SOSOK Husein Ali Rafsanjani PNS yang Mundur Usai Laporkan Dugaan Pungli, Didukung Susi Pudjiastuti

Inilah sosok Husein Ali Rafsanjani, PNS di Pangandaran yang pilih mundur setelah melaporkan dugaan pungli di lingkungan pendidikan tempatnya bekerja.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Surya.co.id
Husein Ali Rasanjani, PNS yang mengundurkan diri dari status kepegawaiannya, setelah melaporkan adanya dugaan pungli. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Husein Ali Rafsanjani, PNS di Pangandaran yang pilih mundur setelah melaporkan dugaan pungli di lingkungan pendidikan tempatnya bekerja.

Media sosial akhir-akhir ini dihebohkan dengan pernyataan seorang PNS di Pangandaran, Jawa Barat, yang mengaku mundur dari status kepegawaiannya, setelah membongkar dugaan pungli di lingkungan tempat dia bekerja.

Dia adalah Husein Ali Rafsanjani, seorang guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Pangandaran.

Kisah Husein yang mengundurkan diri sebagai PNS, sempat diunggah dalam akun TikTok miliknya, @husein_ar.

Melansir Tribun Tangerang, Husein mengaku dia mengungkap praktik pungli terhadap peserta Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada tahun 2020.

Video ini telah dilihat lebih dari 600 ribu pengguna Tiktok dan mendapat berbagai komentar dari warganet.

Baca juga: KABAR TERBARU Gaji 13 PNS TNI-Polri dan Pensiunan Cair Kapan, Ini Bocoran BKN: Paling Cepat

Banyak warganet yang kaget mendengar cerita tersebut lantaran seharusnya kegiatan latsar tak dipungut biaya.

Dari video berdurasi 5 menit 30 detik itu, Husein menceritakan awalnya diminta untuk membayar uang transportasi saat mengikuti kegiatan latsar CPNS 2022.

Padahal, dalam surat tugas yang diterima Husein tertera rincian anggaran yang telah dibiayai oleh negara.

Namun, secara tiba-tiba ia justru diminta membayar uang transport itu.

Bahkan, bagi peserta yang tidak ikut kegiatan tersebut juga wajib membayar.

Tak sampai di situ, Husein juga kembali diminta membayar lagi sejumlah uang pada saat pelatihan berlangsung.

"Yang bikin jengkelnya tuh, ikut enggak ikut sama rombongan (harus bayar). Kalau saya kan naik motor, dari Pangandaran ke Bandung."

"Ada juga kan orang yang engak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar."

"Makanya, saya jengkel," ucapnya dalam video.

Tak berhenti sampai di situ, di tengah kegiatan latsar, ia kembali ditagih uang sebesar Rp 350 ribu.

Menurutnya, nominal itu tergolong besar baginya dan teman-temannya.

Terlebih saat itu, ia dan rekan-rekannya belum menerima gaji selama tiga bulan.

Saat itu, Husein mengaku, kondisi keuangannya sedang sangat krisis hingga uang di rekeningnya kurang dari Rp 500 ribu.

Ia pun lantas memberikan bukti screenshot saldo di ATM-nya itu kepada si penagih.

Atas insiden tersebut, Husein lantas melaporkannya ke website lapor.go.id dengan mencantumkan berbagai buktinya.

Setelah melaporkan kejadian itu, masalah baru justru timbul.

“Nggak lama setelah laporan saya lapor, tiba-tiba dicari siapa yang lapor. Karena banyak yang dituding, kasihan, saya juga nggak mau ngerugiin orang, saya ngaku aja bahwa itu saya yang lapor,”

“Dari situ ditelepon untuk menghadap ke kantor BKPSDM Pangandaran,” ujarnya.

Baca juga: Keprihatinan Saat Hardiknas, Pegiat LSM Kediri Gelar Aksi Memprotes Pungli Pembuatan Kartu Pelajar

Saat pemanggilan tersebut, Husein mengaku diposisikan di tengah-tengah dan dikelilingi 12 orang serta dicedcar berbagai pertanyaan.

Saat ditanya alasannya melaporkan kejadian tersebut, Husein mengaku merasa keberatan saat dimintai uang yang ia tak tahu menahu fungsi uang dan urgensinya untuk apa.

“Mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada tapi di-recofusing untuk Covid-19."

"Tapi, ini maaf ya, kan saya walaupun masih muda nih, saya kan gini-gini juga sarjana S1 saya teh. Enggak bisa kalau uang negara tuh kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya."

"Saya mintalah surat perpindahan dananya, mana Bu, biar saya laporin buat nurunin laporan sebelumnya. Masuk akal," katanya.

"Mereka bilang beralasan lagi, katanya sebenarnya uangnya itu enggak ada. Jadi karena kamu lastarnya waktu awal online, tiba-tiba offline. Jadi, dananya belum disiapkan dari awal," sambungnya.

Kekesalan Husein muncul lagi saat alasan pemungutan dana itu berubah-ubah.

Dalam sidang tersebut, Husein diminta untuk menurunkan laporannya dan diancam akan dipecat.

Tak takut dengan ancaman itu, ia justru meminta agar pemecatannya dilakukan pada hari itu juga.

Setelah kejadian tersebut, sekolah tempatnya mengajar justru didatangi kembali.

Ia merasa dirugikan karena justru banyak pihak yang tak tahu permasalahannya ikut terancam.

Dari situ, ia mengaku dipanggil lagi pada minggu depannya untuk menurunkan laporannya.

Akhirnya Husein pun menurunkan laporannya.

Namun, setelah menunggu satu tahun lamanya, surat pemecaran itu tak kunjung keluar hingga akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Dukungan Susi Pudjiastuti

Kisah Husein Alrafsanjani itu mmebuat Susi Pudjiastuti merasa heran.

Hal itu disampaikan Susi dalam tulisannya di akun twitter resminya.

"Heran, sy akan coba tanyakan ke Pak Bupati nanti sy kabari," tulis @susipudjiastuti yang dikutip Tribunjabar.id, Rabu (10/5/2023) pagi.

Kata Pihak Sekolah

Wakasek Humas di SMPN 2 Pangandaran, Wawan Suswandi Ramadiayana mengatakan Husein sudah absen mengajar hampir setahun.

Selama mengajar, Husein dikenal sebagai guru yang baik dan rajin.

"Nah, ada perubahan sikap itu setelah ada latsar. Itu lama enggak masuk-masuk ke sekolah sampai saya bolak-balik ke rumah tempat kosnya," bebernya, Selasa (9/5/2023).

Wawan Suswandi mengungkapkan Husein sudah mengajar di SMPN 2 Pangandaran dari tahun 2020.

Setelah mengikuti kegiatan Latsar CPNS, Husein menjadi sering absen mengajar meski pihak sekolah sudah membujuknya.

"Kami pihak sekolah itu sudah berbagai macam cara ditempuh agar dia mau masuk sekolah."

"Seperti sudah kewajiban sekolah untuk beberapa kali memanggil. Karena mungkin akibat itu, anak-anak akan tertinggal pelajarannya," sambungnya.

Ia mengaku tidak mengetahui masalah Husein dengan BKSDM, namun ia menyarankan Husein untuk menyelesaikan secara langsung dan tidak melalui media sosial.

"Ya, bagusnya bijaksana lah. Mending silahkan selesaikan dengan BKSDM jika ada sesuatu yang kurang puas atau apapun mending datang langsung," lanjutnya.

Wawan Suswandi berharap masalah Husein cepat selesai dan dapat kembali mengajar.

"Karena, dia tidak masuk-masuk hampir sekitar 1 tahun. Silahan selesaikan sebaik mungkin. Yang namanya di medsos, kan malah jadi viral," tandasnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved