PESAN Orangtua Jenderal Dudung Abdurachman yang Antarkannya Jadi Petinggi TNI AD: Kuncinya Satu

KASAD Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya mengungkap kuncinya bisa melesat jadi petinggi TNI AD seperti saat ini. Ternyata pesan orangtua.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube TNI AD
Jenderal Dudung Abdurachman saat mengungkapkan pesan orangtuanya hingga jadi KASAD. 

3. Mencintai bawahannya

Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, pria kelahiran tahun 1965 memiliki riwayat sebagai Gubernur Akademi Militer di tahun 2018-2020.

Ia menginisiasi beberapa perubahan di Akmil, seperti pembangunan rumah ibadah, menghapus kesenjangan senior dengan junior, hingga yang sangat spesifik seperti menu makanan para taruna.

Dalam pengamatannya, apa yang ia lakukan berimbas baik pada antusiasme dan kinerja para taruna dalam masa akademinya.

“Pemimpin yang baik adalah yang dicintai anak buahnya, tapi akan lebih baik lagi kalau pemimpin mencintai anak buahnya,” kata pria yang pernah menjadi loper koran ini.

Dudung juga menegaskan bahwa kepada bawahannya, ia selalu menitipkan pesan untuk memenuhi hak-hak anak buah maupun tarunanya.

“Jangan coba ambil haknya, jangan kau sentuh perutnya,” tuturnya.

4. Menguasai tugas, tujuan, sasaran, dan batasan diri

Memahami dan menguasai tugas pokok, tujuan, serta sasaran adalah salah satu kunci menjadi pemimpin yang sukses.

Namun, hal tersebut harus selaras dengan pemahaman dan penguasaan akan adanya batasan-batasan yang dimiliki oleh pemimpin.

Menurut Dudung, kita tidak perlu merasa lebih hebat karena semua orang memiliki kekurangannya masing-masing, terlepas dari kapasitasnya sebagai pemimpin yang hebat.

5. Memahami unsur-unsur manusia

Pemimpin yang baik menurut  versi Dudung, adalah ia yang dapat memainkan peran sesuai dengan situasi yang sedang dihadapinya.

Pemimpin seyogianya mengetahui kapan ia harus bertindak sebagai seorang pimpinan, anggota keluarga, masyarakat, ataupun posisi-posisi lainnya.

Dengan kata lain, tidak elok bagi seorang pimpinan jika jabatannya digunakan untuk hal-hal di luar hak dan kewajibannya.

“Toh ini semua serba sebentar. Ini hanya sekejap saja. Jangankan jabatan, besok usia kita diambil mau apa?”

Berikut video selengkapnya: LINK

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved