Wahyu Kenzo Ditangkap Polisi
Begini Modus Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo Tipu Ribuan Korbannya, Awalnya Jual Susu Nutrisi
Akhirnya terungkap modus Crazy Rich Surabaya, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo menggaet 25 ribu member dalam bisnis Robot Trading
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
"Deposito di bank saja ada bunga 6 persen, kami tidak akan sudi kalau hanya di kembalikan depo saja," tegasnya.
Joseph dan para korban lainnya kini diakomodir melalui paguyuban korban trending ATG. Di mana paguyuban itu akan memfasilitasi untuk menyewa lawyer khusus untuk membantu dalam kasus ini.
"Karena pelaporan ke Mabes Polri/Bareskrim tidak bisa karena pembuatan LP selalu tidak diterima atau dibiarkan saja," terangnya.
Dia bersama korban lainnya terus melakukan upaya hukum agar kasus ini bisa terang benderang. Terutama, bisa menerima kembali uang yang telah disetorkan ke trading ATG.
Pihaknya juga telah mencoba berkomunikasi dengan kepolisian dan pemerintah untuk mencari jalan keluar dalam kasus ini, termasuk bersurat ke DPR, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Seperti yang saya sampaikan di point sebelumnya, laporan ke Kepolisian tidak bisa dilakukan maupun DPR yaitu Pak Bamsoet seolah tutup mata padahal sering di tag terkait kasus ini."
"Jadi kami akan menulis surat langsung kepada Presiden dan Ibu Megawati dan beberapa yang tidak mungkin disebutkan semua, dan semua ada orang berpengaruh untuk permintaan atensinya," kata Joseph.
Joseph mengaku, dirinya sangat membutuhkan uang yang disetor kembali. Tentu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi, kini dirinya harus berusaha mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan hariannya.
"Sangat membutuhkan, karena selama pandemi cukup berat karena tidak ada pegangan dana (pinjam sana sini) untuk mencukupi kebutuhan karena ATG ini yang mandek. Sampai penjelasan saya ini di buat total saldo saya di ATG ada $ 70.941 (sekitar 700 juta / Kurs WD 1$ = 14.000) dan digunakan untuk membayar pinjaman yang membengkak akibat ATG ini," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.