Berita Lamongan
Pasca Pandemi Cavid-19, Penjahit Rumahan di Kabupaten Lamongan Banjir Orderan saat Ramadan
Bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha kecil, termasuk penjahit rumahan di Kabupaten Lamongan
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi pelaku usaha kecil, termasuk penjahit rumahan di Kabupaten Lamongan
Tiga tahun lamanya atau selama pandemi Covid -19, para penjahit rumahan ini terpuruk, sepi tidak ada orderan.
Namun seiring melandainya Covid-19, penjahit rumahan mulai bangkit mendapat banyak order jahitan.
Salah satu penjahit rumahan yang menuai berkah di bulan puasa itu adalah Asmawiyah (40) dari Desa Karangwungu Lor, Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan.
"Alhamdulillah sudah mulai ramai, tiga tahun sebelumnya sepi.," kata Asmawiyah kepada wartawan, Senin (27/3/2023).
Sejak Ramadhan pertama, Asmawiyah mulai mendapat order untuk menjahit baju lebaran.
Di hari-hari biasa Asmawiyah hanya menerima pesanan untuk menjahit paling banyak sepuluh baju, tapi memasuki bulan Ramadhan yang baru beberapa hari ini sudah menerima ratusan order jahitan untuk dipakai saat Lebaran nanti.
"Jika pada bulan-bulan biasa, rata-rata mendapat pesanan 20 baju. Untuk bulan ramadan kali ini Alhamdulillah sudah mendapatkan ratusan pesanan jahitan baju dari pelanggan untuk lebaran," ungkapnya.
Asmawiyah bersyukur karena jasa jahit baju rumahan yang sudah ia jalani puluhan tahun itu masih bertahan di tengah gempuran baju-baju produksi pabrik.
Order jahitan yang ia terima tahun ini cukup banyak dan tidak seperti lebaran atau puasa tahun sebelumnya yang sempat sepi order, karena ada ujian Covid-19.
Asmawiyah kini sampai harus mengajak adik dan anaknya untuk menuntaskan semua order jahitan yang ia terima tersebut.
"Syukur Alhamdulillah, karena pesanan selama bulan puasa ini cukup membludak, " katanya.
Ia tidak hanya menerima jahit baju untuk orang dewasa saja, namun untuk anak-anak juga ia terima.
Asmawiyah mengatakan, hampir semua pelanggan yang datang ke tempatnya membawa kain sendiri.
Dari kain milik pelanggan itu, Asmawiyah kemudian membuat pola untuk kemudian menjahitnya sesuai keinginan pelanggan.
Untuk jasa pembuatan baju baru ini, Asmawiyah juga tidak mematok ongkos yang tinggi, hanya sebesar Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu tergantung tingkat kesulitan dan jenis model baju yang diinginkan pelanggan.
Ongkos yang dirasa cukup murah. Pelanggannya beragam, ada yang dari Lamongan sendiri, ada juga yang datang dari Surabaya, bahkan ada yang datang dari Magelang dan Palembang.
Asmawiyah berharap, berkah Ramadhan kali ini bisa menjadi momentum dirinya dan pelaku usaha kecil lainnya untuk bangkit dari pandemi.
Ia berharap ramainya order di bulan puasa ini membuatnya mampu bertahan dari banyaknya produk-produk hasil pabrikan yang beredar di pasaran.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
Ibu-ibu di Kabupaten Lamongan Diajak Siapkan Generasi Masa Depan Bermoral dan Berkarakter |
![]() |
---|
Bantu Bibit Untuk Penanaman Pekarangan Pangan Bergizi, Polres Lamongan Wujudkan Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Pemakaman Polisi yang Tewas saat Cek BBM Ilegal di Kalimantan Timur Khidmat, Anak Korban Histeris |
![]() |
---|
Mendapat Bantuan Pupuk Non Subsidi dari Pemkab Lamongan, Petani Tambak Sumringah |
![]() |
---|
Lamongan Siaga Merah, Air Sungai Bengawan Solo Meluber Genangi Pemukiman Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.