Berita Bangkalan

Waspada! DBD Jangkiti 4 Warga dan Puluhan Tergejala, Puskesmas Kota Bangkalan Lancarkan Fogging

Untuk menekan sebaran DBD, fogging hingga penekanan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pun dilakukan secara masif.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya.co.id/ahmad faisol
Petugas Puskesmas Kota Bangkalan melakukan pengasapan di sejumlah rumah di RT 02/RW 05 Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan sebagai upaya menekan laju serangan DBD, Rabu (29/3/2023). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Transisi dari musim hujan ke kemarau mulai menyuburkan perkembangbiakan nyamuk pembawa Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bangkalan. Puskesmas Kota Bangkalan bertindak cepat dengan menggelar fogging di RT 02/RW 05 Kelurahan Pejagan, Rabu (29/3/2023) setelah puluhan warga bergejala DBD dan empat orang di antaranya telah terjangkit.

Ketua RT 02/RW 05 Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan, Chandra mengungkapkan, fogging di 20 rumah khususnya terdampak DPD itu dilakukan sebagai respon atas laporan masyarakat bahwa DBD tengah menyerang warganya dalam beberapa hari terakhir.

“Kemarin ada laporan ada empat warga yang terkena DBD. Kemudian saya berkoordinasi dengan Pak RW, akhirnya ditindak lanjuti sekarang ini dengan gelaran fogging dari Puskesmas Kota,” singkat Candra.

DBD menjadi salah satu wabah penyakit yang dikhawatirkan masyarakat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan. Setelah sempat melandai sejak ledakan kasus pada 2017-2021, trend kematian DBD mulai kembali menunjukkan angka mengkhawatirkan.

Hingga Desember 2022 terdata 149 orang terjangkit, bahkan dua nyawa melayang pada November dan Januari 2023. Angka kematian DBD sempat menggemparkan pada tahun 2016, di mana terdata 9 orang meninggal.

Untuk menekan sebaran DBD, fogging hingga penekanan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pun dilakukan secara masif. Selama periode 2015-2021 terdata satu orang meninggal setiap tahunnya.

Namun pada November 2022 dan Januari 2023, masing-masing terdata satu kasus kematian di Puskesmas Jaddih dan Tragah. Data yang dihimpun SURYA dari Dinas Kesehatan Bangkalan menyebutkan, sudah ada laporan 149 kasus DBD hingga Desember 2022.

Jumlah tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 140 kasus. Di tahun 2020, terdata 104 kasus atau lebih rendah dari tahun 2019 yang mencapai 171 kasus. Di tahun 2018 sejumlah 111 kasus dan tahun 2017 terdata 77 kasus.

Hasil analisa pihak Dinas Kesehatan Bangkalan di tahun 2021, kasus DBD menyerang rata-rata anak usia 5-14 tahun sekitar 48 persen, balita usia 1-4 atau 12 persen, dan sisanya 15-44 tahun atau 30 persen. Total usia 5-44 tahun hampir 80 persen.

Petugas fogging Puskesmas Kecamatan Kota Bangkalan, Ahmad Basori mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan apabila di sekitar lingkungan tempat tinggal mendapati warga bergejala DBD.

“Gejala DBD seperti panas, nyeri pada ulu hati, dan nafsu makan berkurang. Itu dikategorikan sakit demam berdarah, apalagi ditunjang dengan hasil laboratorium yang menunjukkan kadar trombosit menurun di bawah 150 ribu. Segeralah melapor kepada kami jika ada gejala seperti itu dan kami akan lakukan fogging, gratis,” singkatnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved