KKB Papua

MOTIF LICIK KKB Papua Sandera 4 Pekerja Tower BTS di Pegunungan Bintang, Demi Tebusan Rp 500 Juta

Ini motif licik KKB Papua menyandera 4 pekerja pekerja tower BTS Telkomsel di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan

Editor: Musahadah
dok TPNPB via Grid.id
Lamek Taplo (kanan), pimpinan KKB Papua yang Kini Diburu karena Bakar 6 Alat Berat di Pegunungan Bintang.Terbaru, KKB Papua sandera 4 pekerja tower BTS di Distrik Okbab. 

SURYA.CO.ID - Terungkap motif licik kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua menyandera empat pekerja pekerja tower BTS Telkomsel di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Tak cuma melancarkan teror, KKB Papua ternyata ingin mendapat tebusan dari menyandera 4 pekerja tower BTS Telkomsel di Distrik Okbab. 

Tak main-main, nilai tebusan yang diminta KKB Papua sebesar Rp 500 juta. 

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat merilis perkembangan penyenderaan 4 pekerja tower BTS pada Sabtu (13/5/2023). 

“Diketahui KKB mengajukan tuntutan tebusan sebesar Rp 500 juta sebagai syarat pembebasan para sandera," kata Benny.

Baca juga: UPDATE KKB Papua Serang Pejabat dan Sandera 4 Pekerja BTS, Padahal Amunisi dan Senjata Sudah Disita

Menurutnya, tuntutan ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang.

Diungkapkan Benny, peristiwa tersebut bermula ketika enam pekerja BTS Telkomsel yang dipimpin oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Pegunungan Bintang Alverus Sanuari, berangkat dari Oksibil menuju Distrik Okbab menggunakan pesawat Elang Air pada pukul 08.30 Wit.

Saat tiba di Lapangan Terbang Okbab, rombongan langsung diadang lima orang yang mengaku sebagai anggota KKB.

"Kelompok tersebut menggunakan senjata tajam, seperti parang dan melakukan kekerasan fisik terhadap tiga orang pekerja," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/5/2023).

KKB melepaskan Alverus Sanuari dan salah satu korban luka bernama Benyamin Sembiring untuk kembali ke Distrik Oksibil.

Keduanya tiba di Bandara Oksibil pukul 11.00 Wit dan langsung dilarikan ke RS Oksibil untuk mendapatkan perawatan medis.

"Namun, hingga saat ini, masih terdapat empat orang yang disandera oleh kelompok tersebut. Dua di antaranya mengalami luka akibat penganiayaan," kata Benny.

Pekerja yang masih disandera oleh KKB, yaitu Asmar (staf PT IBS) yang mengalamii luka di bahu kanan. 

Kemudian Peas Kulka (staf Distrik Okbab), Senus Lepitalem (pemuda dari Distrik Borme) dan Fery (staf PT IBS) yang mengalami luka di bahu kiri.

Saat ini polisi bersama Forkopimda Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin) merundingkan upaya pembebasan empat pekerja tower BTS Telkomsel yang disandera KKB Papua

Tampak Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Muhammad Dafi Bastomi, Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Kris Bakweng Uropmabin, Asisten I Nicolaus Urobmabin, tokoh adat serta satuan tugas TNI-Polri.

Kapolres Pegunungan Bintang mengatakan, saat ini pemerintah dan aparat keamanan telah menjalin komunikasi melalui tokoh adat Okbab.

"Kami jalin komunikasi, untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi para korban," ujar Dafi melalui keterangan tertulis diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (13/5/2023).

Menurut Dafi, upaya negosiasi dan penyelesaian secara damai menjadi prioritas.

hanya, tetap memperhatikan hukum dan kebijakan yang berlaku.

 "Pemerintah berharap dapat mengatasi situasi ini dengan cepat dan memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat,” singkatnya.

Sebelumnya, kabar penyanderaan ini diungkap Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring. 

Dia mengungkapkan penyerangan itu dilakukan lima orang anggota KKB Papua saat petugas dari Bakti Kominfo didampingi kepala Dinas Kominfo Pegunungan Bintang ke Okbibab meninjau lokasi pembangunan BTS.

Tiba-tiba lima orang datang dan menyerang mereka serta menyandera empat orang lainnya.

Baca juga: BIODATA Yotam Bugiangge Pecatan TNI yang Paling Ditakuti Egianus Kogoya Bos KKB Papua, Aksinya Keji

Disebutkan bahwa yang terluka bersama Kadis Infokom Pegunungan Bintang kembali ke Oksibil.

Ia menambahkan saat ini Kadistrik Okbibab sedang menuju TKP.

Korban akan dievakuasi ke Jayapura. "Dua korban yang alami luka-luka saat ini dalam perjalanan ke Jayapura untuk mendapat perawatan," kata Danrem Brigjen TNI J.O. Sembiring ketika dihubungi dari Merauke.

Kondisi KKB Papua Kini Terpuruk

Sebelum penyerangan ini, kondisi KKB Papua mulai terpuruk setelah ratusan amunisi dan senjatanya disita Satgas Damai Cartenz.

Bahkan, TNI-Polri juga menangkap 13 anggota KKB Papua.

Satgas Damai Cartenz telah menyita 13 pucuk senjata api dan 710 amunisi berbagai kaliber dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Enam dari 13 pucuk senjata api it disita dari KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Sementara, empat pucuk dari Kabupaten Jayapura, dua pucuk dari Kabupaten Puncak, dan satu dari Kabupaten Jayapura.

"Penyitaan 13 pucuk senjata api merupakan bentuk keseriusan TNI-Polri," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Selasa (2/5/2023).

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel '13 Senjata Api dan Ratusan Amunisi Disita Polisi, 31 Anggota KKB Papua Ditahan'.

Satgas Damai Cartenz juga menyita 16 magasin dan 136 senjata tajam.

Selain itu ada pula alat komunikasi berupa 76 unit ponsel dan 23 handy talky (HT).

Turut disita pula empat unit radio SSB, tujuh buah kamera dan teropong, empat laptop dan empat bendera Bintang Kejora.

Kombes Faizal menyebutkan, pihaknya telah menahan 31 orang anggota KKB untuk menjalani proses hukum.

"Penyidik masih melengkapi data sebelum dilimpahkan ke jaksa untuk diproses hukum lebih lanjut," katanya.

Anggota KKB yang diproses hukum adalah yang barang buktinya telah cukup.

Mulai Banyak yang Menyerah

Momen Anggota KKB Papua Menyerah dan Serahkan Senjata ke TNI.
Momen Anggota KKB Papua Menyerah dan Serahkan Senjata ke TNI. (instagram @kodam17)

Melansir dari Penerangan Kodam Cenderawasih, mantan anggota KKB Papua berinisial Sdr. E (32) dan J (35) menyerahkan secara sukarela senjata api (Senpi) jenis Engkel Loop kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 725/Woroagi naungan Kolakops Korem 174/ATW di Kab. Boven Digoel, Papua Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Komandan Satgas (Dansatgas) Letkol Inf Syafruddin Mutasidasi, S.E., dalam keteranganya.

Disebutkan, J dan E mendatangi Pos Satgas Yonif 725/Woroagi sambil membawa senjata apinya.

"Saat Jum'at pagi, Sdr. J dan E mendatangi salah satu Pos Satgas Yonif 725/Woroagi, setelah diterima oleh anggota Pos kemudian kedua orang tersebut mengaku membawa senjata api jenis Engkel Loop dengan maksud ingin menyerahkan kepada anggota Pos Satgas Yonif 725/Woroagi", ungkap Dansatgas.

Lebih lanjut Letkol Syafruddin mengungkapkan bahwa penyerahan Senjata Api oleh Sdr. E dan J kepada Satgas Yonif 725/Woroagi merupakan hasil dari hubungan baik dengan masyarakat.

Baca juga: Usul Kosongkan Warga Sipil di Wilayah KKB Papua, Ini Biodata Freddy Numberi, Purnawirawan Jenderal

"Selama ini Satgas Yonif 725/Woroagi melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG khususnya di wilayah Boven Digoel tentunya sudah banyak melakukan interaksi dan menjalin silaturahmi dengan baik dengan masyarakat yang berada di sekitar wilayah Pos jajaran Satgas Yonif 725/Woroagi.

Hal ini lah yang mendasari penyerahan Senpi secara sukarela kepada Satgas Yonif 725/Wrg sesuai dengan pernyataan Sdr. J dan E di saat menyerahkan Senpi tersebut", tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, sembari menyerahkan Senpi jenis Engkel Loop, kedua warga tersebut juga mengajak teman-teman lainnya di Papua yang di gunung untuk mengikuti jejaknya guna menciptakan kedamaian di wilayah Papua.

Setelah ditelisik, diperoleh informasi bahwa Sdr. J dan E merupakan salah satu mantan anggota Kelompok Separatis Teroris Bersenjata Kodap V wilayah Papua Selatan yang telah sadar dan kembali mengabdikan dirinya ke pangkuan Republik Indonesia serta menjaga kedamaian di wilayah Papua.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Polisi dan Forkopimda Pegubin Libatkan Tokoh Adat Bebaskan 4 Pekerja Tower yang Disandera KKB Papua

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved