Penyelidikan Kasus Pembacokan Masih Rumit, Polres Bangkalan Baru Amankan Beberapa Pemilik Sajam

SURYA.CO.ID, BANGKALAN - Pembacokan yang mengakibatkan tiga orang terluka parah, salah satunya meninggal, terjadi di siang bolong, Rabu (5/4/2023), tetapi penelusuran kasus ini malah rumit dan masih gelap.

Polres Bangkalan yang mendalami peristiwa di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kota Bangkalan itu baru mengamankan sejumlah mobil dan beberapa pria yang diduga membawa senjata tajam (sajam).

Salah satunya sebuah mobil Alphard warna putih yang dievakuasi dari depan kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bangkalan. Situasinya masih rumit karena polisi belum memberi penjelasan lengkap atas kronologis kejadian, motif dan siapa saja pelaku dan korban kejadian itu.

Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono yang dikonfirmasi pun memberi penjelasan sepotong-sepotong dengan alasan peristiwa itu masih dalam penyelidikan. Wiwit mengatakan, pembacokan terjadi ketika para korban keluar dari Kantor DPMD Bangkalan dengan naik mobil.

"Mungkin dipepet hingga terjadi pembacokan. Di TKP, selain mengamankan beberapa mobil kami juga mengamankan mereka yang menjadi terduga pembawa sajam," ungkap Wiwit kepada awak media di rumah dinasnya, Rabu (5/4/2023) malam.

Ia menjelaskan, pihaknya masih melakukan serangkaian pemeriksaan secara mendalam terhadap para pembawa sajam tersebut. Kendati demikian, Wiwit belum bisa menyebutkan berapa jumlah mobil dan para pembawa sajam yang diamankan.

"Kami belum bisa cerita terlalu panjang karena memang masih didalami terkait rangkaian cerita dan lain sebagainya dari para saksi yang ada," jelasnya.

Atas peristiwa tersebut, lanjutnya, satu korban pembacokan meninggal dunia dan dua korban lainnya menderita luka. Saat ini, keduanya sedang dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan. "Dua korban yang dirawat, semoga cepat sembuh. sekarang kami sedang mengejar terduga pelaku, semoga lekas tertangkap," harapnya.

Ia menambahkan, peristiwa pembacokan itu berkaitan dengan tahapan Pemilihan Kepala Desa (pilkades). "Korban kebetulan adalah yang tidak lolos sebagai calon kades dari kubu itu. Kami akan kirim tim ataupun pasukan untuk menjaga agar tidak terjadi aksi susulan di desa sana," pungkasnya. *****