Safari Ganjar Pranowo di Jatim
Pengamat Politik Surokim Abdussalam: Safari Ganjar Pranowo di Jawa Timur Bisa Kerek Elektabilitas
Safari Ganjar Pranowo di Surabaya dan Jember, dinilai cukup relevan mengingat potensi Jawa Timur yang besar secara hitungan elektoral.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Safari politik Ganjar Pranowo di Surabaya dan Jember pada akhir pekan ini, dinilai cukup relevan mengingat potensi Jawa Timur yang besar secara hitungan elektoral.
Jika dimanfaatkan dengan baik, maka potensi suara besar pada Pilpres 2024 bisa saja terwujud.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menyebut tak hanya besar secara hitungan elektoral, Jawa Timur sebagai sentrum politik nasional juga memiliki identitas simbolik yang bisa jadi memiliki power kuat.
"Melihat geopolitik seperti itu wajar kalau Jawa Timur selalu dijadikan jujugan," kata Surokim, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: Kunjungan Ganjar Pranowo ke Jatim Disebut Jadi Suntikan Spirit Kader BMI Jatim
Baca juga: Kunjungi Rumah Lahir Bung Karno di Surabaya, Ganjar Pranowo Lanjutkan Semangat Nasionalisme
Dia meyakini, kedatangan Ganjar ke Jawa Timur juga memperhatikan hal tersebut. Apalagi, konsolidasi pemenangan Ganjar yang digelar PDI Perjuangan Jatim juga merupakan yang perdana sejak Gubernur Jateng itu diumumkan sebagai capres oleh Megawati Soekarnoputri.
"Saya pikir Mas Ganjar dan tim sudah mempertimbangkan aspek historis, simbolik dan faktual untuk turba ke Jawa Timur, karena wilayah ini secara geopolitik memang seksi dalam banyak hal," jelas peneliti senior SSC itu.
Surokim berpendapat, secara simbolik Jawa timur selama ini juga menjadi test case terkait dengan dukungan pemilih yang sejauh ini cukup mapan dan welcome dengan kombinasi pemilih nasionalis religius. PDI Perjuangan memiliki kepentingan untuk menguatkan suara dukungan kombinasi itu di Jawa Timur.
Lebih jauh Surokim menjelaskan, jika dioptimalkan, maka Safari Ganjar Pranowo di Jatim bisa mengerek elektabilitas dalam kontestasi Pilpres mendatang.
"Saya pikir kalau di Surabaya akan cukup signifikan, karena wilayah itu termasuk salah satu kandang banteng yang selama ini menjadi wilayah kehormatan," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.