PESAN Orangtua Jenderal Dudung Abdurachman yang Antarkannya Jadi Petinggi TNI AD: Kuncinya Satu
KASAD Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya mengungkap kuncinya bisa melesat jadi petinggi TNI AD seperti saat ini. Ternyata pesan orangtua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - KASAD Jenderal Dudung Abdurachman akhirnya mengungkap kuncinya bisa melesat jadi petinggi TNI AD seperti saat ini.
Dalam podcast tayangan Youtube TNI AD, Jenderal Dudung menyebut kuncinya yakni ia selalu berpegang teguh pada pesan orangtuanya.
Awalnya, Jenderal Dudung menceritakan sedikit masa kecilnya yang harus bekerja keras.
"Sejak saya jadi Kepala Staf Angkatan Darat, saya kan berangkat di daerah operasi dan Kebetulan juga saya kan orang gak punya.
Bayangkan saya ini kan loper koran jadi jenderal. Jadi saya memahami bagaimana perihnya penderitaan dan kemudian saya jadi prajurit.
Saya merasakan begitu bagaimana prajurit itu di lapangan. Saya kan lama di Timor Timur hampir 7 tahun, saya tugas operasi ke Aceh hingga Ambon. Jadi saya paham betul" ujar Jenderal Dudung.
Deddy Corbuzier kemudian bertanya apa kuncinya Jenderal Dudung bisa sesukses ini.
"Kalau boleh saya tanya sebelum jendela lanjut, kalau saya boleh tanya kuncinya Apa?" tanya Deddy.
Saat itulah Jenderal Dudung mengungkap pesan orangtuanya.
" Kuncinya satu aja kalau menurut saya, memang pesan dari orangtua saya begini 'Dudung kalau kamu pengen jadi orang kamu banyak-banyaklah berbuat baik kepada setiap manusia', hanya itu aja konsepnya banyak-banyaklah bermurah hati kepada orang jangan menyakiti orang itu aja pesannya itu.
Nah tadi berkaitan dengan kesejahteraan akhirnya Setelah itu saya melihat bagaimana saya pertama jadi Kasat saya langsung ke Papua belum duduk di meja khas saya langsung ke Papua saya ke Timika ke Jayapura ke Manokwari kemudian ke Palu sampai ke Poso ke Entikong ke-10 Sebatik.
Ini untuk melihat kesejahteraan prajurit" ujar Jenderal Dudung.
Berikut video selengkapnya:
Prinsip yang Dipegang Teguh Jenderal Dudung
Jenderal Dudung Abdurachman juga memiliki prinsip-prinsip yang selalu ia pegang teguh.
Salah satu prinsipnya adalah berani mengambil keputusan.
Hal ini diungkapkan Letjen TNI Dudung Abdurachman dalam tayangan BEGINU S2 Eps6 di channel youtube Kompas.com
Dudung bercerita soal alasan di balik sikapnya yang tidak jarang dianggap kontroversial tersebut.
Hal ini memiliki kaitan kuat dengan prinsip yang ia pegang sebagai seorang pemimpin.
Lantas, apa saja prinsip-prinsip tersebut?
1. Berani ambil keputusan
Salah satu ciri dari seorang pemimpin, menurut Dudung, adalah berani mengambil keputusan.
Walaupun sebuah keputusan mungkin tidak sepenuhnya benar pada akhirnya, hal tersebut dinilainya justru lebih baik dibanding tidak berani mengambil keputusan sama sekali.
Ketika ditanya soal beberapa aksinya yang menarik perhatian banyak orang, Dudung menjawab, “Kita menjabat itu harus ada getarannya, harus ada pengaruhnya”.
Ia tidak menginginkan masa jabatannya tak memberikan sumbangsih yang berarti bagi negara, terutama mengingat saat itu daerah pimpinannya sebagai Pangdam Jaya adalah Jakarta, yang menjadi barometer bagi daerah-daerah komando militer lainnya.
2. Berani menghadapi risiko
Segala keputusan yang diambil seorang pemimpin tentu memiliki risiko tersendiri.
Tidak perlu jauh-jauh menjadi pemimpin, sedari awal, “Hidup ini mengandung risiko,” ujarnya.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini memilih untuk berani menghadapi risiko atas setiap keputusan yang ia buat selama tujuannya adalah untuk kepentingan negara.
Bahkan, baginya jabatan bukanlah sesuatu yang ia takuti apabila itu menghalanginya dalam mengambil risiko.
3. Mencintai bawahannya
Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, pria kelahiran tahun 1965 memiliki riwayat sebagai Gubernur Akademi Militer di tahun 2018-2020.
Ia menginisiasi beberapa perubahan di Akmil, seperti pembangunan rumah ibadah, menghapus kesenjangan senior dengan junior, hingga yang sangat spesifik seperti menu makanan para taruna.
Dalam pengamatannya, apa yang ia lakukan berimbas baik pada antusiasme dan kinerja para taruna dalam masa akademinya.
“Pemimpin yang baik adalah yang dicintai anak buahnya, tapi akan lebih baik lagi kalau pemimpin mencintai anak buahnya,” kata pria yang pernah menjadi loper koran ini.
Dudung juga menegaskan bahwa kepada bawahannya, ia selalu menitipkan pesan untuk memenuhi hak-hak anak buah maupun tarunanya.
“Jangan coba ambil haknya, jangan kau sentuh perutnya,” tuturnya.
4. Menguasai tugas, tujuan, sasaran, dan batasan diri
Memahami dan menguasai tugas pokok, tujuan, serta sasaran adalah salah satu kunci menjadi pemimpin yang sukses.
Namun, hal tersebut harus selaras dengan pemahaman dan penguasaan akan adanya batasan-batasan yang dimiliki oleh pemimpin.
Menurut Dudung, kita tidak perlu merasa lebih hebat karena semua orang memiliki kekurangannya masing-masing, terlepas dari kapasitasnya sebagai pemimpin yang hebat.
5. Memahami unsur-unsur manusia
Pemimpin yang baik menurut versi Dudung, adalah ia yang dapat memainkan peran sesuai dengan situasi yang sedang dihadapinya.
Pemimpin seyogianya mengetahui kapan ia harus bertindak sebagai seorang pimpinan, anggota keluarga, masyarakat, ataupun posisi-posisi lainnya.
Dengan kata lain, tidak elok bagi seorang pimpinan jika jabatannya digunakan untuk hal-hal di luar hak dan kewajibannya.
“Toh ini semua serba sebentar. Ini hanya sekejap saja. Jangankan jabatan, besok usia kita diambil mau apa?”
Berikut video selengkapnya: LINK
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.