Berita Viral
AKSI UNIK Wisudawan Berusia 60 Tahun di UGM Bawa Kuda saat Wisuda, Ternyata Alasannya Filosofis
Seorang wisudawan UGM membawa seekor kuda saat acara wisuda. Dirinya pun langsung menjadi pusat perhatian.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Aksi unik ditunjukkan oleh seorang wisudawan Universitas Gajah Mada (UGM).
Wisudawan UGM itu menjadi pusat perhatian karena membawa sesuatu yang tidak biasa.
Adapun, wisudawan UGM itu membawa seekor kuda saat prosesi wisuda.
Diketahui, sang wisudawan bernama Endra Harsaya (60) atau lebih dikenal Hendro Plered.
Ia membawa seekor kuda berwarna putih saat acara wisuda di Grha Sabha Pramana UGM.
Melansir Kompas.com, kuda tersebut lengkap dengan pelana yang terpasang di punggungnya.
Baca juga: Cerita Haru Penerima Bansos Pendidikan di Kota Kediri, Meninggal Sebelum Wisuda dan Terima Bantuan
Usai acara wisuda, Hendro Plered yang kala itu mengenakan toga berjalan menghampiri kuda tersebut.
Tanpa canggung, wisudawan tersebut lantas naik ke atas kuda yang telah menunggunya sejak awal acara wisuda.
Hendro Plered ini lantas menaiki kuda keliling Grha Sabha Pramana UGM.
Serentak, ia ini pun menjadi perhatian para wisudawan lainya dan para keluarga yang berada di sekitar Grha Sabha Pramana UGM.
Beberapa wisudawan pun tampak memberikan selamat.
Bahkan, ada juga yang mengajak berfoto.
Endra Harsaya menyampaikan menaiki kuda setelah wisuda karena lebih merakyat dan klasik.
"Kuda ini warnanya putih kenapa? Karena lulusan UGM itu harus berjiwa putih, berjiwa suci. Harus diawali dengan perjuangan yang suci dan putih," ujar Endra Harsaya saat ditemui Kompas.com di Universitas Gadjah Mada (UGM) Rabu (10/05/2023).
Hendro Plered menyampaikan mengambil magister managemen FEB UGM dengan konsentrasi strategi marketing.
Hendro lulus setelah dua tahun kuliah.
"Kalau S2 nya saya dua tahun, kalau waktu tepat saya. Nilainya IP saja yang tidak tepat, enggak ada 3,5 lah," ucapnya.
Berkuda keliling Grha Sabha Pramana UGM merupakan salah satu nazar Hendro jika resmi diwisuda.
Baca juga: Cerita Wisudawan Unusa yang Lulus dengan IPK Sempurna 4,00
Nazar naik kuda tersebut, karena dirinya berasal dari desa Pleret di Kabupaten Bantul.
"Iya salah satu nazar saya, karena dari desa dari Pleret Bantul. Insya Allah kalau saya nanti lulus saya kepengen naik kuda," tuturnya.
Hendro Plered lulus S1 dari ISI Yogyakarta.
Hendro kuliah S1 di Fakultas Seni Pertunjukan, jurusan teater.
"Jadi saya orang yang tidak linier, makanya tidak bisa jadi dosen. (Mengambil S2 FEB UGM) karena bisnis, dagang itu kan luar biasa. Bahkan sembilan dari 10 pintu rejeki adalah berdagang," pungkasnya.
Wisudawan Bawa Moge dan Minta Rambut Dipotong Rektor
Sebelumnya, aksi seorang wisudawan di Jawa Timur juga viral di media sosial.
Melansir Tribunnews.com, ia merupakan wisudawan Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang menjalani proses wisuda secara drive thru.
Uniknya, mahasiswa ini menaiki motor gede alias moge, hingga melakukan prosesi potong rambut yang dilakukan oleh sang rektor kampusnya sendiri.
Video ini pertama kali diunggah oleh akun resmi Instagram UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sendiri, @uin_satu, Selasa (29/6/2021).
Hingga artikel ini terbit, video itu telah ditonton sebanyak lebih dari 18 ribu kali.
Baca juga: SOSOK Sermatutar Rahil Rahma Vinia, Anak Tukang Servis Jam yang Jadi Wisudawan Terbaik AAL
Dikonfirmasi Tribunnews, mahasiswa itu bernama Muhammad Afifudin atau disapa Afifu, lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Wisuda Afifu itu digelar pada hari Selasa (29/6/2021) lalu di UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung.
Afifu mengatakan, awal ide ia menaiki moge ini karena melihat gaya rambut gondrongnya bak seperti anak genk motor.
"Sebagai ciri khas saja, moge itu kan lebih kepada anak genk, badboy. Kebetulan rambut saya gondrong dan dicat," ucap Afifu kepada Tribunnews, Jumat (2/7/2021).
Tak sendirian, saat menaiki moge itu, Afifu ditemani sahabatnya, Adimas yang juga berambut gondrong.
Rambut Dipotong Langsung oleh Rektor
Selain itu, aksi unik Afifu lainnya, yakni rambut gondrongnya dipotong langsung oleh rektor kampusnya sendiri, Prof. Dr, Maftukhin.
Rambut gondrong Afifu ini tidak pernah dipotong sejak tahun 2018.
Alasan Afifu untuk memotong rambutnya adalah sebagai wujud syukur bahwa ia telah menyelesaikan studinya.
"Potong rambut saya maksud, sebagai rasa syukur saya sebagai seorang mahasiwa aktivis UIN Tulungangung yang mengakhiri kemahasiswaan dan siap untuk terjun dan mengabdi bermanfaat bagi masyarakat," ujar Afifu.
Sementara itu, alasan ia memilih rambutnya dipotong oleh sang Rektor ketika wisuda, karena menurutnya momen kelulusan itu hanya terjadi sekali dalam masa hidupnya.
Ia ingin menambahkan kesan unik dalam acara wisudanya, agar terkenang.
"Saya ingin peristiwa itu bersejarah bagi saya khususnya, sebagai wisudawan UIN Tulungangung pertama."
Baca juga: Sang Anak Wafat, Ini Momen Haru Seorang Ibu Wakili Wisuda di ITS: Tuntaskan Studi di Tengah Sakit
"Saya memotong rambut pada momen yang saya rasa hanya satu kali dalam seumur hidup," katanya.
Sebelumnya UIN Sayyid Ali Rahmatullah dikenal dengan IAIN Tulungagung.
Kata Afifu, wisudanya ini menjadi wisuda UIN Sayyid Ali Rahmatullah yang pertama kali, setelah berubah nama.
Tentunya dalam menggelar wisuda ini, para mahasiswa dan dosen tetap menerapkan protokol kesehatan.
Afifu sendiri masuk menjadi mahasiswa UIN pada tahun 2014.
Akhir tahun 2020, ia selesai mengerjakan tugas skripsinya.
Diketahui, Afifu ternyata merupakan mahasiswa yang aktif dalam organisasi, Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Ia juga seorang relawan di karantina pasien Covid-19 di Tulungagung, sejak pandemi bulan Maret 2020 lalu hingga saat ini.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.