Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas : Petugas Haji Adalah Ujung Tombak Pelayanan Jemaah Haji

SURYA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, petugas-petugas haji menjadi ujung tombak dalam mencapai capaian kepuasan layanan kepada jemaah haji.

Hal itu disampaikan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka Bimtek PPIH Arab Saudi bersama Kemenkes di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (12/4/2023) malam.

“Jika sebelumnya disampaikan capaian kepuasan jamaah terhadap pelayanan haji tahun lalu indeksnya di atas 90 tentu itu bukan hanya kerja Kementerian belaka,” kata. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Ibaratnya, Kemenag dan Komisi VIII DPR RI itu hanya seperti pakaiannya saja.

Tapi, ujung tombaknya adalah petugas bapak ibu petugas haji.

“Tanpa ada kesungguhan petugas indeks kepuasan tidak bisa mencapai 90 persen, dan ini terbaik sepanjang 10 tahun terakhir,” lanjut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Seperti yang diketahui bersama, pelaksanaan haji tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu tahun yang lalu, karena kuotanya tidak sampai 50 persen.

Sedangkan kuota haji tahun ini normal, yakni 221 ribu jemaah. 203.320 diantaranya jemaah reguler, 30 persennya jemaah lansia dan sisanya jamaah haji.

Ia meyebut, ini bukan tugas yang mudah bagi petugas. Karena berbeda mengelola jamaah haji yang 100.000 dan jamaah haji yang 200.000.

“Diperlukan bukan hanya keterampilan, kemampuan tapi juga hati. Pelayan harus ada keterlibatan perasaan dalam memberikan pelayanan kepada jemaah haji,” urainya.

Oleh karena itu, ia selalu menekankan kepada petugas untuk bisa memberikan pelayanan kepada jamaah haji sebagaimana pelayanan kepada orang tua sendiri.

Atau, kepada saudara sendiri. Seperti Kakak sendiri, pacar, suami, istri sendiri dan keluarga lainnya. Berikan pelayanan yang terbaik kepada mereka semua.

“Makanya kemarin saya meminta kepada jajaran untuk teliti dalam rekrutmen pegawai. Cari yang benar-benar layak dan mau melayani jemaah,” paparnya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ingin pelaksanaan pelayanan haji yang dikhususkan memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji lansia atau istilahnya ramah lingkungan.

Menurutnya, Haji adalah ibadah fisik. Jadi, semua rangkaian haji itu mengandalkan fisik dalam pelaksanaannya maka jemaah lansia khususnya perlu tuntunan atau panduan.

“Apalagi kita tahu tahun ini kira-kira di Saudi masih panas seperti tahun lalu sekitar 48 derajat tahun. Intinya, kurang kurang lebih tantangannya tidak mudah,” sambungnya.

Ia menekankan, jika petugas tidak memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang diperjanjikan, Kemenag berhak memulangkan sebelum waktunya.

“Jadi saudara-saudara sekalian, kami tidak main-main. Saya berharap, kompensasinya memberikan pelayanan ke jemaah, dan saya kira ini bukan hal yang sulit,” terangnya.

Asalkan, semua petugas memiliki niat dan kemauan yang besar untuk memberikan pelayanan. Ia menilai, Bimtek ini menjadi salah satu tahapan penting.

“Saya berharap petugas ini bukan hanya memberikan pelayanan kepada para jemaah tetapi juga sekaligus menjadi problem solver atau pemecah masalah,” tuturnya.

Ia mendoakan petugas sekalian jika sungguh-sungguh memberikan pelayanan pada jemaah, bukan hanya hajinya mabrur tapi insyallah mendapat jaminan kenikmatan lain.

“Terakhir, saya pesan dua hal saja kepada petugas, pertama sabar. ini kunci melayani jemaah. Saya berharap, kesabaran petugas tidak ada batasnya,” paparnya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyarankan, jika stok kesabaran bapak ibu mulai luntur, tetap jangan emosi, dan segeralah mencari air zam-zam, lantas minumlah yang banyak.

Kedua, tolong bekerja secara tim dengan tujuan yang sama yakni mewujudkan cita-cita memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah haji.

“Tolong lakukan sebagai petugas haji yang bisa memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah haji Indonesia,” tutupnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA