KKB Papua

BUKTI NYATA KKB Papua Terpecah Belah Sampai Baku Tembak Karena Hal Sepele, Warga Sipil Kena Getahnya

Baku tembak antar kelompok KKB Papua yang terjadi baru-baru ini jadi bukti bahwa mereka terpecah belah. Penyebabnya sepele.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
instagram @kodam17
para anggota KKB Papua. Baku tembak antar kelompok KKB Papua yang terjadi baru-baru ini jadi bukti bahwa mereka terpecah belah. 

SURYA.co.id - Baku tembak antar kelompok KKB Papua yang terjadi baru-baru ini jadi bukti bahwa mereka terpecah belah.

Akibat baku tembak tersebut, warga sipil menjadi korban.

Insiden baku tembak ini terjadi di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Kamis (20/4/2023) lalu.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani memastikan, kejadian tersebut melibatkan dua Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berseteru akibat aksi penembakan pesawat yang mengakibatkan layanan penerbangan di wilayah tersebut dihentikan untuk sementara.

"Menurut keterangan masyarakat yang ke TKP berinisial IG menyampaikan pihak dari KKB Joni Botak dan KKB dari Lewis Kogoya, Arodi Kulla sempat berdebat terkait penerbangan yang masuk di Bandara Beoga," ujar Faizal, melalui pesan singkat, pada Selasa (25/4/2023).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bentrok Antar KKB di Puncak Papua Tengah, Joni Botak Pimpinan Kelompok Tembagapura Kritis'.

Menurut dia, Joni Botak yang selama ini dikenal sebagai pimpinan KKB wilayah Tembagapura menginginkan agar jalur penerbangan tetap ada di Beoga.

Sementara kelompok Lewis Kogoya dan Arodi Kulla yang berasal dari Kabupaten Intan Jaya menginginkan agar layanan tersebut dihentikan.

Akibatnya, kedua kelompok berseteru hingga terjadi aksi penembakan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya kritis.

"Dari perdebatan itu menimbulkan keributan antara kedua kelompok yang mengakibatkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dan empat unit rumah milik warga sipil Kampung Julukoma dibakar," kata Faizal.

Korban meninggal dunia adalah Olem Uamang yang merupakan warga setempat.

Sedangkan Joni Botak dan salah satu anggotanya dikabarkan dalam keadaan kritis setelah mengalami luka tembak dan senjata tajam.  

"Sampai sekarang kami sedang berusaha mencari tahu kondisi para korban di sana dan TNI-Polri sedang berusaha mengirim pasukan ke wilayah tersebut," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Jumat (12/4/2023) pagi.

Penembakan diarahkan ke pesawat Asian One Cessna grand Carava C208B yang akan mendarat di lokasi tersebut.

Komadan Korem 173/PVY Brigjen Sri Widodo mengatakan, kejadian penembakan terhadap pesawat yang dipiloti Jonathan tersebut, terjadi sekitar pukul 06.38 WIT.

"Pada saat pesawat akan mendarat di ujung runway Bandara Beoga terdengar sembilan kali suara tembakan kemudian setelah landing di Bandara Beoga, pilot melakukan pengecekan pesawat terdapat dua lubang tembakan pada bagian kabin bagasi tengah dan badan di samping roda depan pesawat," ujar Widodo, melalui pesan singkat, Jumat.

Prajurit TNI Gugur Setelah Baku Tembak dengan KKB Papua

Sebelumnya, Pihak Pusat Penerangan TNI memberikan info terbaru tentang jumlah korban penyerangan KKB Papua di Nduga.

Jenazah prajurit kelima telah ditemukan. Ia adalah Pratu F.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pun menyampaikan ucapan duka yang mendalam atas gugurnya Pratu F, personel dari Satgas Yonif R 321/GT dalam kondisi meninggal dunia.

Almarhum merupakan korban kelima yang gugur oleh serangan KKB Papua di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4/2023).

Jenazah Almarhum Pratu F ditemukan oleh Tim Gabungan yang sejak peristiwa penembakan itu terus mencari dan menelusuri tempat kejadian penembakan oleh KKB Papua.

Jenazah (Alm) Pratu F langsung dievakuasi ke Timika, selanjutnya dibawa ke RSUD untuk pemulasaraan Jenazah.

Rencana besok Senin (24/4/23) Jenazah akan diterbangkan ke kampung halamannya di Magelang.

Almarhum gugur sebagai Kusuma Bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima semua amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat yang layak di sisiNya.

Sebelumnya, Empat prajurit TNI gugur imbas penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Nduga.

Hal tersebut telah dibenarkan oleh Kolonel Kav Herman Taryaman, Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cendterawasih.

Herman mengatakan bahwa penyerangan oleh KST tersebut dilakukan ketika prajurit melakukan pengembangan pencarian mendiang Pratu Miftahul Arifin.

Adapun sebelumnya, Pratu Miftahul Arifin gagur dalam penyerangan yang dilancarkan oleh KST.

Saat melakukan pencarian, sejumlah prajurit terpencar di beberapa titik.

Kala itulah, mereka diduga mendapatkan penyerangan. 

"Terkait perkembangan pencarian Prajurit TNI yang diserang dan ditembak oleh gerombokan KST, sehingga terpencar saat mengevakuasi Alm Pratu Miftahul Arifin Prajurit Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4/2023)," kata Herman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).

Namun saat ditemukan, para prajurit TNI tersebut dalam keadaan meninggal dunia, termasuk jenazah Pratu Miftahul Arifin.

"Puji syukur berkat dukungan, support dan doa dari semua pihak, bahwa Tim Gabungan TNI Polri berhasil menemukan 4 Prajurit TNI termasuk didalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia," kata dia.

"Adapun keempat Prajurit tersebut yaitu (Alm) Pratu A, Pratu I, Pratu K dan Prada S," lanjut Kolonel Herman.

Tim gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi seluruh jenazah yang gugur tersebut dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Timika Kabupaten Mimika, Papua untuk proses identifikasi lebih lanjut.

"Saat ini keempat prajurit yang gugur tersebut telah dievakuasi ke RSUD Timika Kab Mimika," ucap dia.

Atas insiden ini Kolonel Herman meminta doa dari masyarakat agar seluruh prajurit TNI yang gugur dalam melawan KST di Papua tersebut, dapat diterima dengan baik di sisi Allah.

"Kami Mohon Doa nya semoga keempat Prajurit yg terbaik yg gugur di medan tugas ini mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar. Amin," tukas dia.

Berdasarkan informasi yang Tribunnewscom dapatkan, saat ini lokasi di sekitar penembakan sedang disterilkan. 

Dengan begitu, tidak ada yang diizinkan mendekat ke lokasi.

Daftar Prajurit yang Gugur dan Selamat

Adapun, proses evakuasi para prajurit tersebut menggunakan Heli Penerbad Bolco BO-105/HS-7108, dengan Pilot Mayor Cpn Lutfi Dian (perbantuan aircover), Heli Penerbad Bell-412 EP A/C HA-5232, Pilot Kapten Cpn Dimas, Heli Penerbad Bell-412 HA-5181, Pilot Lettu Cpn Hadi Prayitno dan Heli Caracal TNI AU EC-725 A/C HT-7201, Pilot Mayor Pnb Boy Nanang.

Untuk jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 20 Personel.

Personel yang dievakuasi dalam keadaan sehat dan sadar di antaranya:

Dari Yonif R 321/GT:

  • Sertu Asep Prayoga (Satgas Yonif R 321/GT).
  • Pratu Andi Yuliandi (Satgas Yonif R 321/GT).
  • Pratu Agung Wahono (Satgas Yonif R 321/GT).
  • Pratu David Arya (Satgas Yonif R 321/GT).
  • Pratu Aditya (Satgas Yonif R 321/GT).
  • Pratu Bayu (Satgas Yonif R 321/GT).

Dari Tim Candraca di antaranya:

  • Letda Inf Rovi (Tim 2 Satgas Candraca).
  • Sertu Sadri (Tim 2 Satgas Candraca).
  • Sertu Ipong (Tim 2 Satgas Candraca).
  • Sertu Dewa (Tim 2 Satgas Candraca).
  • Praka Abdilla (Tim 2 Satgas Candraca).
  • Sertu Gabriel (Tim 2 Satgas Candraca).
  • Letda Inf Albert (Tim 11 Satgas Candraca).
  • Serda Rifki (Tim 11 Satgas Candraca).
  • Serda Purba (Tim 11 Satgas Candraca).
  • Pratu Lubis (Tim 11 Satgas Candraca).

Adapun 4 korban yang meninggal dunia, yakni:

  • Jenazah Pratu Miftahul Arifin (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
  • Jenazah Pratu Ibrahim (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
  • Jenazah Pratu Kurniawan (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
  • Jenazah Prada Sukra (Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad, Keterangan: Mengalami luka tembakan dari KST Kodap lll Ndugama sehingga meninggal dunia.
  • Jenazah Pratu F (Satgas Yonif R 321/GT, Keterangan: baru ditemukan).

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved