Berita Surabaya

Tekan Angka Kecelakaan, Komisi D DPRD Jatim Bahas Penanganan Jalur Tengkorak Pacet-Cangar Mojokerto

Komisi D DPRD Jatim memberikan perhatian serius dalam upaya menekan angka kecelakaan di jalur 'tengkorak' Gotekan Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: irwan sy
Yusron Naufal Putra/TribunJatim.com
Rombongan Komisi D DPRD Jatim saat pembahasan menekan angka kecelakaan di jalur 'tengkorak' Gotekan Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Komisi D DPRD Jatim memberikan perhatian serius dalam upaya menekan angka kecelakaan di jalur 'tengkorak' Gotekan Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Wakil rakyat pun berharap titik rawan kecelakaan tersebut turut mendapat perhatian dari Pemprov Jawa Timur lantaran merupakan jalan provinsi. 

Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono, mengatakan pihaknya ingin agar tidak ada kecelakaan kembali di jalur tersebut.

"Perhatian kami semua untuk cari solusi, karena ini jalur tengkorak dan sangat berbahaya," kata Agung seusai rapat Komisi D DPRD Jatim dengan Bina Marga dan Dishub Jatim di Trawas pada Selasa (28/2/2023). 

Agung berharap Dishub Jatim dan dinas terkait segera melakukan perbaikan dan pemasangan rambu pengaman di sana.

Apalagi, jalur tersebut selama ini menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat Mojokerto yang ingin ke Malang dan sekitar maupun arah sebaliknya. 

Jalur ini menjadi primadona lantaran bisa memangkas rute dan jarak tempuh.

"Jadi, masyarakat lebih senang lewat sini," tambahnya yang dalam kesempatan itu hadir bersama sejumlah anggota Komisi D DPRD Jatim, di antaranya Wakil Ketua komisi D DPRD Jatim Mohammad Ashari, anggota Komisi D Hidayat, Masduki, Khofidah, M Satib, Makin Abbas, Sri Hartatik, Sugeng Pujianto dan Guntur Wahono.

Legislator dapil 4 itu mengungkapkan, selain memperbaiki jalur, Pemprov Jatim juga diharap bisa memperbaiki lampu penerangan jalan yang sebagian besar disebut tidak berfungsi.

Hal ini ditegaskan penting. 

Politisi Partai Demokrat itu mengaku khawatir, masyarakat dari luar daerah yang lewat jalur itu akan kesulitan lantaran medannya berbahaya.

Apalagi dikatakan, mayoritas yang menjadi korban merupakan masyarakat dari luar daerah karena tidak paham jalur. 

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jatim Hidayat mengungkapkan, dari analisa jalur tersebut memang cukup sering terjadi kecelakaan baik korban luka bahkan juga sampai meninggal dunia.

Dalam kurun sebulan saja, ada dua kali kecelakaan di jalur tersebut.

Beberapa minggu terakhir juga terjadi kecelakaan disana. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved