Inilah Nasib Pedagang Kios di Tol Cipali yang Pasang Harga 2 Porsi Mie Ayam dan Minum Rp 155 Ribu
Seperti ini nasib pedagang di rest area Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) viral di jagad maya imbas membandrol harga yang mahal
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Sebuah kios di rest area Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) viral di jagad maya.
Hal tersebut usai pemudik curhat mengenai harga tidak wajar yang dibandrol oleh kios di Tol Cipali tersebut.
Disebutkan bahwa ia membeli dua porsi mie ayam dan minuman dalam kemasan.
Betapa kagetnya pemudik tersebut mengetahui bahwa ia harus membayar Rp 155 ribu.
Kisahnya dibagikan di media sosial dan menjadi viral.
Curhatan pemudik itu pun kemudian sampai ke pihak pengelola tol.
Melansir Kompas.com, PT Astra Tol Cipali selaku pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) memberikan sanksi berupa penutupan sementara terhadap kios makanan di rest area Km 86 yang membanderol harga tak sesuai sistem itu.
Sebab, informasi biaya makanan di rest area Tol Cipali telah menggunakan sistem online melalui website Cipali86a.isellershop.com.
Di dalamnya sudah tertera harga, menu, dan pemesanan makanan.
Artinya, penjual yang memberikan harga tak sesuai dengan website tentu bermasalah.
"Sanksi yang kami berikan kepada pemilik kios, kami akan tutup sementara kios tersebut per besok (24/4/2023)," jelas Section Head Corporate Communication ASTRA Tol Cipali Asri Fajarwati Ridwan kepada Kompas.com pada Minggu (23/4/2023).
Untuk itu, dia berharap tidak akan lagi terjadi hal yang sama di kemudian hari, mengingat dengan sistem pembayaran iseller, pengelola dapat mengecek transaksi setiap tenant.
"Apabila publik atau pengunjung menemukan ketidaksesuaian harga dari aplikasi tersebut bisa langsung dilaporkan kepada kami," tambahnya.
Untuk diketahui, kejadian ini bermula dari cuitan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo, soal mahalnya harga makanan di rest area Km 86A Tol Cipali.
Melalui akun twitternya @sigitwid pada Sabtu (22/4/2023), Sigit mengaku telah memesan makanan pada salah satu kios.
Menu yang dipesan cukup sederahana, dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan.
Namun, saat membayar sampai merogoh kocek hingga Rp 155.000.
Padahal, jika dikalkulasi sesuai sistem pembayaran online, biaya makanan tersebut tak sampai Rp 100.000.
Baca juga: DETIK-DETIK Mobil Tabrak Lari Toyota Rush di Tol Cipali, Videonya Viral, Korban Beri Kesaksian
Sementara usai viralnya cuitan Sigit, sang pemilik kios merespon dengan menyampaikan permintaan maafnya melalui akun @devinur098.
Dia juga berjanji akan memperbaiki sistem pembayaran dan pelayanan customer di warungnya.
Section Head Corporate Communication ASTRA Tol Cipali Asri Fajarwati Ridwan pun membenarkan kejadian tersebut benar terjadi di rest area Tol Cipali dan dilakukan oleh oknum penjaga kios.
"Kami telah mengkonfirmasi ke pemilik kios bahwa pemilik kios pun tidak mengetahui bahwa harganya dinaikan. Untuk hal ini, kami sebagai pengelola rest area akam memberikan sanksi kepada pemilik kios," tuturnya.
Awal Mula Viral di Media Sosial
Sebelumnya, viral rumah makan di rest area KM 86A Cipali getok harga lebaran, 2 porsi nasi ayam dan teh kemasan Rp 155 ribu.
Melansir TribunJateng.com, pengalaman itu dibagikan Sigit Widodo dalam cuitannya.
"Buat yg sedang istirahat di rest area KM 86A Cipali dan ingin ngirit, saya sarankan jgn makan di sini.
Dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan harganya Rp 155.000 dan penjualnya ngotot dibayar setelah makan.
Tapi kalau sdg mau beramal saat lebaran, ya boleh aja," tulisnya.
Sigit juga menjelaskan jika sebelum pesan dirinya telah menanyakan harga.
Namun penjual menyuruhnya untuk makan dulu dan dibayar belakangan.
Baca juga: Mobil Pemudik Ringsek Tertimpa Bus Terguling di Tol Surabaya-Gempol, 1 Terluka
Cuitan tersebut kemudian viral dan mendapat banyak respons dari netizen.
Seperti seorang netizen yang mengatakan jika cuitan tersebut bisa mematikan pedagang.
"Busyettt lgusng bunuh RM nya, apa ga mematikan sipedagang??
klo biasa masuk rest area di momen khusus spt mudik/lebaran harga selangit hal yg wajar.
ART pulang dan pasar tutup harga makanan jg tetiba bs naik," tulis seorang netizen.
Namun seorang netizen lainnya membalas, ada baiknya jika pedagang menaikkan harga perlu menuliskan harga sehingga calon pembeli tak merasa tertipu.
Balasan beragam pun datang dari netizen yang pernah kena getok harga lebaran di berbagai rumah makan rest area tol.
"Saya kemarin indiomio rebuz, kopi sachet, suhe, gorengan 1 abis 75 rb.. di rest cipali juga yg ada minuman jahe," ungkap seorang netizen.
"Pernah nyoba makan makanan non franchise di bbrp rest area tol merak - surabaya saat liburan thn lalu KAPOK...
rasa gak jelas, harganya relatif mahal Akhirnya balik ke selera asal... cari makanan/minuman franchise (KF*, Sta*buc*s)," balas netizen lainnya.
Tenyata getok harga tak hanya terjadi di musim libur lebaran, di hari biasa pun kerap terjadi seperti pengalaman netizen di kolom reply Tweet Sigit.
"Pernah ngalamin waktu liburan bareng keluarga, padahal bukan lagi libur anak sekolah atau libur lebaran,
harganya harga getok emang warung2 di rest area cipali. Sejak saat itu kapok, mending makan di resto yang pasti pasti aja, pasti harganya pasti rasanya."
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.