SOSOK Noval Bachrul Ulum Mahasiswa Kedokteran UNS Tewas Jatuh ke Gua Braholo, Ini Alasan Ikut Mapala

Inilah sosok Noval Bacrul Ulum, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang  meninggal dunia saat survei lokasi di Luweng

Editor: Musahadah
kolase istimewa/ bpbd gunung kidul
Noval Bachrul Ulum, mahasiswa kedokteran UNS tewas terjatuh ke Gua Bhaholo Gunung Kidul, Yogyakarta. 

SURYA.CO.ID -  Inilah sosok Noval Bacrul Ulum, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang  meninggal dunia saat survei lokasi di Luweng Gua Braholo, Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (26/3/2023).

Noval Bachrul Ulum tergelincir jatuh ke luweng Gua Braholo yang memiliki kedalaman 37 meter pukul 10.27 WIB. 

Noval teratuh setelah batu yang dipakai untuk penopang tali dan patok pecah diduga akibat tidak kuat menahan beban korban.

Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono, peristiwa nahas itu diketahui  tiga rekannya yang berada di lokasi tak jauh dari tempat kejadian.

"Temannya sempat berteriak memanggil (Noval), untuk tahu responnya, sudah teriak-teriak," terang Reviono kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Mahasiswa ITS Gagas Kapal Pencari Korban Kecelakaan Laut, Diberi Nama Aksanawa

"(Diteriaki tidak ada respon), sudah jatuh di bawah, posisi tebing juga tinggi," tambahnya.

Rekan-rekan korban kemudian melaporkan kejadian ke SAR dan Polsek terdekat.

 
Tim SAR dan Polsek Tepus kemudian datang ke lokasi untuk menyisir posisi korban.

Korban kemudian baru berhasil dievakuasi keluar dari Luweng Gua Braholo sekira pukul 16.00 WIB.

Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan langsung dibawa ke RSUD Wonosari.

"(Ada) luka di bagian kepala, kemudian tangan sama kaki ada bagian yang patah," tutur Reviono. 

Siapa Noval Bachrul Ulum? 

Dosen Fakultas Kedokteran UNS Solo, Andri Putranto menyampaikan korban memang menjadi bagian dalam UKM Pecinta Alam, PMPA Vagus UNS.

Menurutnya, korban merupakan anggota yang aktif.

"Beliau (almarhum merupakan) anggota yang aktif, kreatif, dan spesialisasi di caving," ucap dia kepada TribunSolo.com, Senin (27/3/2023).

Korban tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS angkatan tahun 2021.

Andri menyampaikan ada alasan korban kemudian tertarik ikut keanggotaan pecinta alam.

Itu tidak lepas dari cita-cita yang digapai korban.

"Beliau bercita-cita jadi dokter tentara," tutur Andri.

"Maka memilih kegiatan ekstrakurikuler mapala untuk melatih kesamaptaan dan kebugaran fisiknya," tambahnya.

Andri Putranto yang juga Pembina Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) PMPA Vagus Fakultas Kedokteran UNS Solo, memastikan jenazah Noval tiba di Tegal, Jawa Tengah pada Senin (27/3/2023) sekitar pukul 07.00 WIB.

"Sudah dibawa pulang ke Tegal. Jadi kemarin sore itu (jenazah Noval) dari TKP sampai ke RSUD Wonosari sekitar pukul 19.00 WIB. Kemudian pukul 20.00 WIB dimandikan. Kemudian disucikan. Pukul 01.00 WIB keluarganya datang. Kemudian pukul 02.00 WIB berangkat ke Tegal. Sekitar pukul 07.00 WIB sudah sampai Tegal," kata Andri Putranto dihubungi Kompas.com, Senin.

Menurut dia, almarhum bersama mahasiswa lainnya ke Gua Braholo, Gunungkidul, Yogyakarta dalam rangka survei kegiatan Mapala PMPA Vagus Fakultas Kedokteran.

"Adik-adik itu dalam rangka survei lokasi untuk kegiatan yang sebenarnya. Jadi belum kegiatan resmi. Jadi ini tim pendahulu untuk mensurvei lokasi-lokasi yang akan dipakai nantinya," ungkap dia.

Andri menambahkan, ada tiga tim yang melakukan survei kegiatan Mapala. Masing-masing ada yang survei di wilayah Mongkrang, Pantai Siung dan Goa Braholo. Survei dilakukan untuk kegiatan lanjutan Mapala PMPA Vagus Fakultas Kedokteran UNS.

Adapun rencana kegiatan lanjutan Mapala PMAP Vagus Fakultas Kedokteran ini akan dilaksanakan pada Juni 2023.

"Rencananya (kegiatan lanjutan) Juni 2023. Jadi memang baru survei-survei lokasi gitu," jelas dia.

Dikatakan Andri, survei kegiatan lanjutan Mapala Fakultas Kedokteran di Goa Braholo karena lokasinya sudah sering dipakai untuk kegiatan caving (susur) goa.

"Banyak Mapala-mapala susur goa di sana (Goa Braholo). (Gua Braholo) sudah terbiasa untuk kegiatan susur gua," jelas Andri.

Kondisi Luweng Gua Bhaholo

Luweng atau goa vertikal yang ada di Kelurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul, DI Yogyakarta, sering dijadikan lokasi penyusuran oleh pencinta alam maupun penelitian air bawah tanah. Ada sembilan luweng yang sering dikunjungi. 

"Ada sembilan luweng yang sering dikunjungi pencinta alam di Kalurahan Purwodadi," kata Ulu-Ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo saat dihubungi wartawan melalui telepon Senin (27/3/2023). 

Kesembilan luweng itu adalah Braholo, Pelelen, Belik, Nglibeng, Gebyok, Cekelan, Jurug, Mbomo, dan Tebasan. Luweng ini memiliki kedalaman beragam dan terdalam adalah yang paling dalam saat ini. 

"Kalau berdasarkan pendataan kedalaman, 37 meter paling dalam Luweng Braholo, dan menjadi salah satu luweng terdalam di Kalurahan Purwodadi," kata Suroyo.

Dikatakannya, untuk kegiatan penelusuran paling banyak di Luweng Nglibeng, Plelen, dan Luweng Braholo. 

Pihaknya berharap para pencinta alam untuk mengajukan izin terlebih dahulu sebelum penelusuran. Meski sebagian besar sudah mengajukan izin, ada saja yang nekat tanpa memberitahu. 

Suroyo mengatakan, izin diperlukan agar bisa dilakukan pendataan dan pengawasan kepada pengunjung. Jika ada sesuatu yang membutuhkan pertolongan, bisa segera diberikan bantuan. 

"Kegiatan formal banyak yang izin. Tapi, kalau pribadi kebiasaan belum izin," kata dia. 

Jogoboyo Kalurahan Purwodadi, Yanto, mengatakan, izin penelusuran tidak hanya pemerintahan, tetapi juga tetua atau juru kunci luweng. 

Misalnya Luweng Braholo berada di Padukuhan Ngandong, maka izinnya ke orang yang dituakan di sana.

 "Istilahnya kulo nuwun agar aktivitas berjalan dengan lancar," kata dia. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sosok Mahasiswa Kedokteran UNS yang Jatuh ke Gua Gunung Kidul : Bercita-cita Jadi Dokter Tentara

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved