Berita Blitar

Sebelum Tewas Dikeroyok Saat Melewati Perkampungan, Warga Blitar Ternyata Memarkir Motornya di Sawah

Menurutnya, ada warga yang curiga atas keberadaan motor yang sudah beberapa hari berada di gubuk sawah, di Dusun Sumber Asri.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Polisi menemukan motor korban pengeroyok di persawahan di Dusun Sumber Asri, Desa Sumber Agung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Senin (8/5/2023). 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Penyidik Polres Blitar menemukan fakta baru saat mengembangkan kasus pengeroyokan terhadap DR (40), warga Kelurahan Ploso Kerep, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, yang tewas di Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Kamis (4/5/2023) malam lalu.

Ternyata polisi kemudian menemukan sebuah sepeda motor Yamaha 1875 warga oranye milik DR di sebuah gubuh di persawahan Dusun Sumber Asri, Desa Sumber Agung, Kecamatan Gandusari, Senin (8/5/2023) siang lalu. Lokasi motor itu diparkir berjarak 1 KM dari lokasi DR dikeroyok sampai tewas.

Penemuan motor butut itu mengindikasikan bahwa korban malam itu tidak berjalan kaki atau diantarkan orang lain. "Itu jadi penyelidikan kami tersendiri karena selama ini banyak versi atas kasus itu," ujar AKP M Burhanudin, Kapolsek Garum, Selasa (9/5/2023).

Penemuan motor itu terungkap setelah petugas menetapkan empat tersangka penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas dalam perjalanan ke RSUD Mardi Waluyà, Kota Blitar malam itu. Empat pelaku itu adalah Sholikin (31), Aris (23), Choirul (24), dan Dwi (18), semuanya warga satu kampung.

Menurutnya, ada warga yang curiga atas keberadaan motor yang sudah beberapa hari berada di gubuk sawah, di Dusun Sumber Asri. Itu artinya, korban berangkat dari rumahnya yang berjarak sekitar 10 KM dengan mengendarai sepeda motor lalu disembunyilan di gubuk sawah itu.

Setelah menaruh motornya, malam itu aia berjalan kaki menuju ke Kelurahan Bence. Belum terungkap apa tujuan korban malam itu melintas di kampung orang, bahkan juga menyusuri persawahan di sebelah Timur Kelurahan Bence itu.

"Itu yang belum kami ketahui dan masih kami selidiki tujuan korban datang malam-malam ke kampung itu. Namun dari catatan kami, ia belum pernah berurusan dengan masalah kriminali" tuturnya.

Menurut Burhanudin, meski tidak menutup kemungkinan tersangkanya bisa bertambah namun pengusutan sementara baru ada empat pelaku yang punya peran utama.

Seperti diberitakan, DR menjadi sasaran pemukulan warga setelah diteriaki maling saat melintas di Kelurahan Bence. Saat itu salah satu pelaku, Sholikin mendapati DR berjalan mengendap di kegelapan jalan kampung di dekat kandang kambing.

Sholikin sempat menegur DR untuk menanyakan keperluannya, namun korban malah berlalu. Saat itulah terdengar suara teriakan maling, yang belum dipastikan apakah dari Sholikin atau orang lain, sehingga membuat banyak warga keluar rumah dan menangkap DR. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved