Senyum Pemudik Jabodetabek asal Jateng, Senang Bisa Mudik dan Bertemu Ganjar Pranowo

Senyum merekah tersungging di bibir puluhan ribu warga Jawa Tengah yang merantau di Ibu Kota.

Foto Istimewa
Pemudik asal Jateng menuju kawasan Museum Purna Bhakti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur untuk mengikuti mudik bersama, Senin (17/4). 

SURYA.CO.ID, JAKARTA - Senyum merekah tersungging di bibir puluhan ribu warga Jawa Tengah yang merantau di Ibu Kota.

Para pejuang rupiah ini tampak bersemangat, mereka berduyun-duyun menuju kawasan Museum Purna Bhakti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur untuk mengikuti mudik bersama, Senin (17/4/2023).

Meski membawa sejumlah barang-barang, koper, kardus hingga karung, namun tak menyurutkan langkah mereka.

Di antaranya, Dewi Ratnasari (31), seorang pemudik asal Boyolali.

Bersama suami dan empat anaknya, Dewi nampak sumringah saat berjalan mencari bus yang akan mengantar dia ke kampung halamannya.

"Seneng banget mas bisa mudik gratis. Ini sangat membantu buat orang-orang kecil seperti kami. Kalau nggak ada mudik gratis seperti ini, saya nggak bisa pulang kampung sekeluarga," kata Dewi.

Bayangkan saja, satu tiket menuju Boyolali kata Dewi seharga Rp500.000.

Jika dirinya berlima, maka ongkos yang harus dikeluarkan untuk tiket saja Rp2,5 juta.

Baginya, uang sebesar itu cukup besar. Apalagi, di Jakarta suaminya hanya bekerja sebagai penjual gorengan dengan penghasilan yang pas-pasan.

"Belum makan dan lainnya, sangu untuk bapak ibu dan keluarga di kampung. Wah berat mas. Makanya saya selalu ikut mudik gratis ini," kata Dewi sambil menggendong anaknya.

Dewi mengaku sudah tujuh kali ikut mudik gratis yang digelar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Setiap tahun menjelang libur Lebaran, dia selalu mencari info mudik gratis dari medsos atau bertanya kepada temannya.

"Selalu langganan mudik gratis mas, karena membantu sekali. Uang yang harusnya buat ongkos nanti kan bisa buat kebutuhan di kampung, buat orangtua, buat keponakan," jelasnya sambil tertawa.

Hal senada juga disampaikan Rahmayanah (46), pemudik asal Magelang. Perempuan tiga anak ini mengaku sangat bersyukur bisa mudik gratis bareng bersama keluarga.

"Kalau nggak gratis, nggak mungkin bisa mudik bareng sekeluarga. Mahal sekali tiketnya, buat saya yang sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga kayaknya ndak mungkin,"ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved