Berita Banyuwangi

52 Napi Lapas Banyuwangi Diwisuda Usai Lulus Ujian Baca Alquran

Program baca Alquran dengan metode Yanbu'a merupakan bagian dari program pembinaan kerohanian berbasis pondok pesantren yang digagas pihak lapas.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Prosesi wisuda para narapidana Lapas Banyuwangi yang lulus ujian membaca Alquran dengan metode pembelajaran Yanbua, Selasa (7/3/2023). 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Sebanyak 52 warga binaan Lapas Kelas IIB Banyuwangi diwisuda, Selasa (7/3/2023).

Mereka lulus ujian membaca Alquran dengan metode pembelajaran Yanbu'a.

Program baca Alquran dengan metode Yanbu'a merupakan bagian dari program pembinaan kerohanian berbasis pondok pesantren (ponpes) yang digagas pihak lapas.

Proses wisuda digelar di Aula Sahardjo. Proses wisuda dihadiri oleh Kalapas, Ketua Lajnah Muroqobah Yanbu'a, Kabid Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan, dan perwakilan dari Kemenag Banyuwangi.

Mereka yang hadir menyaksikan prosesi layaknya kelulusan santri itu.

Dalam prosesinya, para santri mengenakan pakaian muslim putih, bersarung, dan memakai songkok.

Satu per satu dari mereka maju menerima semacam surat kelulusan.

Baca juga: Viral Video Pemotor Matik Berhelm Merah Masuk Jalan Tol Waru Gunung Surabaya

Baca juga: Skuad Gresik United Diliburkan, 18 Pemain Dipertahankan dan Ada Lima yang Dicoret

Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto mengatakan, para narapidana itu telah mengikuti pembelajaran baca Alquran selama sebulan. Mereka juga telah mengikuti dua kali ujian.

“Tes awal menuju ikhtibar santri diikuti oleh 102 warga binaan, dengan 54 orang di antaranya dinyatakan layak untuk mengikuti ikhtibar santri,” terangnya.

Pada tes kedua, lanjut Wahyu, terdapat dua orang santri yang tak lulus. Mereka harus mengulang pada tes selanjutnya.

“Untuk dua orang yang belum lulus, akan kami ikutkan kembali pada gelombang selanjutnya dengan santri-santri yang baru,” ucapnya.

Wahyu menyebut, pihaknya akan terus mengembangkan program pembinaan berbasis pondok pesantren.

“Semangat ini kami buktikan dengan cara melakukan kerja sama dengan berbagai stakeholder yang ada di Kabupaten Banyuwangi,” imbuhnya.

Ia mengatakan, pembinaan tersebut bertujuan meningkatkan pembinaan mental spiritual.

Program baca Alquran dijalankan sebagai upaya memerangi buta aksara Arab dan merubah tingkah laku warga binaan ke arah yang lebih baik.

“Juga sebagai wadah penobatan atas pelanggaran hukum yang telah diperbuat,” katanya.

Ia juga berharap, para napi tak kembali berurusan dengan hukum setelah keluar dari lapas kelak. Pada kesempatan yang sama, narapidana yang menjadi santri baru juga dikukuhkan secara simbolis.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved