Berita Sidoarjo

Napi Lapas Porong Sidoarjo Diajari Berwirausaha, Kini Omzetnya SudahTermbus Rp 323 Juta

Ikut dalam program pelatihan keterampilan dan wirausaha, kini napi di penghuni Lapas Kelas 1 Surabaya bisa meraih omzet ratusan juta rupiah

Penulis: M Taufik | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/M Taufik
Warga binaan Lapas Kelas 1 Surabaya saat mengikuti program pemberdayaan di dalam kompleks lapas yang berada di Porong, Sidoarjo. 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Dari 1.549 orang penghuni Lapas Kelas 1 Surabaya, terhitung ada 34 persen yang ikut dalam program pelatihan keterampilan dan wirausaha.

Disebutkan, progresnya juga cukup bagus, mereka sudah bisa meraup omzet sekitar Rp 323 juta.

Para narapidana di Lapas yang berada di Porong Sidoarjo itu memasarkan produknya melalui mitra produksi, penjualan secara langsung kepada petugas, masyarakat maupun warga binaan.

“Pihak lapas juga sering mengikuti pameran guna meningkatkan omzet dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Tingkat omzet kami sekarang sekitar Rp 323 juta, ini merupakan sebuah peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 273 juta," kata Kalapas Kelas 1 Surabaya, Jalu Yuswa Panjang, Kamis (4/5/2023).

Program pembinaan kemandirian ketrampilan kepada seluruh warga binaan memang sudah cukup lama digelar di Lapas Porong. Tujuannya untuk menciptakan warga binaan yang mandiri, terampil, dan kompeten.

“Sehingga ketika bebas mereka memiliki bekal untuk bekerja maupun berwirausaha ketika selesai menjalani masa pidana,” terangnya.

Jalu mengungkapkan, bahwa untuk menunjang kegiatan kemandirian keterampilan, pihaknya menggandeng beberapa mitra pelatihan dan mitra produksi yang di tandai dengan penandatanganan MoU.

"Kami ada 15 program unggulan sebagai penunjang keterampilan dan kemandirian warga binaan disini," ujar Jalu.

Adapun 15 pembinaan kemandirian keterampilan yang ada di Lapas Kelas I Surabaya yang menjadi program unggulan Latubaya Produktif antara lain Produksi mebelair, yang bekerja sama dengan PT Bahari Mitra Surya (BMS). Hasil produksinya, hingga ekspor ke berbagai negara.

Kemudian ada produksi sandaran kursi yang bekerja sama dengan CV Mitra Saudara, produksi Tahu Nigarin bekerja dengan CV Nigarin Indonesia merupakan satu-satunya tahu yang memakai sari air laut bukan cuka, produksi es batu kristal yang bekerja sama dengan CV Cipta Anugerah, pertanian, perikanan, jahit, laundri, bengkel besi dan las, sablon, baarbershop, membatik, jamur tiram, kerajinan tangan dan program kewirausahaan.

"Di bidang wirausaha sendiri warga binaan warga binaan diajari berjualan aneka masakan olahan higenis yang ada di kantin pujasera," imbuhnya.

Diuraikan, bahwa sebelum warga binaan mendapatkan pembinaan kemandirian ketrampilan mereka harus menjalani proses asesmen dan pengisian form bakat dan minat terlebih dahulu. Baru kemudian di usulkan dalam sidang TPP.

Selain dilakukan pembinaan kemandirian keterampilan, Lapas Kelas I Surabaya juga memasarkan produknya melalui mitra produksi, penjualan secara langsung kepada petugas, masyarakat maupun warga binaan untuk mendorong peningkatan omzet dari program-program itu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved