FAKTA KKB Papua Serang Prajurit TNI yang Cari Pilot Susi Air, 6 Dikabarkan Tewas, ini Kronologisnya

Terungkap fakta kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua menyerang prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT pada Sabtu (15/4/2024).

Editor: Musahadah
istimewa/tribun papua
Foto Pilot SUsi Air disandera KKB Papua. Terbaru, KKB Papua serang prajurit TNI yang mencari keberadaan PIlot Susi Air. 

SURYA.CO.ID - Terungkap fakta kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua menyerang prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT pada Sabtu (15/4/2024).

Dalam penyerangan KKB Papua tersebut, 6 prajurit TNI dikabarkan meninggal dunia, 9 orang ditangkap dan 21 anggota lainnya belum diketahui nasibnya hingga kini. 

Prajurit TNI Satgas Yonif R 321/GT diserang KKB Papua saat sedang berpatroli di wilayah Kabupaten Nduga, Papua.

Saat itu, prajurit TNI ini tengah mencari keberadaan pilot Susi Air yang masih disandera KKB Papua.

Kemudian para prajurit TNI tersebut diserang dan ditembaki KKB Papua atau Kelompok Teroris Separatis Papua (KTSP) pukul 16.30 WIT.

Baca juga: Berhasil Sita Jimat KKB Papua Serta Ratusan Amunisi dan Senjata, Ini Profil Yonif Raider 514 Kostrad

Kabar penyerangan prajurit TNI tersebut dibenarkan oleh Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman.

"Bahwa benar Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kab Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT," kata Herman dalam keterangan resmi, Minggu (16/4/2023).

Kelompok KTSP tersebut diduga menyerang Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 Pos Mugi saat pembersihan daerah di Mugi-Mam Kompleks sekitar pukul 16.30 WIT.

Namun, menurut Herman belum diketahui secara pasti jumlah korban Prajurit TNI yang meninggal atau pun luka-luka akibat serangan dari KTSP tersebut.

Dari laporan yang ditujukan kepada Pangdivif 1 Kostrad, tim gabungan tersebut terpencar dan menyelematkan diri menuju ketinggian Cakra 1.

Sementara itu, kabar terkait sembilan orang anggota TNI yang ditangkap KTSP tersebut diperoleh dari HT Channel KTSP di Pos Mugi dengan pernyataan,

"Ini sembilan orang temanmu mau diambil atau tidak?".

Pernyataan tersebut juga masih dalam penyelidikan.

Jumlah kerugian akibat peristiwa tersebut juga belum dapat dipastikan karena komunikasi dengan tim masih terputus.

Herman mengatakan, pihaknya belum dapat berkomunikasi dengan aparat di lokasi karena terkendala cuaca hujan dan berkabut.

"Namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut," kata Herman.

"Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," sambung dia.

Sementara itu, Tactical Floor Game (TFG) dilaksanakan Dankolakopsrem 172, Dansatgas 321 dan Satgas gabungan Kopassus dalam rangka evakuasi dan pengiriman bantuan pasukan pada Pukul 19.00 WIT.

Untuk itu ia memohon doa dari masyarakat agar semua prajurit TNI yang bertugas sekaligus melakukan pencarian pilot Susi Air yang masih disandera diberikan keselamatan.

"Mohon doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," kata dia.

Hoax Penyerangan ke KKB Papua

Sebelumnya, sempat beredar pemberitaan media Selandia Baru yang menyebut TNI-Polri menyerbu markas KKB Papua penyandera Pilot Susi Air.

Pemberitaan tersebut langsung mendapat reaksi keras dari Satgas Damai Cartenz.

Pasalnya, pemberitaan tersebut tidak benar atau hoaks.

Hal ini diungkapkan Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go.

"Info tentang penyergapan ke kelompok KKB tersebut tidak benar adanya," ujar Donny, dikonfirmasi Tribun-Papua.com.

Seperti dilansir dari Tribun-Papua.com dalam artikel 'Media Selandia Baru Tuding TNI-Polri Serang KKB, Satgas Damai Cartenz Bereaksi Keras: Itu Hoaks!'.

Dia menyatakan, aparat gabungan hingga kini masih mencari keberadaan Kapten Philips.

"Kita TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz masih melakukan upaya pencarian pilot Susi Air," jelasnya.

Sebelumnya, kabar soal penyerangan KKB oleh aparat TNI dan Polri menyebar di media sosial.

Hanya, setelah ditelusuri, peristiwa dan lokasi serta waktunya berbeda.

Tidak ada kaitan peristiwa dengan pencarian pilot Susi Air di Kabupaten Nduga.

Sebelumnya, terungkap lokasi terkini Pilot Susi Air yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Mereka diperkirakan masih berada di sekitar Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya.

Karena kedua kabupaten tersebut saling terhubung dan masih memiliki kekerabatan dengan pimpinan KKB Papua.

Demikianlah diungkapkan Kapolda Papua, Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K., dikutip dari antaranews.com.

"Egianus tidak mungkin keluar jauh dari kampung-kampung yang selama ini menjadi penyuplai bahan makanan untuk dirinya dan anggota," ujar Kapolda Papua. 

Jenderal Bintang Dua itu menjelaskan, upaya pembebasan sandera masih terus dilakukan termasuk oleh tim yang dikirim penjabat Bupati Nduga.

Pihaknya juga masih memberi kesempatan bagi tim yang dikirim penjabat Bupati Nduga untuk melaksanakan misi kemanusiaan guna membebaskan sandera yang berprofesi pilot di Susi Air.

“Sebelumnya, Egianus sempat berada di sekitar Koyawage, Kabupaten Lanny Jaya. Namun tidak membawa sanderanya.

Koyawage sendiri merupakan daerah asal ibunya sehingga diperkirakan Egianus sengaja mendatangi wilayah itu.

Saat ini dilaporkan sudah kembali ke sekitar wilayah Kabupaten Nduga,” terang Mantan Wakapolda Papua ini.

Namun dimana pastinya sandera tersebut berada, ia mengaku, tim gabungan TNI-Polri masih terus berupaya melakukan pencarian sambil menunggu hasil dari tim yang dibentuk penjabat Bupati Nduga.

Pihaknya juga dipastikan, pilot Susi Air yang disandera masih dalam kondisi masih hidup.

“Namun, ada beberapa analisis dari pihak kepolisian, pilot itu dalam keadaan sakit.

Hal itu berdasarkan, faktor kelelahan, cuaca dan makanan,” tutupnya.

KKB Papua Makin Brutal Setelah Kehilangan 3 Anggotanya

Sementara itu, KKB Papua semakin brutal setelah mereka kehilangan 3 anggotanya, kini serang TNI-Polri saat amankan shalat tarawih.

KKB Papua menyerang aparat TNI-Polri yang sedang melakukan pengamanan shalat tarawih di Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Sabtu (25/3/2023) malam.

Akibatnya, tiga personel terkena tembakan.

Dua diantaranya gugur setelah mengalami luka tembak.

"Kontak tembak berlangsung dari orang tak di kenal kepada Anggota TNI-Polri yang melaksanakan pengamanan ibadah tarawih dari arah belakang masjid distrik ILU," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, melalui pesan singkat, Sabtu.  

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'KKB Serang Pengamanan Shalat Tarawih di Puncak Jaya, 2 Aparat Gugur, 1 Lainnya Terluka'.

Korban yang gugur adalah anggota Polisi Bripda Mesar Indey dan anggota TNI Serda Risawar.

Sementara Brigpol M Arif Hidayat mengalami luka tembak di bagian paha.

Fakhiri menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika personel Koramil Ilu bersama Polsek Ilu melakukan pengamanan shalat tarawih mulai pukul 19.30 WIT.

Kemudian sekitar pukul 20.00 WIT, KKB menyerang sehingga terjadi kontak tembak.

Ia belum dapat memastikan, penyerangan tersebut dilakukan dari kelompok mana karena kejadian berlangsung dengan cepat.

Sebelumnya, Tim gabungan TNI-Polri melakukan pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang menembak seorang tukang ojek, Irwan, di pertigaan jalan Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (22/3) sekitar pukul 09.20 WIT.

Darem 173/PVY, Brigjen Sri Widodo menjelaskan, pasca-kejadian tersebut, tim gabungan melakukan pengamatan menggunakan drone dan mengetahui adanya pergerakan KKB yang terlihat membawa dua pucuk senjata api laras panjang.

"Pasca penembakan, saat itu juga Tim Gabungan TNI-Polri mengejar hingga ke arah jembatan PT Unggul," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu.

Setelah dipastikan keberadaan KKB, sambung Widodo, tim gabungan berusaha mengejar mereka yang sedang berusaha melarikan diri.

Personel TNI-Polri kemudian melepaskan tembakan terukur dan dipastikan telah menewaskan tiga anggota KKB.

"Kita berhasil melumpuhkan tiga orang KKB yang terlihat melalui drone membawa senjata api laras panjang," kata dia.

Widodo menyebut, dua jenazah dari tiga anggota KKB dibawa lari oleh rekan-rekannya, sedangkan satu jenazah dievakuasi personel TNI-Polri ke Mapolres Puncak.

"Namun, jenazah yang berhasil kita amankan hanya satu orang, namanya Enius Tabuni (22), sedangkan dua jenazah KKB Papua lainnya berhasil dibawa oleh rekannya," kata dia.

Jenazah Enius Tabuni kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya dan dilakukan tradisi pembakaran.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prajurit TNI Diserang KKB di Nduga Papua: Jumlah Korban Belum Pasti, Pemantauan Masih Dilakukan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved