Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 10 Halaman 234 1-6: Jelaskan Latar Belakang Berdirinya Demak! 

Kunci jawaban kali ini membahas soal yang ada di buku Sejarah Indonesia kelas 10 halaman 234.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Adrianus Adhi
static.buku.kemdikbud.go.id
Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 10 Halaman 234 Nomor 1-6 

SURYA.CO.ID - Berikut kunci jawaban buku Sejarah Indonesia kelas 10.

Kunci jawaban ini membahas soal yang ada di buku Sejarah Indonesia kelas 10 halaman 234.

Total, terdapat 12 pertanyaan tentang Sejarah Indonesia yang harus dikerjakan oleh siswa.

Kali ini, Surya.co.id membahas soal di nomor 1 hingga 6

Salah satunya mengenai latar belakang berdirinya Kerajaan Demak.

Selain itu, siswa juga diminta untuk menjelaskan berdirinya Kerajaan Mataram.

Langsung saja, berikut kunci jawaban buku Sejarah Indonesia kelas 10 halaman 234 nomor 1-6 selengkapnya.

Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 10 Halaman 156: Bagaimana Peranan Sriwijaya dan Majapahit?

Soal

1. Jelaskan latar belakang berdirinya Kerajaan Demak!

2. Bagaimana proses berdirinya Kerajaan Mataram?

3 Gambarkan skema struktur birokrasi pemerintahan Kerajaan Mataram!

4. Diskusikan dan buat tulisan ringkas tentang kejatuhan kerajaan Banten ke tangan VOC (3-6 halaman)!

5. Tuliskan biografi singkat Sultan Ageng Tirtayasa!

6. Jelaskan apa makna dan pelajaran yang kita peroleh tentang Perjanjian Bongaya di Sulawesi!

Kunci Jawaban

1. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah.

Kerjaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang dibantu oleh para wali.

Adapun latar belakang berdirinya Kerajaan Demak yakni runtuhnya Kerajaan Majapahit. Selain itu, juga ada dorongan untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara.

2. Pada mulanya, Kerajaan Mataram berdiri saat Ki Ageng Pemanahan membantu Raja Pajang yakni Sultan Hadiwijaya.

Ia membantu untuk mengalahkan Penangsang yang bersasal dari Jipang.

Untuk membalas budi, Ki Ageng Pemanahan diberi hadiah wilayah di kawasan hutan Mentaok yang kini merupakan Kotagede, Yogyakarta.

Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 10 Halaman 144: Bagaimana Gajah Mada Menyatukan Nusantara?

Setelah itu, Ki Ageng Pemanahan membangun kawasan itu menjadi desa.

Usai meninggal dunia, perannya digantikan oleh sang putra bernama Danang Sutawijaya.

Kemudian, Danang Sutawijaya memberontak kepada Pajang yang kala itu dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya.

Terjadilah pertempuran yang dimenangkan oleh Danang Sutawijaya.

Ia lalu mendirikan Kesultanan Mataraman usai Sultan Hadiwijaya wafat.

4. Kejatuhan kerajaan Banten ke tangan VOC terjadi karena VOC menggunakan cara yang licik.

VOC mengadu domba Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya sendiri dari istri selir, yakni Sultan Haji

Pada mulanya, Sultan Ageng mengangkat putra keduanya yakni Pangeran Purbaya sebagai putra mahkota.

Hal itu membuat Sultan Haji iri dan meminta bantuan VOC untuk menyingkirkan Sultan Ageng.

Sebagai imbalan, VOC meminta Sultan Haji untuk menandatangani perjanjian pada 1682.

Isinya yakni antar lain:

a.  Belanda mengakui Sultan Haji sebagai sultan di Banten

b. Banten harus melepaskan tuntutannya atas Cirebon, Banten tidak boleh berdagang lagi di daerah Maluku, hanya Belanda yang boleh mengekspor lada dan memasukkan kain ke wilayah kekuasaan Banten

Baca juga: 65 Contoh Soal CPNS 2023 Beserta Kunci Jawaban, Lengkap Materi TWK TIU dan TKP

c. Cisadane merupakan batas antara Banten dan  Belanda.

Perjanjian itu membuat Banten berada pada posisi sulit karena kehilangan peraannya sebagai pelabuhan bebas.

Sultan Ageng tertangkap oleh VOC pada tahun 1683 dan wafat pada 1692.

Sementara itu, Pangeran Purbaya tertangkap oleh Untung Suropati, utusan Belanda, dan wafat pada tahun 1689.

5. Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu Al-Ma'ali Ahmad dengan Ratu Martakusuma.

Sultan Abu Al-Ma'ali Ahmad adalah Sultan Banten periode 1640 - 1650

Sultan Ageng Tirtayasa lahir pada tahun 1632.

Sejak kecil, ia mempunyai gelar Pangeran Surya.

Dirinya diangkat setelah ayahnya wafat.

Saat masa pemerintahannya, perekonomian dan bidang keagamaan berkembang secara pesat.

Sultan Ageng membuat sistem irigasi untuk persawahan,

Ia ahli dalam tata kelola air dan perencanaan wilayah.

Baca juga: Kunci Jawaban Sejarah Indonesia Kelas 10 Halaman 144: Bagaimana Gajah Mada Menyatukan Nusantara?

Tak ayal, dirinya dikenal sebagai pemimpin yang visioner. 

Semasa pemerintahannya, perekonomian dan bidang keagamaan berkembang pesat.

Ia ditangkap dan dipenjara di Jakarta pada 1983.

Hal itu tak lepas karena perlawanannya terhadap pihak Belanda.

Sultan Ageng meninggal di dalam penjara. Ia diberikan gelar Pahlawan Nasional.

6. Dengan adanya Perjanjian Bongaya di Sulawesi, ada makna dan pelajaran yang bisa diperoleh.

Salah satunya hendaknya memikirkan secara matang segala keputusan yang akan dibuat.

Meskipun dihadapkan pada pilihan yang berat, kita harus tetap mengambil keputusan secara bijak.

Kita harus memilih keputusan dengan risiko atau dampak buruk yang paling kecil.

Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved