MASA KECIL Rian Mahendra Pernah Kirim Surat ke Presiden Soeharto, Isinya Soal Weton dan Minta Ini
Cerita Rian Mahendra tentang masa kecil mendadak viral di media sosial dibagikan ulang oleh para netizen. Kirim surat ke Soeharto.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Cerita Rian Mahendra tentang masa kecil mendadak viral di media sosial dibagikan ulang oleh para netizen.
Dalam tayangan instagram live yang disiarkan ulang di youtube, tenaga ahli PO Kencana itu mengaku pernah kirim surat ke Presiden ke-2, Soeharto.
Isi suratnya adalah membahas weton yang ternyata sama, serta Rian meminta sepeda baru ke Soeharto.
Awalnya Rian Mahendara mengaku ngefans berat dengan Soeharto sejak kecil.
Bahkan saking ngefansnya, Rian Mahendra pernah ribut dengan anak RT.
"Gua dulu saking ngefansnya sama Pak harto sampai barantem dengan anak RT di kampung gua Bubulak, Warung Mangga (Tangerang)," ujar Rian.
"Kan Pak Harto wetonnya sama kaya gua, tanggal lahirnya sama kayak gua. Gua ngirim surat ke Presiden ceritanya. Bocah umur segitu, enggak punya apa-apa. Sepatu aja sampai bolong-bolong gua pakai sekolah," katanya.
Baca juga: KABAR GEMBIRA Dari Rian Mahendra Soal Harga Tiket Bus PO Kencana, Tanggapi Kemarahan Penumpang
Rian juga meminta Soeharto membelikannya sepeda.
"Gua minta sama Pak Harto. Gua ngirim surat, gua posin alamatnya ke Istana Negara.
Gua disurat ngomong, wetonnya saya sama kayak Bapak, tanggal lahir saya sama kayak Bapak.
Pak, saya beliin sepeda dong, saya enggak punya sepeda, pingin sepeda," ujar Rian.
Namun, ditunggu selama seminggu tak kunjung datang.
Rian bertambah kesal saat melihat anak RT memamerkan sepeda baru yang disangka itu miliknya kiriman dari Presiden.
Dan saat itulah sempat terjadi ribut.
Ungkap Terminal Paling Rawan Tahun 1990 - 2000
Rian Mahendra juga pernah menceritakan beberapa terminal yang menurutnya paling rawan di era tahun 1990 - 2000.
Menurut Rian, terminal-terminal tersebut isinya calo hingga tukang pukul pada era tahun itu.
Rian menyebut tempat tersebut rawan dengan tindak kejahatan.
Terminal yang dimaksud adalah Terminal Rajabasa (Lampung), terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogadung dan terminal Kalideres.
“Ada terminal di Sumatera ganas, tapi dulu banget itu paling ganas, satu paling terkenal itu terminal bus Rajabasa (Lampung), kedua Kampung Rambutan, ketiga Pulogadung terus yang keempat Kalideres itu terminal-terminal bus yang menurut gua paling ganas,” ujar Rian Mahendra dalam siaran live Instagramnya.
“Tau engga disitu dulu isinya tukang pukul, dulu tahun 1990 sampai 2000 ke atas terminal Rajabasa itu terminal paling terkenal ganasnya, tapi kalo sekarang aman,” kata Rian.
Menurutnya terminal itu dulu menjadi momok masyarakat ketika ingin berpergian ke tempat tersebut.
“Saudara gua waktu itu naik bus ke terminal Rajabasa, baru turun dari bus tasnya udah di bawa sama calo.
Diminta lagi tasnya sama saudara gua, terus digebukin di depan keramaian sama itu calo,” kata Rian.
Rian Mahendra Mendadak Kesal
Rian Mahendra mendadak meluapkan kekesalannya saat membahas mantan anak buahnya di PO Haryanto yang melakukan kesalahan fatal.
Kesalahan yang membuat Rian Mahendra marah yakni sopir yang menerobos lampu merah.
Hal ini diungkapkan Rian Mahendra dalam live instagramnya.
Saat itu ada salah satu bus mania yang memberi tahu bahwa ada sopir bus Haryanto yang Ngeblong kanan kemudian ribut dengan warga sekitar.
Rian Mahendra mengaku sangat menyesali tindakan yang telah dilakukan oleh oknum sopir itu.
Menurut Rian, tindakan tersebut salah dan bisa membuat perusahaan yang dirintis orangtuanya menjadi jelek.
Saat menjadi Direktur Oprasional PO Haryanto, Rian mengaku sering marah-marah kepada anak buahnya yang tidak bisa diatur, termasuk yang sering melanggar lalulintas.
“Bus Haryanto viral Ngeblong kanan ribut-ribut itu kejadiannya emang benar di Kudus? Astagfirullah bikin jelek aja sopirnya, dulu anak-anak lampu merah ditanjung itu biasanya suka pada Ngeblong gua marah in,” ujar Rian Mahendra
“Ketilang ribut, malah ribut in uang gua langsung marahi anak-anak, kalo mau bikin ulah jangan di kota sendiri lah bikin malu aja,” kata Rian.
Sebelumnya, Rian Mahendra juga menunjukkan kemarahannya saat tahu ada yang menjual tiket bus sleeper PO Kencana seharga jutaan rupiah.
Padahal menurut Rian, harga asli tiketnya tak sampai Rp 1 juta.
Hal ini diungkapkan tenaga ahli PO Kencana itu dalam live instagramnya.
Menurut Rian, hanya calo liar yang menjual tiket bus sleeper PO Kencana dengan harga selangit.
“PO Kencana tidak jual tiket kelas sleeper sampai RP 1 Juta saat arus mudik, itu bohong calo liar itu, engga ada intinya, sembarangan aja,” ujar Rian Mahendra.
Rian membeberkan harga asli tiket bus sleeper PO Kencana hanya RP 700 ribu untuk arus mudik, sedangkan arus baliknya mencapai RP 650 ribu.
Rian mengimbau para penumpang tidak sepenuhnya percaya kepada calo yang menjual tiket bus di atas kewajaran.
Ia juga meminta kepada penumpangnya agar membeli tiket di agen resmi PO Kencana.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.