Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia
SOSOK Nenek Syabda Perkasa Belawa yang Dimakamkan Satu Liang Lahat dengan Cucu dan Anak, Terpandang
Inilah sosok Karsi (70), nenek Syabda Perkasa Belawa yang dimakamkan satu liang lahat bersama cucu kesayangan dan anaknya pada Senin (20/3/2023).
SURYA.CO.ID - Inilah sosok Karsi (70), nenek Syabda Perkasa Belawa yang dimakamkan satu liang lahat bersama cucu kesayangan dan anaknya pada Senin (20/3/2023).
Seperti diketahui, nenek Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia pada Minggu (19/3/2023) di kediamannya, Desa Sumberejo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen.
Meninggalnya nenek Karsi membuat keluarga Syabda Perkasa Belawa yang tinggal di Bekasi langsung pulang ke Sragen pada Minggu malam.
Namun saat melintas di Tol Pemalang, mobil yang ditumpangi mereka menabrak truk hingga mengakibatkan Syabda Perkasa Belawa dan ibundanya, Anik Sulistyowati meninggal dunia.
Sementara sang ayah, Muanis (49), kakak Diana Sakti Anistyawati (25), dan adik Tahta Bathari Cahya Loka (11), selamat dan kini dirawat di RSI Al Ikhlas Pemalang.
Baca juga: KONDISI TERBARU Ayah Syabda Perkasa Belawa Masih Syok dan Menangis Terus, Adik Harus Dioperasi
Syabda merupakan cucu yang paling dekat dan menjadi kebanggaan nenek Karsi meski tinggal berjauhan.
Ketika masih hidup, TribunSolo.com pernah berbincang langsung dengan Nenek Karsi atau yang biasa disapa Mbah Salijo.
Pertemuan itu terjadi sekitar bulan Mei tahun 2022, dimana Syabda berhasil membawa timnas Indonesia lolos dari fase grup melawan Korea Selatan di ajang Thomas Cup 2022.
Sang nenek bercerita, saat itu turut menyaksikan sang cucu bermain, yang diselimuti rasa deg-degan hingga menangis.
"Reaksi setelah tahu memang ya menangis, saya menangis, nontonnya deg-degan," kata Nenek Narsi saat ditemui TribunSolo.com, Kamis (12/5/2022).
Saat menceritakan hal tersebut, rasa bangga terpancar dari raut wajah nenek yang sudah berusia senja itu.
Menurut Karsi, Syabda selalu pulang ke rumah di Sragen ketika libur sekolah atau saat lebaran tiba.
Selama di Sragen, Syabda tak pernah diam, dimana ia selalu berlatih agar performanya sebagai atlet tak menurun.
Syabda juga dikenal dekat dengan warga dan teman sebayanya di Sragen.
Menurut Nenek Karsi, ketika pulang ke Sragen, Syabda selalu ingin membahagiakan sang nenek.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.