BIODATA Bahar Bin Smith yang Lapor Jadi Korban Penembakan, Bawa Bukti Bercak Darah dan Jalani Visum

Biodata Bahar Bin Smith yang lapor menjadi korban penembakan saat berada di Wilayah Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (12/5/2023).

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
Kolase Surya.co.id
Bahar Bin Smith lapor ke polisi menjadi korban penembakan oleh OTK, bawa bukti kaos dan surban dengan bercak darah. 

SURYA.CO.ID - Biodata Bahar Bin Smith yang lapor menjadi korban penembakan saat berada di Wilayah Kemang, Kabupaten Bogor, Jumat (12/5/2023).

Bahar Bin Smith tiba-tiba melapor pada pihak kepolisian lantaran menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal beberapa hari lalu.

Kejadian ini dilaporkan dengan nomor LP/--/B/V/2023/SPKT/POLSEK KEMANG/POLRES BOGOR/POLDA JABAR.

Berdasar laporan, Habib Bahar bin Smith ditembak di Pusdiklat Dishub, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan tidak ada saksi yang melihat Habib Bahar bin Smith ditembak.

Untuk itulah hingga kini pihak polisi masih melakukan penyelidikan.

"Karena tidak ada saksi maka kita (polisi) masih menyelidiki kejadiannya," katanya.

Baca juga: 4 FAKTA Bahar bin Smith Lapor Ditembak OTK: Bawa Baju dan Sorban Berdarah, Proyektil Tak Ada di TKP

Kronologi kejadian menurut Bahar Bin Smith, dia langsung membuat laporan ke pihak kepolisian setelah ditembak.

Dia juga membawa baju dan sorban yang terdapat bercak darah sebagai barang bukti.

"(Barang bukti) cuma baju dan sorban yang ada bercak darahnya, kemudian permintaan visum dari Polsek," katanya.

Dalam foto yang diperlihatkan, tampak baju abu-abu terdapat bercak darah pada bagian tengah.

Sementara sorban berwarna hijau yang diserahkan Bahar Bin Smith pun terdapat bercak yang sama.

Menurut Kombes Pol Ibrahim Tompo Bahar bin Smith mengalami luka di bagian perut.

"Luka di sekitar perut," katanya.

Walau begitu hingga kini belum ada hasil visum terkait luka Bahar bin Smith.

"Sehingga kita belum bisa menginfokan lebih lanjut terkait kondisi dan penyebab luka," kata Ibrahim.

Dalam rekaman suara yang beredar, disebutkan bahwa pihak Bahar bin Smith sedang mencari selongsong peluru di sekitar lokasi kejadian.

"Pasti ada di situ selongsong peluru, kan tidak kena di badan, pasti ada di situ selongsong peluru, disuruh dicari sama anak-anak," kata suara wanita di video.

Sementara itu Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan pihaknya sudah membentuk tim penyelidikan mengusut laporan Habib Bahar bin Smith ditembak.

"Kami sudah olah TKP dan akan meminta keterangan terhadap saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut," katanya.

Sementara Kuasa Hukum Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengatakan kondisi kliennya kini baik-baik saja.

"Sehat walafiat," katanya.

Walau begitu pihak Habib Bahar bin Smith masih menutup informasi soal penembakan.

"Nanti pada waktunya kita akan memberikan informasi," katanya.

Bahar Bin Smith lapor ke polisi menjadi korban penembakan oleh OTK, bawa bukti kaos dan surban dengan bercak darah.
Bahar Bin Smith lapor ke polisi menjadi korban penembakan oleh OTK, bawa bukti kaos dan surban dengan bercak darah. (Kolase Surya.co.id)

Biodata Bahar Bin Smith

Bahar bin Smith lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 23 Juli 1985.

Dia anak pertama dari tujuh bersaudara.

Dia berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith.

Ayah bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith (wafat 17 Oktober 2011), sedangkan ibunya bernama Isnawati Ali berasal dari Minahasa Tenggara. 

Pada tahun 2009, Bahar menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits bernama Fadlun Faisal Balghoits.

Dari pernikahannya dengan Fadlun, Bahar dikaruniai empat anak: Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith. Anak terakhirnya, Ali, lahir pada tanggal 4 Februari 2018.

Bahar bin Smith merupakan pemimpin dan pendiri Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor cabang di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Selain itu dia juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang.

Bersama para anggota Majelis Pembela Rasulullah,Habib Bahar kerap melakukan aksi razia dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan di Jakarta.

Aksinya yang paling menonjol adalah ketika dia menggerakan sekitar 150 orang jamaah Majelis Pembela Rasulullah pada bulan Ramadan tahun 2012[6] untuk melakukan razia di Cafe De Most Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Hal tersebut dilakukannya karena kafe tersebut diduga sebagai sarang maksiat, dia kemudian menutup paksa Cafe De Most dan meminta agar tempat tersebut ditutup sebulan penuh selama bulan Ramadan.

Dia juga dikenal dekat dengan ormas Islam bentukan Muhammad Rizieq Shihab, Front Pembela Islam.

Bahkan, Selain Rizieq Shihab, Bahar merupakan tokoh utama penggerak serangkaian Aksi Bela Islam yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama diadili terkait pernyataannya yang menghina Islam.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved