Jasad Dicor di Semarang

WARNING Husen Tersangka Mutilasi dan Cor Bos Galon: Kerja yang Bener, Keluar Ketemu Saya Bisa Bahaya

Pesan Muhammad Husen, tersangka pembunuh, pemutilasi dan pengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung, viral di media sosial. 

Editor: Musahadah
kolase instagram/tribun jateng
Muhammad Husen memberi peringatan setelah dijebloskan ke tahanan karena membunuh, memutilasi dan mengecor jasad bos galon, Irwan Hutagalung. 

SURYA.CO.ID - Peringatan Muhammad Husen, tersangka pembunuh, pemutilasi dan pengecor jasad bos galon Irwan Hutagalung, viral di media sosial. 

Muhammad Husen yang terancam hukuman mati setelah memutilasi bosnya, Irwan Hutagalung justru mengucapkan pesan ke masyarakat. 

Tak seperti tersangka kasus berat lain, Husen yang kini ditahan di Polresta Semarang justru tenang saat berpesan. 

Husen berpesan ke masyarakat agar belajar yang baik dan kerja yang benar. 

Jika tidak, kalau nanti ketemu dirinya, akan berbahaya.

Baca juga: PENYESALAN TERLAMBAT Husen Tersangka Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon, Keluarga Korban Tutup Maaf

"Belajar yang baik, kerja yang bener. Nanti kalau enggak bener, keluar ketemu saya, bisa bahaya," kata Husen seperti dikutip dari akun @mood.jakarta. 

Hingga berita ini diunggah, video itu telah disukai sekitar 15.159 akun. 

Ratusan akun mengomentari postingan tersebut.

Banyak yang menyebut Husen sebagai sosok Joker, tokoh di film Batman. 

Sikap Husen memang kerap berubah. 

Awalnya dia mengaku tidak menyesal sama sekali telah memutilasi dan mengecor jasad bosnya di tempat bekerjanya, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang.

Husen bahkan mengaku puas karena punya dendam kesumat kepada korban yang kerap memukulnya. 

Namun setelah proses Pra-rekontruksi kasus Pembunuhan pada Jumat (12/5/2023) pukul 15.08 WIB, Husen mengurai permohonan maafnya kepada keluarga korban, keluarganya sendiri dan polisi.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," katanya kepada Tribunjateng.com. 

"Saya minta maaf semuanya atas perlakuan saya, saya menyesal," jelasnya sembari mengatupkan kedua tangan. 

 Penyesalannya itu terucap setelah ia merenung di penjara barulah tersadar.

"Setelah mendekam di penjara saya renungi, saya salah makanya minta maaf," bebernya.

Namun penyesalah husen itu dianggap sudah terlambat oleh pihak keluarga. 

Awalnya, keluarga korban  sempat membuka pintu maaf ke Husen tersangka pembunuhan.

Namun, pintu maaf itu sudah  tertutup selepas Husen memberikan pernyataan heboh lantaran mengaku puas membunuh korban ketika diwawancarai wartawan di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023).

Perwakilan keluarga Irwan Hutagalung, Tulus Hutagalung mengatakan, dari awal sudah memaafkan Husen tapi saat diwawancarai media tidak tampak ada penyesalan.

Hal itu yang membuat pihaknya jengkel. 

Terlebih, Husen sempat memberikan pernyataan merasa puas membunuh korban.

"Itu Kami sesalkan, padahal kami manusia biasa bisa saja memaafkan. Namun, semoga dia dihukum seberat-beratnya," katanya kepada Tribunjateng.com di lokasi pembunuhan, Jumat (12/5/2023). 

 Ia mengungkapkan, semasa hidup korban aktif di kegiatan keluarga Batak.

Korban aktif mengikuti arisan bulanan di komunitasnya.

Terakhir, korban ikut arisan pada 30 April 2023 di Brotosari, Semarang.

"Kami terpukul sekali keadaan ini. Istri beliau lagi sakit. Makanya kasus ini tidak limpahkan ke istrinya takut stroke," bebernya.

Tulus menyebut, korban juga meninggalkan dua anak masing-masing anak pertama kuliah di Depok, Jawa Barat ambil Keimigrasian Poltekim.

Sedangkan anak bungsunya  masih kelas tiga SMP.

"Meski sangat terpukul, kami apresiasi kerja polisi. Selajutnya kasus hukum serahkan ke polisi didampingi Pemuda Batak Bersatu (PBB)," jelasnya.

Ketua DPC Pemuda  Batak Bersatu (PBB) Kota Semarang,  M. Manurung membantah keterangan tersangka dalam konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang beberapa hari lalu.

Ia mengaku, sudah mengenal korban sejak kuliah sehingga dapat menyimpulkan korban adalah orang yang baik.

"Kami kenal korban memiliki kepribadian baik. Kami kenal lama, tidak satu dua bulan tapi bertahun-tahun," jelasnya.

Menurutnya, pernyataan dari tersangka adalah bagian dari alibi untuk menghindari jeratan hukuman.

Ucapan tersangka dinilai hanya mengalihkan esensi persoalan pembunuhan supaya  bisa lepas dari jeratan hukum. 

Pun, tersangka dituding berpura-pura menjadi orang gila padahal tampak seperti orang sehat.

"Tentu kita serahkan ke aparat hukum. Untuk diungkap secara jujur dan terang-terangnya. Kami akan memonitor sampai nanti putusan hakim di Pengadilan," bebernya.

Kondisi Terakhir Husen

Muhammad Husen pesan PSK online seusai memutilasi dan mengecor jasad bos galon di Semarang. Ini alasannya!
Muhammad Husen pesan PSK online seusai memutilasi dan mengecor jasad bos galon di Semarang. Ini alasannya! (kolase tribun jateng)

Menurut polisi, secara fisik Husen masih tampak sehat.

Begitupun keterangan yang diberikan kepada polisi masih konsisten hingga saat Pra-rekontruksi yang dilakukan hari ini, Jumat (12/5/2023).

"Kondis kejiwaan Husen belum diperiksa," ucap Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano kepada Tribunjateng.com.

Dalam Pra-rekontruksi dilakukan sebanyak 60 adegan.

Adegan-adegan tersebut menggambarkan saat Husen melakukan pembunuhan hingga pengecoran.

"Sejauh ini, pra-rekontruksi telah sesuai dengan keterangan tersangka dan para saksi," ungkap Kanit Resmob.

Kendati begitu, pihaknya berencana tetap melakukan pemeriksaan kejiwaan.

Semisal ada temuan gangguan kondisi kejiwaan tidak normal nanti bakal dikoordinasikan ke pihak rumah sakit jiwa.

"Sampai sekarang keterangan Husen konsisten sehat-sehat saja," jelasnya.

Husen tiba di lokasi kejadian di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang untuk prarekonstruksi pukul 14.02 WIB.

Tersangka dikawal ketat para anggota Satreksrim Polrestabes Semarang.

Ketika turun dari mobil hingga berjalan ke lokasi, Husen tampak berjalan santai.

Padahal kaki kirinya kena tembak polisi saat penangkapan di Banjarnegara, Selasa, (9/5/2023).

Di sekitar lokasi kejadian, tampak pula warga yang ramai-ramai mendekati lokasi kejadian.

Mereka ke lokasi karena  ingin menonton proses rekontruksi.

"Iya nonton pemasaran saja, rumah dekat sini," ucap warga Dian kepada Tribun.

Ia mengungkapkan, tidak percaya atas kejadian pembunuhan tersebut.

 "Tentu syok apalagi saya kenal keduanya sebab sering beli di situ," katanya. 

Proses pra rekontruksi selesai pukul 15.08.  

Selama proses tersebut berjalan lancar.

Banyak warga yang melihat kegiatan tersebut.

Tampak pula Komunitas Pemuda Batak Bersatu (PBB) di lokasi kejadian. 

"Pra rekontruksi untuk mengklopkan atau mengetahui kronologi secara lengkap terkait pembunuhan mutilasi oleh pelaku."

"Sejauh ini belum ada temuan fakta baru," ujar Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Dionisius Yudi Christiano kepada Tribunjateng.com, Jumat (12/5/2023).

 Pembunuhan tersebut terdapat sebanyak 102 adegan. 

Hanya saja untuk di lokasi utama hanya ada 60 adegan.

Terdapat 11 adegan saat tersangka membunuh korban menggunakan linggis.

Dilanjutkan adegan tersangka memutilasi menjadi empat bagian hingga adegan pengecoran yang berada di adegan ke 60.

Sisanya, berada di lokasi lain yakni aktivitas Husen selepas membunuh korban Irwan Hutagalung (53).

"Kami ambil yang pokok-pokok saja karena ada beberapa adegan berada di lokasi lain," paparnya.

Tempat kejadian lain yang dimaksud polisi meliputi lokasi Husen ke hotel memesan PSK.

Selain itu, adapula lokasi Husen menjual barang-barang milik korban.

"Iya lokasi di luar meliputi saat tersangka di hotel memesan cewek bokingan dan  menjual barang milik korban," bebernya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pesan Pembunuh Bos Galon di Semarang: Belajar yang Bener, Kalau Enggak Bisa Bahaya Ketemu Saya!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved