Berita Lamongan

Kebutuhan Daging Meningkat Jelang Lebaran, Disnakeswan Lamongan Pantau Sentra Peternakan Sapi

Disnakeswan intens mengupayakan pengawasan di sentra peternakan sapi, seperti di Tikung, Mantup, Sambeng dan beberapa daerah lainnya.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Pemeliharaan kesehatan dan vaksinasi yang dilakukan petugas Disnakeswan untuk menekan penularan PMK dan LSD. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Menjelang Idul Fitri 1444 H, kebutuhan konsumsi daging sapi biasanya meningkat.

Meningkatnya kebutuhan daging harus dibarengi dengan suplai daging yang sehat.

Daging sehat tentu dari sapi yang diketahui sehat sebelum disembelih atau dipotong.

Termasuk menghindari sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) dan atau sapi yang terjangkit sakit LSD (Lumpy Skin Disease).

Penyakit LSD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus darah keluarga Poxviridae.

"Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut, " kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, Rahendra P.E.S kepada Surya.co.id, Kamis (6/4/2023).

Agar tidak kecolongan, Disnakeswan intens mengupayakan pengawasan di sentra peternakan sapi, seperti di Tikung, Mantup, Sambeng dan beberapa daerah lainnya.

Lalulintas keluar masuk sapi di Lamongan menjadi jadwal rutin yang harus dilakukan dibantu anggota polisi, tentara dan juga internal dinas.

"Ada sejumlah pos cek poin untuk mengawasi sapi, baik yang mau masuk maupun keluar Lamongan, " kata Rahendra.

Bagi sapi yang sudah divaksin dengan tanda khusus di daun telinga, tentu tidak ada alasan melarang sapi masuk maupun hendak keluar Lamongan.

"Selama belum divaksin, jenis apapun sapinya tidak boleh masuk maupun keluar Lamongan. Itu syarat wajib, " ungkapnya.

Para pedagang sapi diimbau tidak memaksakan diri membeli sapi dalam kondisi sakit.

Jika memaksakan, petugas akan mengambil tindakan tegas membawa kembali sapi untuk dikarantina di tempat asal.

Rahendra mengatakan, selama lima hari ini tidak ada laporan sapi yang terjangkit PMK.

"Lima hari hari ini tidak ada kasus PMK, " katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved