Jenderal Dudung Abdurachman Ceritakan Sosok Ayahnya, Pejuang Kemerdekaan Penerima Bintang Gerilya
KASAD Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya menceritakan sosok ayahnya, Ahmad Nasucha, yang telah meninggal dunia.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - KASAD Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya menceritakan sosok ayahnya, Ahmad Nasucha, yang telah meninggal dunia.
Hal ini diungkapkan Jenderal Dudung saat ia berziarah ke makam ayahnya.
Melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD, Jenderal Dudung menyebut bahwa ayahnya merupakan seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Lebih tepatnya adalah guru.
Namun, ayah Jenderal Dudung dimakamkan di makam taman pahlawan.
Hal ini lantaran sebelum jadi PNS, ayah Jenderal Dudung ternyata adalah pejuang kemerdekaan.
Ayah Jenderal Dudung bahkan menerima penghargaan Bintang Gerilya.
"Sebelum masuk PNS, dulunya Bapak ini pejuang makanya dimakamkan di Makam Pahlawan.
Beliau punya bintang gerilya" ujar Jenderal Dudung.
Jenderal Dudung juga menyebut bahwa ayahnya meninggal apda 13 April tahun 1981.
Saat itu Jenderal Dudung masih kelas 2 SMP.
Berikut video selengkapnya :
Jenderal Dudung Abdurachman Beri Rp 200 Juta Untuk Selesaikan Pembangunan Masjid
Sebuah video yang merekam detik-detik KASAD Jenderal Dudung Abdurachman berikan sumbangan Rp 200 juta ramai jadi sorotan.
Uang tersebut diberikan Jenderal Dudung untuk menyelesaikan pembangunan sebuah masjid.
Dalam tayangan di channel youtube TNI In Action, tampak Jenderal Dudung berbincang dengan salah satu pengurus masjid.
Dalam percakapan mereka terungkap kalau masjid masih dalam tahap pembangunan TPA dan rumah marbot.
" kenapa Masjidnya?," tanya Jenderal Dudung.
"Masih ada yang dibangun, Jenderal," jawab pengurus.
"Yang dibangun apanya?," lanjut Jenderal Dudung.
"Masih ada TPA Hafiz Al-Quran sama rumah marbot kita, Jenderal," jelasnya.
Snag pengurus menyebut bahwa pembangun masjid kurang Rp 200 juta.
Tanpa pikir panjang, Jenderal Dudung langsung memberi sumbangan sebesar Rp 200 juta untuk menyelesaikan pembangunan.
"Berapa?," tanya Dudung langsung.
"Kira-kira mungkin ada Rp200 juta," ungkap pria ini.
"Rp200 juta?," tanyanya ulang.
"Siap," jawabnya.
Jenderal Dudung mempercayakan uang tersebut kepada Dandim.
"Saya kasih ya, Rp200 juta ya, bangun ya. Nanti saya kasihkan Dandim uangnya. Beresin ya," ujar Dudung ke pengurus Masjid dan Dandim.
Bantu Warga Subang Penderita Kelumpuhan
KASAD Jenderal Dudung Abdurachman menceritakan kronologi awal hatinya tergerak untuk menolong seorang warga Subang penderita kelumpuhan.
Melansir dari tayangan di youtube TNI AD, Jenderal Dudung mengaku awalnya mendapat foto dari masyarakat yang memperlihatkan bapak-bapak dirawat oleh anak kelas 2 SD.
"Zaki ini awalnya saya dapat foto dari masyarakat saya juga nggak tahu masyarakat itu siapa.
Jadi ada bapak-bapak dirawat oleh anak kelas 2 SD udah kakinya lumpuh terus Tulang belakangnya itu bolong" ujar KASAD saat menjenguk Zaki di rumah sakit.
Jenderal Dudung menyebut bahwa ini sudah jalan Tuhan menggerakkan hatinya untuk membantu.
"Saya pikir ini Jalan Tuhan sehingga Tuhan menyampaikan kepada saya membantu sesama. Saya juga nggak kenal" ujar Jenderal Dudung.
Berikut video selengkapnya :
Diketahui, Jenderal Dudung gerak cepat menolong seorang warga Subang yang mengalami kelumpuhan.
Untuk mempersingkat waktu, Jenderal Dudung buru-buru telepon Danrem Cirebon untuk segera membawa warga Subang itu ke rumah sakit.
Melansir dari Dispenad, Jenderal Dudung Abdurachman didampingi Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Ny. Rahma Dudung Abdurachman, Kamis (16/3/2023), menjenguk Zaki Mubarok (36), warga Subang penderita kelumpuhan yang sejak 24 Februari 2023 lalu dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Penanganan medis Zaki berawal dari Kasad membaca pemberitaan di media cetak tentang orang tua yang merawat anaknya yang menderita tumor mata serta mengalami kelumpuhan.
Mengetahui hal itu, Kasad segera menghubungi Danrem 063/SGJ Cirebon untuk membawa Zaki ke RS Ciremai Cirebon.
Selanjutnya, sejak 24 Februari 2023, warga Cimalaya Kulon ini dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
Hasil pemeriksaan dokter, diduga ada tumor pada mata kanan Zaki, serta kelumpuhan di kedua kaki akibat TBC tulang.
Setelah dilakukan penanganan medis, mata kanan Zaki kini tidak bengkak lagi, meskipun ia masih belum dapat melihat. Zaki juga menjalani operasi tulang belakang, sehingga sensorik kedua kakinya mulai membaik, namun kakinya masih belum bisa digerakkan.
Tindakan Kasad tersebut menjadi bukti kepedulian TNI AD kepada rakyat, terutama yang berada dalam kesulitan dan membutuhkan pertolongan.
Hal ini sekaligus menjadi implementasi nyata dari perintah harian Kasad "TNI AD hadir di tengah kesulitan rakyat dan senantiasa menjadi solusi" yang dicontohkan Kasad kepada seluruh prajurit TNI AD.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Ojol di Bojonegoro Menggelar Doa Bersama dan Salat Ghaib untuk Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Ya Hanana Lirik Arab, Latin dan Arti |
![]() |
---|
Kondisi Demonstrasi di Surabaya Kian Memanas, Massa Kembali Bakar Pos Polisi, Kali Ini Dekat KBS |
![]() |
---|
Polres Kediri Gelar Salat Ghaib untuk Affan Kurniawan, Berlangsung Haru dan Khidmat |
![]() |
---|
Hadir di GIIAS Surabaya 2025, VinFast Serius Kembangkan EV di Indonesia dengan Pabrik di Subang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.