Partai NasDem Bawa Reog dan Barongsai ke KPU Jatim, Pasang Target Ini di Pemilu 2024

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jatim resmi menyetorkan daftar bakal calon anggota legislatif atau bacaleg ke KPU Jatim, Kamis (11/5/2023).

Dengan diiringi kesenian reog dan Barongsai, rombongan Partai NasDem tiba di kantor KPU Jatim dan langsung disambut jajaran komisioner.

Rombongan DPW Partai NasDem Jatim dipimpin langsung oleh Sri Sajekti Sudjunadi selaku Ketua DPW dan didampingi oleh Sekretaris DPW Aminurrokhman serta sejumlah pengurus lainnya.

Para kader juga turut menyertai pendaftaran bacaleg tersebut.

"Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan pendaftaran secara serentak di seluruh tanah air," kata Ketua Bappilu DPW Partai Nasdem Jatim Suhandoyo disela pendaftaran yang berlangsung di Kantor KPU Jatim.

Mereka menyetorkan nama 120 bacaleg DPRD Jatim untuk nantinya diterjunkan di 14 daerah pemilihan (Dapil) di Jawa Timur.

Menurut Handoyo, seluruh kuota dapil telah terpenuhi, begitu pula untuk dapil DPRD Kabupaten/kota.

"Ada 216 dapil Kabupaten/kota seluruh Jawa Timur saat ini juga kita lakukan pendaftaran secara serentak dengan jumlah caleg 1.695, bismillah Partai NasDem di Jawa Timur bisa jadi juara," tambahnya.

Disisi lain, Handoyo juga menyebut partainya memberikan proporsi besar untuk tampilnya srikandi politik.

Pada bacaleg DPRD Jatim misalnya, sebanyak 35,3 persen adalah caleg perempuan.
Jumlah itu lebih tinggi dari minimal syarat keterwakilan perempuan yakni 30 persen.

"Kita sangat memperhatikan kuota perempuan. Karena saya yakin bahwa perempuan perlu terus kita dorong dan ke depan menjadi bagian yang memikirkan bangsa ini," tandasnya.

Sebagai upaya pemenangan, Partai NasDem pun sudah menetapkan target. Yakni, minimal bisa memperoleh 19 kursi di DPRD Jatim atau dua kali lipat lebih jika dibandingkan hasil Pemilu 2019.

Saat itu, Partai NasDem memperoleh 9 kursi DPRD Jatim.

"Para caleg ini merupakan para jago dan mereka akan berkontestasi secara sehat," jelasnya.

Disisi lain, terkait pawai reog dan barongsai yang mengiringi pendaftaran mereka, Handoyo menyatakan hal itu sebagai sebuah pesan pluralisme.

"Pesan itu memang selalu kita bawa, bahwa keberagaman dan keanekaragaman kita memang ada. Reog adalah khas Jawa Timur," ungkapnya.