki perahu penyeberangan, Senin (22/5/2023) lalu, berakhir sudah. Ini setelah Tim SAR gabungan menemukan jasad Faizin mengapung dalam kondisi utuh di permukaan sungai, Selasa (23/5/2023).

Menurut Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan, Muhammad Muslimin, pencarian oleh tim gabungan, TNI, Polri, BPBD, Satpol PP dibantu warga sejak Senin (22/5/2023) siang hingga petang tidak membuahkan hasil. "Menjelang Maghrib diputuskan pencarian dihentikan dan baru dilanjutkan Selasa pagi," kata Muslimin kepada SURYA, Selasa (23/5/2023).

Pencarian dari pagi tetap menerapkan strategi dengan menyisir dan melakukan zigzag memakai perahu karet. Korban ditemukan saat muncul ke permukaan air di tengah Bengawan Solo, tidak jauh dari TKP. "Tidak jauh dari TKP, karena jasadnya hanyut di arus sungai yang tenang, " kata Muslimin.

Jasad korban dengan mudah dievakuasi oleh Tim Medis Puseksmas Maduran dan langsung di bawah ke RSUD dr Soegiri. Saat ditemukan korban mengenakan baju lengan panjang, motif kotak, warna hitam dan celana training warna hijau.

Waktu melompat dari atas perahu yang dikemudikan, Suwanto (46), korban diketahui melepaskan sarungnya. Tindakan nekatnya itu diketahui seorang penumpang, Ifayati (40). "Jadi saat kejadian hanya ada saksi tukang perahu dan ibu guru Ifayati warga Bulutigo," kata Muslimin.

Pada jasad korban tidak ditemukan luka atau anda bekas penganiayaan. Sementara tim gabungan SAR terdiri dari angota Samapta Polres, Satpolair, Posramil Maduran, BPB, Tim Basarnas Jatim dan Tim DMC RS Muhammadiyah Lamongan serta petugas Puskesmas.

Berdasarkan keterangan dari keluarganya, korban mempunyai riwayat penyakit menahun yang tak kunjung sembuh. Yaitu, lambung, paru-paru, diabetes dan tipus. Menurut adik korban, Ahmad Hamdan, setiap malam kakaknya sering mengeluh sakit di perutnya.

Dan sebelumnya korban juga beberapa kali berupaya melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri. Bahkan pernah juga nekad untuk pegang kabel listrik. Dan terakhir ia nekat melompat dari atas perahu yang ditumpanginya.

Saat itu ia memang menyeberang sungai naik perahu tambang. Saat perahu mencapai tengah Bengawan Solo, korban tiba-tiba melepas sarung dan sebagian pakaiannya kemudian menceburkan diri. Aksi korban membuat kaget Ifayati dan termasuk tukang tambang perahu, Suwanto. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved