Berita Surabaya

Fuad Benardi, Putra Tri Rismaharini yang Daftar Caleg DPRD Jatim dari PDIP

Ketua Karang Taruna Surabaya ini resmi maju dalam perebutan kursi DPRD Jatim dari Dapil Jatim 1 (Surabaya).

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/nuraini faiq
Fuad Benardi, Ketua Karang Taruna Surabaya resmi maju dalam perebutan kursi DPRD Jatim dari Dapil Jatim 1 (Surabaya). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dalam pendaftaran bakal calon legislatif (Bacaleg) DPD PDIP Surabaya terdapat nama putra Mensos Tri Rismaharini, Fuad Benardi.

Ketua Karang Taruna Surabaya ini resmi maju dalam perebutan kursi DPRD Jatim dari Dapil Jatim 1 (Surabaya).

Alumnus Teknik Informatika ITS ini saat ini mengimpikan agar semua lapisan masyarakat mendapatkan hak dan layanan paling mudah.

"Harus ada SPBU khusus bagi nelayan Surabaya agar bisa melaut. Selama ini beli solar eceran tidak boleh," tekad Fuad beberapa waktu lalu.

Putra sulung Risma ini juga terlihat turun langsung ke warga. Mendengarkan curhat dan suara masyarakat.

Seperti yang dilakukan Jumat (19/5/2023) malam di Kelurahan Asemrowo.

Baca juga: Wawancara Eksklusif Fuad Bernardi, Putra Mensos Risma yang Siap Nyaleg di Pemilu 2024

Baca juga: Sosok Fuad Benardi, Putra Pertama Tri Rismaharini yang Maju Nyaleg DPRD Jatim

Fuad yang sudah dikaruniai dua anak itu tampak hadir di tengah-tengah warga.

Sebagai ketua Karang Taruna, dia mendorong agar seluruh anak muda di kampung-kampung memiliki skill.

Punya kemandirian ekonomi dengan berwira usaha atau memiliki ketrampilan khusus sesuai keahliannya.

"Karang Taruna Surabaya siap membantu. Monggo kalau persoalan warga yang lain, kami bisa menjembatani untuk dicarikan solusi bersama pemerintah," kata Fuad di hadapan warga.

Warga tampak memenuhi gang kampung di Kelurahan Asemrowo dengan duduk lesehan.

Persis di depan Balai RW, warga menggelar karpet di jalan untuk bertemu Fuad. Pria 33 tahun ini membaur bersama warga.

Di antara warga banyak yang mengeluhkan soal bantuan dari pemerintah. Yakni bantuan sosial tunai (BST), bantuan pangan, PKH, dan lainnya.

"Semula warga menerima. Kini tiba-tiba tidak menerima bantuan. Akhirnya kami yang dicap mencoret mereka. Memasukkan warga yang dekat dengan Pak RT Pak RW," keluh salah satu pengurus RW.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved