Berita Lamongan

Belum Lunasi BPIH, 179 CJH Lamongan Masih Berkesempatan Berangkat Tahun Depan

Kemenag Lamongan tetap menunggu kepastian dari para CJH hingga batas akhir yang ditentukan hingga 3 hari mendatang.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Kantor Kemenag Lamongan di Jalan Veteran. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan Jatim mencatat bahwa saat ini masih tersisa sebanyak 179 Calon Jamaah Haji (CJH) yang belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Sedangkan yang sudah melunasi BPIH dalam catatan Kemenag mencapai 1.530 CJH.

Namun Kemenag memberikan kesempatan memperpanjang waktu pelunasan bagi CJH sampai 12 Mei mendatang.

"Ada kebijakan dari Kementerian Agama. Semoga perpanjangan waktu pelunasan itu bisa memberikan kesempatan bagi CJH untuk melunasinya," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Lamongan, Abdul Ghofur saat dikonfirmasi SURYA, Selasa (9/5/2023).

Waktu yang diperpanjang sampai Jumat (12/5/2023) sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam hal ini Kemenag pada CJH. Ghofur berpesan kepada CJH agar tidak menunda pelunasan BPIH.

Jika sampai hari akhir pelunasan masih ada CJH yang belum bisa melunasi, maka kesempatan berhaji akan diberikan kepada para CJH cadangan sesuai dengan nomor urut.

"Untuk sementara tercatat masih ada 179 CJH yang belum melunasi. Soal penyebabnya Kemenag juga menunggu konfirmasi," tambah Ghofur.

Kemenag Lamongan tetap menunggu kepastian dari para CJH hingga batas akhir waktu yang sudah ditentukan hingga 3 hari mendatang. Bagi CJH yang belum dapat melunasi BPIH akan dipastikan gagal berangkat menjalankan ibadah haji tahun 2023. Namun mereka mendapat kesempatan pada tahun berikutnya karena porsinya tidak hangus.

Ditanya proses perekaman biometrik untuk proses visa bio, Ghofur menyatakan sudah sepenuhnya berjalan lancar. ”Sebetulnya terkait bio visa ini menjadi kewajiban jamaah sendiri, tetapi ada kesulitan di lapangan sehingga kita mendampingi,” ungkapnya.

Sehingga Kemenag membantu perekaman biometrik secara kolektif bagi CJH yang belum bisa melakukan secara mandiri. Proses perekaman 1.770 CJH ditargetkan tuntas sebelum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah lalu. ”Kita kerja ekstra terkait perekaman biometrik tuntas tanpa ada kendala,” urai Ghofur.

Visa bio menjadi salah satu syarat administrasi untuk pengurusan paspor CJH Selain memuat identitas, hasil perekaman biometrik dari kedua dokumen resmi itu akan dicocokkan sebagai tiket perjalanan ke tanah suci atau haromain.

Menurutnya, sudah banyak CJH yang mengikuti rekam medis. Skrining di puskesmas dimaksudkan untuk memudahkan CJH sebagai dasar untuk penetapan CJH kriteria istithaah (berkemampuan) dari sisi kesehatan. Juga untuk mengklasifikasi kelompok resiko tinggi berdasarkan penyakit komorbid maupun lanjut usia (lansia). *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved